10

181 22 5
                                    

Adachi ingat saat pertama kali ia mengetahui perasaan Kurosawa. Takut,heran tapi juga penasaran. Bagaimana bisa pria populer seperti dirinya menaruh hati pada seorang Adachi yang memiliki pribadi yang berlawanan dengan dirinya. Namun nyatanya,seiring berjalannya waktu perlahan perasaan Kurosawa terhadapnya mengubah pribadi Adachi kearah yang positif

Adachi bersyukur ada yang mencintainya tulus seperti Kurosawa,membuatnya sadar bahwa ia juga mencintai pria tampan itu. Dan meskipun akhirnya mereka telah bersama,nyatanya masalah masih saja menghampiri mereka. Dari masalah kecil hingga yang sempat membuat mereka berpisah untuk sementara.

Dan tidak terasa mereka sudah melewati semuanya bersama untuk waktu yang cukup lama. Dan Adachi akan kembali bertahan dari masalah yang akan ia hadapi saat ini.

"Kiyoshi?" panggil ibunya untuk kembali menariknya dari lamunan.

"Sudah satu tahun lebih,ibu." Jawab Adachi.

"Jadi sudah selama itu kalian bersama ya." 

Ada jeda yang lumayan lama setelah ibu Adachi berkata,namun Adachi tak berani menyela. Ia hanya diam menunggu sang ibu kembali bicara.

"Kau sangat mengenal ibu bukan Kiyoshi?" pertanyaan yang dijawab dengan anggukan oleh Adachi,meskipun ibunya yang fokus menatap kearah luar jendela kamarnya tak melihatnya."Kau tahu bukan bahwa kebohongan sekecil apapun yang kau buat ibu pasti akan tahu,karena kau tak pandai berbohong. Jadi apakah semua ini memang sudah kau rencanakan?membawanya pulang meski kau tahu bahwa ibu,ayah bahkan adikmu akan tahu mengenai hal ini?"

"Maaf ,aku sungguh minta maaf ibu." Adachi membungkuk 90 derajat kearah ibunya. "Aku minta maaf tidak memberitahu kalian. Aku tahu saat membawa Kurosawa kerumah resiko apa yang akan kudapat meski aku berbohong mengenai hubungan kami. Jadi rencana awal memang hanya ingin membawanya pulang untuk lebih mengenal keluargaku,namun jika akhirnya kalian mengetahui tentang yang sebenarnya,maka aku akan menghadapi apapun keputusan kalian." 

Ibunya dapat mendengar keteguhan hati Adachi dari getar disuaranya. Perlahan ia berpaling kearah Adachi yang masih menunduk. 

"Bangun nak." perintah ibunya. "Ibu tidak akan berbohong padamu bahwa ibu merasa kecewa Kiyoshi,tidak seperti ayahmu yang langsung setuju bahkan sudah memiliki rencana akan mengundang Kurosawa-kun sebulan sekali untuk berkunjung dan mengajaknya bermain shogi serta memancing. Atau adikmu yang merasa senang memiliki kakak ipar yang begitu tampan." Jeda. "Disatu sisi ibu merasa bahagia akhirnya setelah sekian lama kau menemukan seseorang yang kau cintai,namun disisi lain ibu terus bertanya kenapa harus Kurosawa-kun?meski ibu tahu cinta tak bisa memilih kepada siapa ia akan berlabuh. Tapi sungguh pertanyaan itu terus saja memenuhi pikiran ibu. 

jadi Kiyoshi bisakah kau mengobati rasa kecewa ibu dengan kebahagiaanmu nak?. Hanya itu yang bisa menutup lubang kekecewaan dihati ibu. Ibu ingin melihat anak ibu bahagia,ibu tidak akan terima jika nantinya kau akan menderita dan akhirnya menyesal karena telah memilih jalan ini." Ibu Adachi tampak mengusap kasar wajahnya berusaha menghapus airmata yang mulai berjatuhan. "Karena ibu tahu jalan yang kau pilih ini berat nak."

Adachi beringsut mendekati ibunya,dengan lembut ia usap wajah ibunya yang sudah basah karena airmata. "Aku dulu pernah menyesali satu keputusanku,yaitu meninggalkan Kurosawa karena aku tidak yakin hubungan kami akan berjalan dengan baik. Jadi dapat kupastikan itu akan menjadi penyesalan yang pertama dan terakhir bagiku. Karena Kurosawa sudah menjadi hal yang sangat berharga bagiku,seperti posisi kalian dihatiku." Adachi tersenyum untuk menenangkan sang ibu. "Meski kami harus melalui rintangan yang lebih sulit dibandingkan dengan pasangan lain,tapi kami yakin kami dapat melaluinya,jadi ibu percayalah padaku,ah bukan pada kami lebih tepatnya."

RumourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang