"Kenapa orang itu ada disini?" Marven menggeram marah sambil meremat tangan Aslan kuat ketika dia sadar ada seseorang yang tidak dia harapkan datang ditengah-tengah acaranya dan Aslan.
Marven
Orang itu Matthew, kekasih Aslan yang sudah Marven tandai sebagai orang yang tidak akan dia biarkan mengganggu hubungan dan Aslan lagi, terutama ketika Aslan bersamanya, menjadi suaminya.
"Lepaskan aku Marven, kau tidak berhak melarangku seperti itu,"
Ucapan Aslan semakin membuat mata Marven berkilat, menatapnya marah. "Apa kau tau apa yang sudah kau lakukan? Sudah kukatakan jangan pancing aku Aslan," Aslan bisa merasakan aura hitam di sekitar Marven ketika dia justru terus membela dirinya dan juga membela Matthew.
"Dan kenapa dia bisa lolos dari penjagaan, aku jelas-jelas meminta seluruh bodyguard untuk melarang orang hadir di acara kita,"
Sebelum ini, Marven juga sudah menghubungi kepala pengawalnya untuk memberikan informasi mengenai Matthew dan larangan keras Marven untuk Matthew menginjakkan kaki di kapal ini, di acara pernikahannya dengan Aslan. Tapi kenapa bisa lelaki itu sekarang muncul dan bahkan terang-terangan menghampirinya dengan Aslan tadi.
Aslan
"Kau mungkin bisa membuat pengawalmu melarangnya masuk, tapi aku juga punya orang kepercayaanku Marven dan jelas mereka loyal dan setia pada titahku, jadi jangan kau pikir kau yang bisa mengendalikan seluruh acara malam ini. Kau berhak melarang orang untuk hadir, tapi aku juga punya hak untuk mengundang dan membiarkan mereka bergabung." Aslan mengungkap lantang dan jelas itu membuat Marven semakin terbakar marah.
Dia tidak tahu kenapa Aslan selalu berhasil menyentuh titik terdalam dari emosinya. Dan keberadaan Matthew yang tiba-tiba muncul disini membuat Marven tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak menarik Aslan menjauh dari kerumunan. Rasanya Marven ingin melempar lelaki itu ke laut agar hilang ditelan paus atau dicabik Hiu.
"Kau aku larang pergi keluar dari sini sampai acara selesai dan sampai kapal kita mendarat besok,"
Marven mengatakannya cukup tegas sampai Aslan yakin perintah itu bukan hanya peringatan main-main. Dan hal ini tentu saja membuat Aslan ikut terpancing untuk membantah Marven lebih keras. "Kau pikir kau siapa hah?!" Saat Aslan hendak menyerang Marven, dengan cepat lelaki itu menangkisnya dan justru mendorong tubuh Aslan ke kasur. Marven juga segera pergi dan dengan cepat mengunci pintu kamar mereka. Beruntung kamar mereka berada paling ujung dan beruntung lagi, Marven sigap membawa ponsel Aslan bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED MY BASTARD EX
Romance"The more you want to run, the more I won't let you go..." Marven Holloway Aston- The Devil Aslan Ex-Boyfriend yang hampir menikah dengannya. Anak kedua dari Aston Family, salah satu keluarga paling berpengaruh di dunia. Dia tidak adalah iblis dalam...