SPA.9

83 7 0
                                        

"jodoh emang sudah Allah yang atur"
.
.
.
.
.
.

Sekarang mereka sedang membereskan koper untuk pindah kerumah sendiri.

"Kira hati hati ya, jaga suami kamu" ucap Sarah kepada kira.

"Iya mom" kira menganggukkan kepala nya.

"Kalo Daren marahin kamu, lapor sama momy" ucap Sarah sambil melihat Daren sinis.

Sedangkan Daren ia heran apa yang di bicara kan momy nya itu, sampai melihat nya sesinis itu.

"Mom ini sudah selesai sekarang Daren pamit ya" kata Daren.

"Kira juga mom" lanjut nya.

"Iya hati hati ya di jalan, jangan ngebut-ngebut" kata Sarah, ia tau bahwa anaknya sering ngebut-ngebut di jalan.

"Iya mom kalo gitu Daren pergi dulu ya, assalamualaikum" ucap Daren dan pergi ke mobil.

"Kira juga pergi ya mom, assalamualaikum" ujar kira, dan pergi ke mobil.

"Waalaikumsalam, iya hati hati" ucap Sarah, ia berdiri di depan teras melihat kepergian anak semata wayangnya itu.

Mereka pun pergi dari rumah itu.

Saat di perjalanan hanya ada keheningan, kira terus menatap ke arah luar jendela mobil.

"Ekhm"

Kira yang mendengar suara tersebut ia pun menoleh.

"Saya ingat kan sekali lagi, jangan pernah mencintai saya atau kamu yang akan tersakiti" ucap nya berdialog datar.

"Tapi jika saya tidak mencintai kamu mas, terus aku harus mencintai orang lain maksud kamu" ucap kira, walaupun ia seorang penyabar tapi kalo sudah begini siapa yang tak emosi.

Mana mungkin kira harus suka ke suami orang, ya kan.

Daren terdiam karena perkataan kira, ia juga tertegun mendengar kira memanggil nya mas.

"Terserah kamu" walaupun hati nya sedikit berbunga bunga, tapi ia menutupi nya.

Keheningan pun kembali terjadi, hingga beberapa menit berlalu mereka sampai di sebuah rumah besar dan minimalis.

Sesampainya di rumah, mereka pun mulai membuka bagasi dan mengambil koper-koper.

Saat ini mereka sedang menyusun baju ke lemari.

Jika kalian pikir mereka berbeda kamar kalian salah, mereka satu kamar karena kamar yang lain sudah di kunci oleh Sarah.

Sarah tau bahwa Daren terpaksa menerima perjodohan ini, dia juga tau pasti kalo pindah rumah, mereka akan berbeda kamar. Makanya dia mengunci semua kamar, kecuali kamar utama.

"Kamu tidur di kasur, saya tidur di sofa" ucap nya.

Saat kira ingin menjawab, Daren sudah berjalan keluar kamar. Ia tidak tau kemana pergi suaminya.

Hati terasa sesak, namun harus bagaimana lagi karena ini hanya sebuah pernikahan di atas kertas.

Kira dulu selalu menghayal, ia akan mencari seorang suami yang padai dalam agama. Seorang yang lemah lembut dan bisa membimbing nya menuju surga Allah SWT.

Namun takdir harus berkata lain, ia malah di jodohkan dengan seorang yang tidak terlalu bisa tentang agama.

Dengan susah payah ia menelan kenyataan ini.

.

.

.

.

.

.

//Segini dulu ya guys jangan lupa vote dan follow ya

Kalo ada typo bilang ya biar aku perbaiki.

SUAMI PILIHAN ABITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang