Pertemuan

650 29 0
                                    

"Mama apa macih lama pecawatnya tiba?" Tanya Sia di gendongan sang papa.

Tepatnya pada pukul 9 a.m tadi keluarga besar Wagner berangkat menuju ke bandara yang terdiri dari keluarga kecil Wagner, grandpa, grandma, Bi Yan, para bodyguard, dan juga beberapa para maid kepercayaan keluarga Wagner.

Grandpa dan Grandma Sia ikut karena mereka ingin melihat secara langsung pertumbuhan sang cucu kesayangan hingga usia 5 tahun lebih tepatnya sebelum masuk sekolah dan menjaga si princess ketika kedua orang tuanya sibuk.

"Sebentar lagi sayang, pesawatnya sedang makan (persiapan) dulu. Sia makan dulu ya atau nggak minum susu ya sayang" jawab sang mama.

Pasalnya Sia dari pagi tadi belum serapan kecuali hanya makan satu biskuit bayi dikarenakan Sia masih kelihatan ngantuk. Bagaimana tidak pada malam hari Sia kelihatan sangat bersemangat untuk pulang ke China hingga Sia tidur tepat pukul 11 malam.

"Iya sayang makan dulu ya, grandpa takut princess grandpa nanti sakit terus nanti nggak bisa main sama kak Watson" bujuk grandpa.

"Cia tuat glandpa, hoaam tapi Cia masih antuk" Jawab Sia di gendongan sang papa sambil mengucek matanya tanda ngantuk.

"Jangan di kucek nanti sakit" larang sang papa sambil menarik tangan putrinya dari mata sang anak.

"Kalau gitu Sia minum susu aja ya sayang baru tidur oke" bujuk grandma.

"Hmm" angguk Sia karna dari pagi tadi Sia juga nggak serapan dan dia baru merasa lapar, tapi terlalu malas untuk mengunyah karna masih ngantuk.

Melihat sang cucu dan anaknya menganggukkan kepalanya para Wagner dewasa merasa bersyukur karna sang princessnya mau makan walaupun hanya minum susu. Mereka takut jika princess mereka tidak memakan apapun untuk perjalanan jauh ini dan jatuh sakit maka mereka merasa gagal untuk melindungi permata mereka.

"Kalau gitu, bi tolong ambilkan air hangatnya" perintah Ny Wagner ke Bi Yan dan menyerahkan botol susu yang sudah dia siapkan.

"Baik nyonya" bi Yan mengambil botol tersebut dan menyiapkan susu nona muda nya lalu menyerahkan kembali botol susu yang telah siap ke sang nyonya.

"Terimakasih bi.... ini sayang" serah sang mama ke putrinya.

Sia pun meminum susunya di gendongan sang papa sambil memejamkan matanya. Hingga kelamaan Sia ketiduran sambil memegang botol susunya.

"Tuan pesawatnya sudah siap" panggil salah satu bodyguard Wagner.

"Hmm, kalian bawakan saja barang barang ini yang punya Sia biar saya pegang" ucap Tuan Wagner.

"Ayo, yah bu" ajak sang Ny Wagner ke mertuanya sambil mengandeng tangan sang ibu mertua.

Mereka pun memasuki jet pribadi keluarga Wagner.

Sesampainya mereka di dalam pesawat sang papa menidurkan putrinya di sofa besar yang berada di tengah, dan membuat pagar pembatas dengan bantal agar sang anak tidak jatuh.

*
*
*
*

8 jam kemudian keluarga besar Wagner telah tiba di Beijing Nanyuan Airport, bandara di Beijing. Mereka di sambut oleh 2 mobil Alphard dan 1 mobil Limousine serta para bodyguard di kiri kanan mereka dari pintu awal keluar hingga menuju mobil Limousine.

Pada mobil Limousine tersebut keluarlah sepasang kekasih dan juga satu anak kecil. Yap mereka adalah keluarga Watson.

Belum sampai keluarga Wagner berada di dekat mobil, anak kecil tersebut berlari menuju seorang wanita yang berjalan ke arahnya.

"Ibuuu.. ibu Wagner dimana dia?" Tanya anak kecil antusias dan memegang tangan sang Ny Wagner.

"Astaga sayang, kamu nggak kangen ibu?"tanya sang Ny Wagner dengan muka di buat sedih.

(End) Athanasia WagnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang