『 06 』

110 11 1
                                    

"Minho..."







































"Hmm?"

Minho yang berada di sofa cafe Changbin dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya kini terbangun setengah sadar.

"Hah...mimpi" dalam hatinya.

"Kamu mimpiin sesuatu? Keknya mimpi buruk deh" Kata Jisung sudah lama melihat Minho mengeluarkan air mata saat tidur tadi.

"Engh.. (nangis)"

Nangisnya malah makin menjadi, ia langsung menutupi mukanya agar tak terlihat oleh Jisung.

"Hey! Kenapa?"

"Gapapa... Hmm gw pulang dulu, makasih buat waktunya"

"Mau aku anterin?"

Ia diam sejenak untuk tidak merespon Jisung dan hanya meninggalkan pelukan hangatnya.

Berlari menuju pintu cafe dan berteriak nyaring "AKU PULANG DULU, KAK CHANGBIN MAKASIH YA"

TUK TUK TUK~ (suara sepatu Minho)

Sudah setengah jalan ia berlari meninggalkan cafe sembari menangis, ia takut jika papa akan menghukumnya. Ia segera mengambil ponsel di saku celananya.

"Halo pak... p-papa ada di rumah?"

Rupanya ia menelpon sang sopir untuk mengetahui kondisi rumahnya.

"Gak ada dek, papamu lagi keluar kota dan gak ngasih tau kapan pulang, lagian dek Minho darimana saja? Udah malem begini baru ngasih kabar"

Ia menghela napas lega saat Bangchan tidak ada dirumah.

"Hah...M-maaf pak, Minho ketiduran di tempat mama"

"Mau saya anterin? Dek minho sekarang dimana?"

"Tidak usah pak, ini Minho sebentar lagi sampai"

"Baiklah, hati-hati dek"

"Hmm kak, Minho kenapa ya? Dia tadi nangis loh"

Jisung melamun sembari memutar gelas kopinya yang sudah dingin dari tadi.

"Kakak juga gak tau dia kenapa kek gitu, btw ikut kakak yuk" kata Changbin sembari menutup tirai cafenya.

"Kemana?"

"Mau ketemuan sama temen kakak, sekalian healing gitu hehe~"

"Wahh iya kak, Jisung ikut hehe"

Ia masuk kedalam mobil Changbin dan duduk dekat jendela melihat lampu jalan yang menyinari gelapnya malam.

(Now playing: Streetlight - Changbin🎵)

Monitor radio yang terus menyala hingga Jisung tertidur lelap, sekilas Changbin melihat pipi gembul yang mengenai kaca jendelanya terlihat gemas saat ia tidur.

CKLEK-

Changbin memarkirkan mobilnya di taman dan membangunkan Jisung.

"Sung... udah sampe nih"

"Uhm?" Jisung mengucek matanya dan langsung membuka pintu mobil.

Changbin mengandeng Jisung dan melambaikan tangannya ke arah seseorang yang telah menunggunya dari tadi.

Dari kejauhan terlihat seorang lelaki berbadan besar yang hanya mengunakan kaus hitam dan boxer hitam.

"HOII BANGCHAN!"

"Bangchan? Itu nama temannya?" Batin Jisung.

"YAK CHANGBIN! Lama amat datangnya, eh lu bawa anak siapa tuh?"

"Ini Jisung yang gw bicarain dulu itu, eh Sung... ini kenalan dulu sama temen kakak"

"Iya om- eh kak... hehe~ namaku Jisung"

"Pfftt" Changbin menahan ketawa mendengar Jisung, seketika Bangchan mengeluarkan side eye sambil tersenyum miring ke Changbin.

"Kumat nih anak" batinnya.

"Eh ngomong-ngomong, lu kapan punya cewe?"

"Kerjaan belum kelar malah ngomongin cewe, terus anak gw gimana ntar?"

"Yakali lu mau cewe gitu buat calon istri, eh itu anak lu gimana kabarnya?" Tanya Changbin sembari menyalakan korek dan sebatang rokoknya.

"Lino? Ya kek biasanya sih pulang sekolah suka keluyuran di makamnya Mina"

"Oh gitu, kesian amat anak lu"

"Hah gimana ya, dia kek gak mau nerima keadaan gitu. Padahal Mina sendiri kek bajingan"

"Ya masih beruntung lu jadi ayah yang bertanggung jawab, gak kek nasibnya Jisung tuh"

Sekilas Bangchan tersenyum melihat gemasnya Jisung memakan roti yang ia bawa dari cafe tadi.

"Hmm lucu"

"Hah? Oh... Jisung?"

"Hooh, siapa yang tega menelantarkan anak segemoy ini?"

"Ya itu keluarganya sih, rada sinting emang mereka tuh"

Mereka mengobrol cukup lama hingga larut malam, sementara Jisung yang sudah tidur duluan di mobil Changbin.

TBC.

EYE TO EYE || 「MINSUNG」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang