Bab 2 ||He's Crazy so do I

2.3K 231 10
                                    

"Lepas Marven! Kau gila hah?! Lepaskan aku brengsek!!!"

Aslan terus meronta dalam tarikan tangan Marven yang tak main-main. Setelah Marven memberi pelajaran pada orang yang melecehkannya dan meminta Nathan asistennya untuk mengurus lelaki itu, dengan seenaknya Marven menarik Aslan menjauh.

Dan disinilah mereka, di salah satu ruangan di penthouse milik Blue. "Apa kau sudah kehilangan akal sehat?! Kau pikir apa yang sedang kau lakukan? seenaknya saja menyeretku sampai tangan memerah! Brengsek!" Maki Aslan dengan nada tinggi. Matanya berkilat marah dengan bibir bergemeletuk.

"Berhenti mengumpat kalau kau tidak ingin aku menghabisi mulutmu Aslan!" Walau Marven tetap membalas ucapan kasar Aslan dengan nada ketus, namun tangan Marven meraih dan mengelus pergelangan tangan Aslan yang memerah akibat ulahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti mengumpat kalau kau tidak ingin aku menghabisi mulutmu Aslan!" Walau Marven tetap membalas ucapan kasar Aslan dengan nada ketus, namun tangan Marven meraih dan mengelus pergelangan tangan Aslan yang memerah akibat ulahnya.

Mulanya Aslan hanya mendecak membiarkan sampai dia sadar kalau tidak seharusnya dia mengijinkan Marven menyentuhnya. Dan akhirnya dia tepis kasar tangan Marven sampai lelaki itu menatapnya serius 

"Lain kali tidak perlu ikut campur! Bukankah sudah kukatakan kalau kau tidak lagi berhak dan ku izinkan untuk mencampuri segala urusanku!" Tekan Aslan di setiap kata yang dia ucapkan. Melihat Marven tidak membuat dia merasa lebih baik, rasanya sama buruk seperti bertemu lelaki asing yang mengganggunya tadi.

Dilain sisi Marven hanya bisa mendesah dan akhirnya memutuskan bersandar pada tembok. 

"Kau tidak penasaran kenapa ada aku disini?" tanya Marven santai, dan walau sesaat Aslan berani bertaruh kalau dia melihat seringai muncul dari bibir Marven. 

Marven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marven

Tentu saja semua itu membuat Aslan was-was. Marven itu gila. Selama mengenal Marven dan bahkan menjalin hubungan dengannya, Aslan tidak pernah benar-benar bisa memahami apa yang Marven pikirkan.

"Aku tidak peduli," Aslan hampir saja melangkah menjauh kalau saja satu nama tidak keluar dari muncul Marven.

"Aku tidak peduli," Aslan hampir saja melangkah menjauh kalau saja satu nama tidak keluar dari muncul Marven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MARRIED MY BASTARD EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang