Dua Ayah

33K 478 0
                                    


"Huhhh!" Seorang laki-laki mendengus jengkel saat melihat lemari pakaian yang ada di depannya. Dari sekian banyak pakaian yang dimilikinya—dari berharga ratusan juta sampai ratusan ribu, sudah tidak ada lagi yang muat dengan tubuhnya.

Atau lebih tepatnya pada perut besarnya, Bayu mengusap-usap perutnya yang terlihat seperti buah semangka. Satu tangannya lagi, menahan pinggang bagian belakangnya yang terasa encok. Saat sudah merasa yakin jika tidak ada lagi pakaian yang muat dengannya, Bayu akhirnya menyerah dan kembali menutup pintu lemari.

"Ughh... akhh!" seru Bayu tiba-tiba ketika merasa tendangan yang kencang pada bagian perutnya.

"Kamu kenapa yang?" tanya seorang pria yang datang dari kamar mandi, Andre—sang suami.

"Tiba-tiba anak kamu tendang aku, kencang banget!" sungut Bayu sambil menggigit bibir bawahnya.

Andre malah tertawa dan mengubah posisinya menjadi berlutut, membuatnya berhadapan dengan perut sang istri. "Hahah, ini anak aku kayaknya mau jadi pemain bola!"

Pria yang lebih tua itu memegang perut istrinya yang begitu menakjubkan, semenjak ukurannya bertambah lebih besar seiring dengan kehamilan Bayu, hal itu membuat Andre merasa semakin ketagihan memegangi perut isterinya.

Apalagi semenjak kehamilan sang isteri, tubuh Bayu berubah semakin berisi dan lembut. Andre bahkan tidak bisa menahan tangannya untuk tidak menyusuri pantat montok Bayu yang semakin enak saat dipegang.

"Enghh.." desah Bayu tiba-tiba saat sang suami menarik sedikit celana dalamnya dan memasukan jari ke dalam jalan lahirnya. "Ndree... huhh aku capek," lirih Bayu membuat Andre mendongak dan melihat wajah memelas isterinya.

"Iya, iya," angguk Andre menahan sabar, pria itu melepas tangannya dan kembali berdiri. "Kamu juga kenapa enggak pake baju? Cuman pake bra sama celana dalam?"

"Udah nggak ada pakaian yang muat," dengus Bayu mengerucutkan bibirnya membuat Andre gemas. Pria itu memberikan kecupan singkat di bibir sang istri.

"Tunggu, aku punya kaos yang cukup besar." Andre berjalan menuju lemarinya, mencari kaos miliknya yang cukup besar untuk sang istri.

"Ini kayaknya muat," kata Andre membawa baju itu menuju sang istri. Bayu langsung menjulurkan tangannya ke atas, seolah meminta dipasangkan oleh Andre membuat pria itu terkekeh gemas.

"Untuk sekarang cukup pake itu aja, nanti kamu beli lewat online saja." Andre menatap puas ke arah Bayu, dimana kaos itu hanya bisa menutupi selangkangannya. Tapi tidak dengan paha mulusnya.

"Oke, aku beli banyak-banyak boleh kan?" tanya Bayu sambil nyengir lebar.

"Beli aja sama tokonya," sahut Andre santai membuat Bayu semakin girang.

Andre tidak main-main dengan ucapannya, pria itu adalah salah satu dari sekian banyak orang yang memiliki harta berlimpah. Tapi menurut pria 25 tahun itu, hartanya yang paling berharga adalah Bayu dan calon anak mereka.

Keduanya sudah menikah beberapa bulan lalu, saat usia Bayu baru menginjak 23 tahun. Tak lama setelah menikah, mereka langsung diberi kepercayaan untuk menjaga seorang malaikat kecil yang sekarang tumbuh di rahim Bayu. Sudah tujuh bulan, itu artinya tinggal tiga bulan tersisa sampai mereka bisa menggendong buah hati.

Andre sebagai seorang bos perusahaan tidak perlu harus setiap hari datang ke perusahaan, pria itu lebih suka menemani istrinya menonton film atau sekedar bermain dengan perut besar istrinya.

"Kamu nggak yakin kalo anak kita kembar?" tanya Andre dengan posisi menelungkup di atas sofa, pria itu mengangkat kaos milik Bayu sampai bagian dadanya. Memperlihatkan perut putih besar milik Bayu.

Mpreg StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang