9

206 24 13
                                    

Hari itu akhirnya tiba,hari yang bagi Adachi adalah hari ia bertaruh nyawa. Ia akui ide  mempertemukan kekasih-yang meskipun akan ia perkenalkan sebagai rekan kerja- dengan keluarganya ini begitu 'rawan'. Adachi selalu tampak risau,gelisah dan berkali-kali berniat membatalkannya,namun akhirnya ia tetap memesan dua tiket kereta menuju kekota asalnya.Entah ini tekad atau nekad Adachi sudah tak bisa berpikir. Berbanding terbalik dengan Kurosawa yang begitu antusias dan bahagia. Ia tak membeli setelan baru dan juga tak menata rambutnya seperti yang disarankan oleh Adachi. Tapi ia membeli begitu banyak buah tangan.

Makanan,pakaian dan juga mainan anak-anak. Kurosawa membelinya saat mengetahui bahwa Adachi memiliki keponakan kembar yang merupakan anak dari adik laki-lakinya. Berkali-kali Adachi mengatakan untuk membawa sedikit saja,bahkan buah atau daging saja sudah cukup. Tapi Kurosawa tetap memaksa,dan Adachi hanya menghela nafas lelah dengan sifat keras kepala kekasihnya. Dan hasilnya barang bawaan mereka kini sangat banyak,Kurosawa hanya tersenyum saat menerima ekspresi kesal dari Adachi.

"Kita jadi harus membeli tempat duduk ekstra karena barang kita terlalu banyak." gerutu Adachi saat kereta yang mereka naiki mulai berjalan meninggalkan stasiun.

"Maaf,aku benar-benar terlalu bersemangat Adachi,apalagi saat Adachi bilang bahwa kau punya keponakan kembar aku tak bisa berhenti berpikir untuk memikirkan berbagai jenis mainan serta pakaian yang lucu,bagaimana bisa Adachi tak pernah memberitahuku masalah itu"

Adachi hanya kembali menghela nafas mendengar setiap nada antusias dari Kurosawa. Kenapa ia tak pernah menceritakan perihal keluarganya? karena ia memang tertutup sedari awal mengenai keluarganya,bahkan dengan Tsuge yang notabene adalah sahabatnya. Dan dengan Kurosawa ia sudah terlalu nyaman dengan istilah 'dunia milik berdua'. Ia akan nyaman dan bahagia saat membicarakan tentang satu sama lain,kecuali keluarga. Karena topik keluarga akan membawanya kedalam lamunan,bahwa masih ada beberapa orang berharga yang perlu tahu mengenai masalah kekasih prianya.

"Adachi?" panggilan lembut dari Kurosawa membuyarkan lamunannya. "Apakah sebegitu beratnya membawaku pulang kerumah hingga kau sering melamun akhir-akhir ini?" pertanyaan yang terlontar dari bibir Kurosawa sedikit banyak membuat Adachi harus memikirkan perasaan Kurosawa juga.

Ia tahu Kurosawa pun merasakan gugup seperti dirinya,dan Kurosawa menutupinya dengan bersikap terlalu semangat.

"Ibuku selalu menjadi seseorang yang mengetahui rahasiaku,meski aku berusaha menyembunyikannya serapat mungkin tapi lambat laun entah bagaimana caranya ibuku selalu menemukan hal apapun yang kusembunyikan. Seperti saat aku di sekolah menengah pertama,aku berusaha mati-matian menyembunyikan bekas luka akibat perbuatan salah satu temanku. Tapi nyatanya perbuatanku sia-sia karena ternyata ibu mengetahui hal itu dari pertama ia melihatku pulang yang berjalan dengan sedikit terpincang." Adachi menoleh kearah Kurosawa,melihat Kurosawa memperhatikannya dengan fokus Adachi kembali melanjutkan ceritanya.

"Meski aku mengatakan padanya bahwa aku terjatuh saat jam olahraga,meski ia mengiyakan nyatanya hanya dengan melihat caraku berbicara saja ibu sudah tahu bahwa aku berbohong. Aku pernah berada dalam dirinya selama 9 bulan 10 hari,ibu adalah sosok pertama yang mendekapku,sosok pertama yang memberiku kehidupan sosok yang menghabiskan hampir seluruh waktunya hanya untuk mengurusku. Tidak heran ia begitu mengenalku. " 

Kembali Adachi menoleh kearah Kurosawa.

"Jadi,meski saat ini Kurosawa datang sebagai rekan kerjaku,aku yakin ibuku akan tahu bahwa aku menyembunyikan sesuatu darinya "

Kurosawa yang sedari tadi diam mendengarkan dengan cermat cerita Adachi,kali ini memberikan respon dengan gerakan. Ia raih jemari Adachi menyembunyikannya dalam tangkupan jemarinya. 

"Jika Adachi masih ragu dengan semua ini,tidak perlu memaksakan diri aku bisa mencari hotel terdekat " Kurosawa mencoba mencarikan solusi atas kegelisahan Adachi.

RumourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang