Bab 11 || Towards The Wedding 2

1.6K 198 27
                                    

"Kau akan terus mendiamiku karena masalah cincin?" Marven lama-lama bisa sinting karena Aslan terlihat sengaja mengacuhkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau akan terus mendiamiku karena masalah cincin?" Marven lama-lama bisa sinting karena Aslan terlihat sengaja mengacuhkannya. "Aku tidak memiliki selingkuhan seperti yang kau tuduhkan jadi berhenti menjadi bisu dan bicaralah."

Aslan tetap kokoh mempertahankan diamnya. Dia benar-benar tidak mau menoleh barang  sedikitpun walau mereka sedang menunggu Jessica, yang bertugas mengurus pernikahan mereka di ruang meeting kantornya sekarang.

"Baiklah terserah, tapi jangan salahkan kalau aku nekat melakukan apapun demi membuatmu bicara." 

(Marven)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Marven)

Ancaman Marven langsung membuat Aslan menoleh dengan tatapan sengit. Kenapa Marven tidak bisa menjadi seperti Matthew yang akan membujuknya kalau dia sedang ngambek atau marah. Laki-laki itu tidak tahu yang namanya berjuang. Aslan jadi berpikir apa yang membuatnya begitu menggilai Marven, benar-benar dia tidak habis pikir dengan dirinya sendiri.

"Maaf membuat kalian menunggu, aku baru saja selesai pertemuan dengan pasangan lain yang akan menikah seminggu lagi." Seorang wanita dengan kisaran umur 30an datang menghampiri mereka dengan setelan semi formal berwarna Abu-putih. 

Jessica adalah salah satu founder dari wedding organizer yang memiliki portofolio terbaik di negara ini dan namanya sudah sangat dikenal oleh kalangan pejabat dan pebisnis. Jessica juga merupakan kenalan dari Milo, kakak Marven— yang sempat satu sekolah dulu, jadi tentu saja mereka bisa mempercayakan acara ini di tangan Jessica.

Dan fakta menariknya, Jessica adalah mantan wedding organizer Marven dan Aslan yang saat sudah merancang pernikahan namun batal di tengah jalan.

"Rasanya seperti deja vu kita duduk bersama untuk membahas masalah pernikahan. Padahal belum lama ini, Marven datang bersama Arthur kesini," ucapan Jessica membuat Aslan hanya bisa tersenyum canggung sedang Marven hanya mempertahankan wajah stoicnya.

"Jadi… aku sudah mendengar dari Auntie Quenna tentang konsep pernikahan yang glamor dan sedikit berbau Eropa abad pertengahan, tapi aku tentu saja akan meminta pendapat kalian karena kalian lah yang akan menikah, bukan Aunty Quenna ataupun Milo."

MARRIED MY BASTARD EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang