Chapter 21

349 36 4
                                    

Mungkin, kita tidak pernah benar-benar sembuh setelah ditinggal pergi oleh seseorang. Kita hanya berusaha bergerak maju, kembali menjalani hidup meski rasanya semua sudah berhenti setelah seseorang itu pergi.

Ya, begitulah kira-kira yang kini tengah dirasakan oleh Regi. Kini ia berakhir sebagai tamu undangan di pernikahan sahabatnya bersama Hana.

Meski ia menginginkan Hana sebagai pendamping hidup nya, namun hal ini tidak membuatnya enggan untuk  menghadiri acara pernikahan mereka.

Mempelai Wanita tampak begitu anggun mengenakan gaun putih yang membalut tubuhnya, berjalan menuju Altar dengan memegang sebucket bunga menambah kecantikan nya. Di sampingnya, sang ayah mengantarkan nya menuju lelaki yang menjadi pilihanya.

Juna, menyambut Hana di ujung Altar dengan senyum yang mengembang begitu kagum akan kecantikan dari calon istrinya.

Juna mengucapkan Janji Suci nya di hadapan tuhan dan para tamu undangan. Suasana begitu Haru. Dan kini, mereka telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Juna mengecup bibir Hana, yang di sambut dengan tepuk tangan dan sorakan riuh dari para tamu undangan.

Acara berlangsung dengan begitu Hangat, semua yang datang tampak begitu bahagia. Namun orang yang paling bahagia disini adalah Biru. Sedari tadi ia tak berhenti menampakkan senyum manisnya.

"Biru, selamat ya.. akhirnya kamu mempunyai ibu baru".

Jeyden mengucapkan selamat pada Biru. Kini ia telah ikhlas Jika pada kenyataannya bukan ayahnya lah yang menjadi pendamping Hana.

"Terimakasih Jey". Biru membalas dengan senyum yang begitu lebar hingga menenggelamkan kedua matanya.

Juna mendekati Biru dan berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan  Biru yang tengah duduk di atas kursi roda.

"Biru, apa kamu senang?". Juna bertanya dengan tangan yang menggenggam kedua tangan mungil milik Biru.

Biru mengangguk begitu antusias. Siapa yang tidak bahagia jika pada akhirnya sang ayah telah menemukan kebahagiaan.

Juna beralih memeluk Biru. Para tamu yang datang begitu terharu melihat interaksi mereka. Sungguh menghangatkan hati.

"Juna !". Suara itu mengalihkan pandangan Juna dari Biru.

Gibran berlari kecil mendekati Juna.

"Selamat ya".

Gibran memeluk Juna dengan begitu erat. Ia turut bahagia dengan pernikahan sang sahabat.

"Aku ada hadiah pernikahan untuk mu".

Bisik Gibran pada Juna.

"Rekan ku di Sidney memberi kabar jika Biru mendapatkan donor paru-paru".

Seketika Juna melepas pelukan Gibran dan membulatkan matanya seakan tidak percaya.

"Cepatlah urus keberangkatan. Lebih cepat lebih baik".

Gibran menepuk pundak Juna. Namun Juna masih tidak bergeming. Ia masih begitu terkejut dengan kabar yang begitu membahagiakan ini.

Juna kembali menarik tubuh Gibran kedalam pelukanya. Pelukanya semakin erat. Sampai Gibran susah untuk bernafas.

"Terimakasih.. terimakasih". Ucap Juna dengan tangis yang begitu haru.

Gibran membalasnya dengan senyuman yang begitu tulus. Sungguh ini adalah hadiah pernikahan terbaik dalam hidup nya.

*****

Pagi-pagi sekali di saat udara masih begitu dingin, Arai dan Jeyden mengantar kepergian Biru ke Bandara.

"Biru, Kamu harus cepat kembali kesini ya. Nanti setelah ini kita teruskan lagi bersepeda kita yang kemarin belum selesai".

Arai tengah berjongkok di depan kursi roda Biru. Biru membalasnya dengan senyuman dan anggukan yang antusias.

"Iya aku janji". Biru memberikan jari kelingking mungilnya pada Arai sebagai tanda perjanjian.

Arai membalas dengan menautkan Jari kelingkingnya juga dan kemudian memeluk Biru, Juga Jeyden yang tiba-tiba ikut memeluk mereka. Mereka bertiga berpelukan bersama.

Menyaksikan adegan itu, Juna dan Hana tersenyum begitu haru. Juna merasa bersyukur anaknya mempunyai sahabat seperti mereka. Sungguh Indah sekali persahabatan mereka ini.

Kini sudah waktunya berpisah. Juna mendorong kursi roda Biru memasuki bandara. Biru melambaikan tanganya pada Arai dan Jeyden dengan senyumannya yang begitu manis.

Kepergian Biru membuat Arai menangis. Sejujurnya ia tak ingin ditinggal oleh Biru. Namun ini semua demi kebaikan Sahabatnya. Kini tugas Arai adalah mendoakannya agar ia cepat kembali dengan keadaan baik-baik saja.

Jeyden memeluk tubuh Arai yang masih terisak dengan usapan lembut di punggung nya berharap agar Arai berhenti menangis.

"Biru akan baik-baik aja kan? Dia akan kembali lagi bersama kita kan?".

Arai bertanya disela isakanya. Jeyden hanya mengangguk menanggapi pertanyaan dari Arai.

"Tentu saja dia akan kembali bersama kita".

Arai menundukan kepalanya. Sungguh ia merasa begitu takut dengan hal semacam ini. Ia tak bisa membayangkan bagaimana Sahabatnya berjuang disana dengan dirinya yang tidak ada di sampingnya.

*****

Hari-Hari yang di jalani oleh Arai kini terasa begitu sepi. Ia merasa kosong. Hal yang biasanya ia lakukan bersama Biru kini ia lakukan sendiri. Sungguh dia begitu merindukan Biru.

Sudah 1 minggu ia belum juga mendapatkan kabar tentang keadaan Biru. Rasanya ia ingin menyusulnya sekarang juga.

Terakhir ia mendapat kabar dari Biru adalah ketika Biru menjalani operasi donor paru-paru. Namun setelah itu ia tak mendengar kabar lagi darinya.

Arai berteriak frustasi. Ia bolak-balik mengecek handphone siapa tahu ia mendapat kabar dari Biru. Namun ternyata nihil. Tak ada satu kabarpun baik dari Hana ataupun Juna.

Arai memberanikan diri untuk mencoba menghubungi Juna, namun hanya ada suara dari operator.

Nomor yang anda hubungi sedang sibuk. Cobalah beberapa saat lagi.

Arai membenting Handphone nya ke atas ranjang. Dan kemudian merebahkan tubuhnya pula disana.

"Sebenarnya ada apa Biru? Apa kamu baik-baik saja?".

Arai membatin dengan pikiran yang berkecamuk, sebenarnya bagaimana keadaan Sahabatnya disana sekarang.

To be continue.....

Terimakasih sudah membaca. Bantu Vote dan Komen ya...😊😊


Btw aku Up chapter ini pas malam dimana besok aku akan melakukan akad nikah💐 do'akan aku supaya besok lancar yaaa🥰🥰
Oh iya apa boleh ya besok menikah tapi sekarang kangen sama cowok lain?
Lagi Kangen banget sama Jimin soalnya😭😭

Apa ada yang sama?👉👈

.

.

.

.
Sampai jumpa di chapter berikutnya ...💓

Banjarnegara, 19 November 2022💜

My favorite Sky [ BTS LOKAL AU ] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang