—halo tolong minta koreksinya ya!
Spam vote!
Spam vote!
Spam vote!
Spam vote!
Spam vote!
Spam vote!
Spam vote!
Spam vote!—biar gak bingung sebelum baca, cerita ini tuh alurnya cepet ya! Jadi nanti jangan heran kalo tiba-tiba udah ganti tahun. Soalnya aku mau fokus cerita ini itu di usianya cio 6 tahun gitu—
2016
Hari Sabtu yang sangat sial bagi Ivan, pacarnya datang menghampiri Ivan dan memberikan bayi yang umumnya baru beberapa hari, Ivan tak menyangka bahwa hal yang dia lakukan dengan cara di jebak itu membuahkan hasil. Ivan hanya di jebak oleh pacarnya namun hal itu membuat pacarnya hamil dan setelah lahir anak itu di berikan kepada Ivan.
“bajingan!” botol plastik itu berhasil terhempas oleh tendangan Ivan.
Bayi yang di tidurkan Ivan di atas meja markas itu masih tertidur pulas, bayi itu lahir di lingkungan yang salah. Ivan mendekati bayi itu menatap muka bayi itu “cil Lo cowo apa cewe?” Ivan membuka bedong bayi itu untuk melihat kelaminnya dan ternyata itu adalah bayi laki-laki yang sangat tampan.
“maafin papa ya, udah bikin Lo lahir di waktu yang salah”
Ivan terbilang siswa yang sangat nakal, namun Ivan memiliki hati yang sangat baik. Iya pernah bolos sekolah karena melihat seekor kucing terjebak di Pralon, Ivan juga siswa yang sangat aktif di ekstra walaupun dalam pelajaran Ivan selalu membolos.
Ivan mempunyai pacar yang sangat tergila-gila padanya, bukan karena apa tapi karena hartanya tampan tak membuat pacar Ivan luluh namun hartanya.
••••
Hari ini Ivan tak bersekolah ia bermain bersama sang bayi di markasnya, dengan sisa susu yang di berikan oleh pacarnya, ah bukan, mantan pacarnya itu.
“gue yakin kalo gue bisa ngurus Lo sampe dege, gue akan jaga Lo sepenuh hati dan jiwa gue.”
Bayi itu tersenyum seolah olah paham apa yang di bicarakan Ivan “eh? Lo senyum ya cil!?” Ivan mendekatkan wajahnya pada bayi itu dan bayi itu tersenyum lagi, oh astaga rasa apa ini? Itu adalah raca cinta ayah untuk anaknya.
Ivan bersenang senang dengan bayi itu, si bayi seperti mengerti keadaan bayi itu sedari tadi tidak menangis. Setelah Ivan melihat jam, Ivan baru sadar ternyata ini sudah sore.
Ivan membawa motornya melaju dengan membawa bayi di gendongannya, Ivan pergi dari rumah karena keluarganya tidak menerima kehadiran bayi yang ada di gendongan Ivan sekarang.
“tenang aja cil, walaupun Lo gak di terima ayah bunda gue, tapi Lo gue terima kok” ucap Ivan pada sang bayi yang sedang tertidur saat di lampu merah. Btw sekarang Ivan sedang dalam perjalanan menuju rumah Noah.
Flashback...
“VAN BUNDA NGAK NYANGKA YA KAMU BERANI NGELAKUIN HAL MEMALUKAN ITU! BAYI DARI PEREMPUAN MURAHAN MANA HAH!” bunda ingin mengambil bayi yang ada di gendongan Ivan namun Ivan menghalangi tangan bundanya yang ingin mengambil anaknya.
“IVAN!”
“gak usah pegang anak gue” ayah Ivan yang mendengar percakapan Ivan langsung menampar pipi Ivan detik itu juga.
“apa? Lo semua gak Nerima kejadiran bayi ini kan?"
“lo semua boleh benci gue, tapi jangan anak gue.” detik berikutnya Ivan masuk ke kamar untuk mengambil pakaiannya di lemari.
“IVAN! KAMU UDAH BERANI YA SAMA BUNDA! BUNDA YANG UDAH NGELAHIRIN KAMU!” Ivan tak menghiraukannya, yang di lakukan Ivan hanya memindahkan pakaiannya ke dalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
dadbaby
RandomTentang Ivan yang sangat posesif terhadap cio sang anak. "nah tuh bisa, coba bilang 'abercio achazia" "abicio acaia" dan berakhirlah wikal menepuk jidatnya. -7.nov.22 start - End?