『 12 』

102 8 0
                                    

"Lebih sakit lagi kalo kakak udah gak tahan sama gemesnya kamu" Minho tersenyum menatapnya lebih dekat hingga kedua hidung saling menempel, perlahan ia mengulum bibir ranum Jisung hingga semakin dalam.

"Minhh..." lenguhan pertama dari bibir membuat rasa yang begitu asing baginya. Ia tak peduli, terus menikmatinya dan merasakan ciuman yang kedua kalinya namun kali ini berbeda.

Saliva yang mulai masuk ke baju toganya membuat ciumannya juga ikut merembet ke area leher.

Jisung mendongkak kepala keatas menikmati ciuman dan hisapan yang meninggalkan tanda merah dilehernya, rasa gelinya seperti ada kupu-kupu di dalam perutnya.

"Mhh... stop it" ia mendorong dadanya, isyarat menghentikan kegiatannya karena merasa tak nyaman jika baju toganya basah terkena saliva.

Minho segera menghentikan kegiatannya, memandangi bibir basah hingga leher yang juga ikut basah karenanya, ia usap lembut bibir Jisung dengan ibu jarinya.

"I love you"

Suara berat Minho yang membisik ke telinganya membuat jantung Jisung berdetak cepat tak karuan mendengar sepatah kata yang keluar dari mulutnya, Jisung meresponnya dengan pelukan erat.

"Brengsek banget lo dulu ya haha" dari kejauhan terdengar suara yang sedang mengobrol, suara itu semakin mendekat ke arah toilet. Minho mendengarkan suara yang tak asing, "itu pasti papa"

Lalu ia melepaskan kedua pelukannya dan bersembunyi di dalam closet, sedangkan Minho berpura-pura mencuci tangan di wastafel. "Nanti aku kasih kabar, sekarang sembunyi dulu"

Cklek-

Pintu toilet terbuka dan sesuai dugaan itu papanya, namun Changbin memilih menunggu diluar pintu. "Papa?"

"Lino, kamu ngapain disini?"

"E..enggak pa, Lino abis pipis tadi"

Bangchan mengganguk, "oh iya, papa mau keluar bentar sama temen papa, gapapa kan papa tinggal kamu bentar?"

Lega, ia hampir saja ketahuan papanya, "i..iya pa gapapa"

"Pinter, anak papa udah gede sekarang, papa keluar dulu ya" Bangchan menepuk pundaknya dan langsung keluar, namun tak sempat melihat diluar pintu siapa yang menemani papa disana, ia malah berlari kecil dan mengintipnya.

Cepat-cepat ia memasukan ponselnya dan mengeluarkan Jisung di dalam closet. "Itu papamu?"

Yang ditanya hanya diam tak merespon lalu mengandeng tangan Jisung untuk pergi ke sebuah lapangan besar dengan acara kelulusannya.

2 tahun kemudian...

"Hngh balikin woy!" Tangan mungil dan kaki jenjangnya tidak bisa mencapai tangan seorang lelaki yang mengenggam sekotak coklat milik Jisung. "Yah cebol pendek, ngambil kek gini doang gabisa!"

Minho melihat Jisung dengan seorang lelaki yang tengah menjahilnya, ia pelan-pelan mendekati dan membelakanginya, lalu "hap! Thanks ya!" Ia langsung lari begitu saja.

"Woy sini lo!" Lelaki itu mengejar Minho namun hilang tanpa jejak. "Ah sialan"

Drrt

Hp Jisung bergetar saat ada pesan masuk, tentunya itu dari Minho.

"Gw di taman, kita ketemuan"

Jisung berlari ke taman dan menyeka pipinya yang lembab. "Kak?"

Minho menoleh kearah Jisung dan menepuk bangku disampingnya, "Sini..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EYE TO EYE || 「MINSUNG」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang