Anak itu

261 9 0
                                    

**Di mansion Devinter**

"Pagi Vans" sapa Tuan muda mereka ke pelayan tersebut.

Vans merupakan kepala pelayan di mansion Devinter. Dia merupakan orang terdekat dengan Tuan mudanya, sedangkan Tuan mudanya menganggap Vans yang seharusnya menjadi ayahnya.

"Pagi Tuan muda, sepertinya anda semangat sekali hari ini"

"Hehehe iya aku merasa semua beban terangkat dari hidup ku" jawab Raven semangat sambil berjalan menuju ruang makan.

Mendengar tawa dan ucapan tuan mudanya, Vans merasa senang karena akhirnya tuan mudanya sudah bisa tertawa kembali.

Selama Vans bekerja di mansion ini dia tidak pernah melihat tuan mudanya bersenang senang dan tertawa seperti tadi. Semenjak kedua orang tua Raven bercerai yang dimana Raven masih berusia 2 tahun, ia tidak pernah melihat sang Tuan besar menghabiskan waktunya dengan sang putra.
Raven dari kecil sudah di paksa belajar dan menguasai beberapa hal seperti bermain piano, les bahasa, les sains dan banyak hal lainnya. Vans merasa sedih melihat pertumbuhan Tuan mudanya, yang dimana masa kanak kanaknya di rampas secara tidak manusiawi. Maka dari itu ketika Tuan besar tidak di mansion maka Vans yang menghibur Tuan mudanya.

"Syukurlah, hmm kalau boleh hal apa yang bisa membuat anda senang? Apa anda menemukan seorang teman?" Tanya Vans.

"Teman? Heheh iya aku mendapatkan tiga teman yang sangat spesial sekaligus, oiya mereka bukan hewan peliharaan!"jawab Raven.

Mendengar perkataan Tuan mudanya, Vans terdiam dan menatap heran Tuan mudanya. Selama yang Vans tau Tuan mudanya selalu membawa hewan hewan dari luar mansion misalnya seperti kucing jalanan, anjing, maupun kumbang sebagai teman hiburan tuannya. Tapi sekarang, apa Tuan mudanya memiliki seseorang teman yang sebenarnya? Tapi siapa?.

"Maksud anda, anda mempunyai seorang teman? Mereka nyata bukan? Mereka orang bukan peliharaan anda?Lalu siapa? Apa mereka mengancam anda untuk berteman? Apa mereka..."

"Vans! Jangan sembarangan bicara, kami sudah bermain bersama walaupun baru dua kali tapi mereka sangat mengasyikkan dan asal kamu tau mereka sangat baik pada ku mereka tulus berteman dengan ku dan mereka tidak memiliki niat buruk" potong Raven cepat.

"Haah syukurlah, tapi anda tau bukan kalau hal ini di ketahui Tuan besar maka.."

"Ya ya ya aku tau, maka dari itu aku meminta mu untuk tidak memberi tahu orang tua itu karna ku hanya mempercayaimu disini Vans"

Vans mengangguk kan kepalanya, dan segera ia menyiapkan serapan untuk Tuan muda.

Di tengah kegiatan serapannya tiba tiba Raven melanggar tata krama keluarga di ruang makan, yaitu berbicara saat makan.

"Ow pans (oh Vans)" panggil Raven dengar mulut penuh makanan.

"Tuan anda sedang makan" ingat sang kepala pelayan.

Raven buru buru menghabiskan makanan di mulutnya. "Vans pstt sini sebentar".

Vans melihat itu hanya menggelengkan kepalanya sambil menuruti kemauan Tuan mudanya.

"Apa orang tua itu masih sibuk dengan pekerjaannya? Kapan dia pulang?" Bisik Raven.

"Tuan besar masih sibuk tuan, beliau pulang sekitar empat bulan lagi"

"Empat bulan lagi?!.... Kenapa di percepat apa dia sudah merindukan bonekanya hmm" ejek Raven.

Karena dia tidak mood lagi untuk makan maka Raven segera berjalan ke luar.

"Tuan anda mau kemana?" Tanya Vans.

"Aku mau bertemu dengan teman teman ku, sampai jumpa Vans" Raven berlari keluar mansion.

(End) Athanasia WagnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang