Adachi menatap bangunan minimalis berlantai dua yang berada diseberang jalan. Tempat janjiannya dengan Fujisaki dan ibunya. Kemarin Sabtu ibu Fujisaki baru saja datang dari desa dan memutuskan untuk bertemu dengan Adachi pada hari Minggunya.
Sembari menunggu lampu lalu lintas berubah warna untuknya dapat menyeberang,ia sedikit kembali ke waktu pagi tadi. Dimana Kurosawa datang kerumahnya dengan membawa sarapan. Kemudian membantunya bersiap. Merapikan rambut Adachi,memastikan takkan ada 'rambut tidur' seperti kebiasaan Adachi ketika berangkat kerja,yang menurut pengakuan Kurosawa itu adalah salah satu hal yang membuat Kurosawa mati-matian menahan diri untuk tidak mendekat dan membuatnya lebih 'berantakan',sukses membuat wajah Adachi bersemu saat ini.
"Ah"
Seseorang dibelakangnya tanpa sengaja menabrak pundaknya,membuat Adachi tersadar dari lamunan siang bolongnya. Kakinya mulai melangkah melewati zebra cross bebarengan dengan rombongan para pejalan kaki yang lain.
Sebelum benar-benar masuk kedalam, Adachi memperhatikan penampilannya melalui kaca jendela besar disamping pintu masuk.
"Adachi memang tampan" Adachi mengingat perkataan Kurosawa sebelum ia berangkat tadi.
'Apa Kurosawa tidak pernah bercermin?jika dia mengatakan bahwa aku tampan,lalu bagaimana dengan dirinya?sangat sangat tampan?' dan adachi tertawa geli dengan pemikirannya sendiri.
Memantapkan hati ia mulai melangkah masuk ke dalam,yang awalnya ia kira adalah sebuah Coffee Shop ternyata adalah buffet kue,pantas saja begitu masuk aroma manis langsung menyerbu indra penciuman. Adachi yang notabene adalah pecinta hal hal manis merasa sedang dimanja hanya dengan melihat berbagai macam varian kue.
'Apakah Kurosawa mau ya jika kuajak kemari lain waktu,dia kan tidak begitu suka manis' pikir Adachi dibagian kue tradisional Jepang. Dia masih berpikir agak lama disana sebelum sebuah tepukan pelan dipundak membuatnya menoleh.
"Sepertinya aku tidak salah pilih tempat ,Adachi-kun terlihat sangat menggemaskan ketika melihat kue-kue itu". Ternyata Fujisaki-san yang menepuknya,kemudian ikut melihat sebentar kue dihadapan Adachi.
"Ah Fujisaki-san gomen ! a-aku..." mendadak Adachi gugup karena diingatkan kembali tujuan awalnya datang ke tempat ini bahkan tidak sadar bahwa Fujisaki baru saja mengatakan bahwa dirinya menggemaskan.
"Tidak apa-apa ,maaf mengagetkanmu. Adachi-kun pasti sedang memikirkan untuk mengajak Kurosawa kesini bukan?"
Dan Fujisaki tampak puas dengan ekspresi yang diperlihatkan oleh Adachi,menandakan jika tebakannya benar.
"Bagaimana Fujisaki-san bisa tahu?"
Dan sembari menahan geli ia menjawab. "Bukankah aku sudah pernah bilang bahwa Adachi maupun Kurosawa itu mudah sekali ditebak".
Adachi hanya tersenyum malu sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal." Ah dimana ibu Fujisaki-san ? sudahkah beliau menunggu terlalu lama?" ujarnya mengalihkan topik.
Fujisaki dengan gesturnya menunjuk sebuah sudut dibelakang Adachi,disana disofa berwarna abu muda duduk seorang wanita berumur yang tengah menikmati tehnya.
"Aku tidak menyangka jika Kurosawa akan memberikan ijin untuk ini" kata Fujisaki sembari memimpin Adachi berjalan kearah sang ibu menunggu. Adachi hanya tersenyum menanggapi perkataan Fujisaki.
"Se-selamat siang" sapa Adachi setelah dirinya berada ditempat duduk mereka,
Wanita paruh baya sedang meminum tehnya,meletakkan cangkir porselennya kembali keatas meja ketika mendengar sapaan dari seseorang didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumour
RomanceAdachi menemui ibu Fujisaki untuk menepati janjinya dulu. Tanpa sengaja ada rekan sekantornya yang melihat mereka bertiga ketika bertemu. Dan kesalahpahaman pun terjadi hingga membuat heboh hampir 1 divisi. Ditambah Urabe yang jadi lebih gencar menj...