Chapter 2 : Kaito Kano

2.5K 176 8
                                    

Mataku terasa sangat berat untuk dibuka. Aku mencoba membuka sebelah mataku, semuanya putih. Aku tersontak hingga duduk. Melihat sekeliling, banyak orang disini. Mereka tampak sedang menunggu seseorang.

"Kau sudah bangun? Kau adalah peserta terakhir di sini."

Aku menoleh, "siapa kau? Apa maksudnya terakhir?"

"Kau tidak perlu tahu aku siapa, cukup tahu namaku saja. Gurume Moshi desu, nama yang anehkan? Hahah. Ouh ya kita di sini dibilang sebagai objek percobaan. Kau peserta terakhir di sini. Aku orang ke 76 jadi tidak terlalu menunggu lama. Kira-kira orang yang paling lama di sini adalah Korune. Dia paling awal hadir dan kira-kira sudah menunggu peserta terakhir sekitar 1 bulan."

Aku melihat ke sekitar, seseorang disana menarik perhatianku. "Apa perempuan itu juga peserta disini?"

"Maksudmu Mahari Yusa? Ya bisa dibilang. Perempuan secantik dia ternyata seorang pemberontak." 

Dia anak pemilik kedai itu. Berarti disini orang-orang yang telah hilang? Ternyata semuanya masih hidup.

"Kau tidak terlihat seperti melakukan hal jahat." Wajahnya terlihat seperti orang baik-baik. Tidak ada tanda bahwa dia orang jahat.

"Aku telah membunuh 3 orang sekaligus. Aku terlihat biasa saja ya? Kau tidak takut?"

"Aku tidak takut apapun. Lebih baik kau menjauh dariku. Informasi darimu sangat berharga tapi jangan mengira aku adalah temanmu."

Tiba-tiba saja muncul sebuah layar besar. Seseorang muncul disana dengan rambut ikal layaknya seorang penyanyi. Dandanannya sangat pas dengannya yang dipadu dengan sebuah dress pink tak berlengan.

"Halo semua, watashi wa Hiro desu. Aku adalah manusia dalam program ini. Karena semua sampah sudah berkumpul, aku akan memberitahu setiap misi yang akan kalian hadapi. Jika kalian masih ingin hidup, kalian harus bisa melewati semua rintangan yang telah kami sediakan. Jangan ada yang bertanya atau kalian akan mati, kalian hanya dipersilakan untuk mendengarkan saja. Dan tidak boleh ada yang menentang."

"Jangan main-main! Aku ingin kembali ke tempatku! Apa-apaan disini, tempat tidak berujung dan hanya langit-langit putih. Memuakkan!" Teriak salah satu dari kami.

Sebagian orang hanya diam dan memandangnya dengan tatapan tidak suka dan sebagian lagi tidak mempedulikannya. Tiba-tiba saja, orang itu menjadi kejang-kejang dan mengeluarkan banyak darah dari mulutnya. Kami semua tersontak kaget dan segera mundur menjauh. Orang itu tergeletak di tanah dan beberapa detik kemudian kepalanya pecah sehingga darahnya muncrat ke salah satu peserta perempuan dan peserta tersebut berteriak histeris.

"Kenapa dia berteriak seperti itu, apa aku salah memasukkan orang dalam game ini?" Tanya wanita program itu.

Beberapa detik setelah kematian peserta yang berteriak tersebut, sekaranag giliran perempuan yang histeris mencekik dirinya sendiri hingga mati. Aku hanya menatap biasa suasana ini dan semua orang juga menunjukkan ekspresi sama sepertiku. Sebelumnya kami sedikit terkejut karena orang itu mengeluarkan darah secara tiba-tiba, tapi detik berikutnya kami menganggap semua normal.

"Seharusnya ini permainan untuk para sampah seperti kalian tapi kenapa perempuan itu bisa ada disini ya? Seharusnya dia menganggap biasa situasi ini. Para pemberontak tidak seharusnya takut."

"Hei, wanita sok manis yang berada di layar, lanjutkan perkataanmu sebelumnya. Jangan banyak bertele-tele." Teriakku pada layar besar di depan sana.aku mulai bosan disini.

Life GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang