Seperti biasanya! Minta koreksinya.
Jalan lupa spam vote!
....Tak selang beberapa menit kemudian Ivan, Sarah dan Yuda berseta Daddy-nya Lea menghampiri keributan di tengah jalan itu, semuanya langsung berhenti lantaran orang orang yang di suruh Lea itu mengenali Baron dan sangat patuh padanya. Lea merasa kesal buat apa daddynya itu kesini!?
"LEA KELUAR KAMU!" dengan kesal Lea keluar dari mobil itu dengan keadaan marah, sedangkan Wikal membawa cio pergi dari dalam mobil itu ke Sarah.
"Dad! Lea ngak bisa tanpa Ivan! do you understand!?"
"Gue gak mau sama Lo Lea." Ucap Ivan dengan entengnya.
"Lo jahat!"
"Elo yang jahat Lea! Lo ngertiin gue sekarang gak? Enggak! Lo ga perduli sama gue"
"Tapi gue cinta sama Lo Van.."
"Lo enggak cinta gue Lea, Lo terobsesi sama gue dan harta gue, You can see how I am now, I'm not rich before, I don't have any wealth. and you try to fool my parents? Lo kira gue gak tau?"
"DAD!" Baron hanya diam dia memberikan isyarat lalu dari belakang ada dua orang bertubuh besar membawa Lea pergi.
Semua orang yang berada di sana hanya diam seolah olah semuanya tidak bisa berbicara satu kalimat pun. Bahkan Baron sekalipun.
"Untuk kali ini saya dukung kamu, ingat hanya karena saya gak mau lihat putri saya bersama kamu" ucap Baron lalu pergi begitu saja dari hadapan semua orang termasuk para orang orang suruhan Lea tadi.
Ivan menatap anak semata wayangnya yang telah di gendong oleh Sarah, ia merasa bersalah kepada anak itu ia tidak memiliki dosa namun entah kenapa ia selalu di benci.
•••
Sekarang antar due geng motor itu saling berhadapan, di sisi kanan terlihat motor motor yang berwarna hitam dengan tulisan omorfos di belakang jaketnya. Sedangkan sebelah kiri terlihat motor motor dengan warna yang berbeda beda dengan stiker bruiser di motornya, bruiser tidak mewajibkan anggotanya memakai jaket jins bertulisan bruiser.
"thanks bro" Ivan menjabat tangan Yuda.
"Sans aja, Lo butuh bantuan apapun kita siap bantu omorfos."
"Oh, btw kenalin kita bruiser dan ini Dareen wakil gue" Yuda menunjuk ke arah Dareen.
"Gue Dareen"
"Gue Ivan" mereka saling berjabat tangan sebagai menghargai solidaritas.
"Pan, mendingan cio Lo bawa kost" Saran Sarah.
"Sama Lo dulu gapapa kan mbak? Gue gak yakin cio bakal baik baik aja di kots" benar wajah cio tampak pucat dan mukanya terlihat sangat lelah.
"Bener mbak kata Ipan, cio lebih aman sama Lo dulu" samber Lanang.
"Bener kata mereka yang" ucap Yuda yang merasa bahwa mereka juga benar.
"Cio besok mulai sekolah mbak, gue minta tolong, gue bisa titip cio ke Lo dulu?" Entah mengapa Sarah merasa ada yang janggal dengan ucapan Ivan itu.
"Lo gak bermaksud ningalin cio kan Van?" Ivan mengeleng "kasih gue waktu mbak" lalu Ivan dan para anggota omorfos menaiki motornya dan pergi begitu saja.
Sarah memandangi Yuda seperti ingin tahu maksud mereka apa, namun hanya senyuman dan pelukan hangat yang di dapatkannya.
"Ren Lo ke basecamp dulu, gue mau ngurus Sarah" Dareen hanya mengangguk lalu pergi bersama anggota lainnya.
Sudah satu bulan berlalu namun Ivan dan keberadaan omorfos tidak memiliki kabar apapun, kots yang ditinggali oleh Noah dan Ivan pun sudah kosong tanpa penghuni.
Cio selalu menanyakan tentang keberadaan papanya namun Sarah hanya bisa berkata jika Ivan sedang pergi berkerja untuk menghidupi cio. Sarah merasa kecewa dengan apa yang di lakukan oleh Ivan, namun di sisi lain memang di kejadian seminggu yang lalu itu terlalu membuat emosi Ivan naik pitam.
"Mba tadi Bu guru ngajarin cio nulis papa tau!"
"Wah beneran? Ci terus cio bisa enggak?"
"Cio bisa dong mba! Cio dapet bintang tiga dari Bu guru!" Cio melihatkan kertas nya pada Sarah, yang membuatnya teringat kembali kepada Ivan.
"Van anak Lo udah pinter sekarang, apa lu gak mau lihat anak Lo yang selalu Lo lindungi ini?"
"Wah pinter banget cio! Yuk kita jalan lagi" iya Sarah selalu menjemput dan mengantar cio dengan berjalan kaki lantaran antara sekolah dan rumah orang tuanya Sarah tak terlalu jauh.
Ini tas yang di kasih Sarah kapan hari
O
ke segitu dulu aja ya
Kenalin dia Dareen e nya ada dua!
Wakil ketua hruiser.
KAMU SEDANG MEMBACA
dadbaby
RandomTentang Ivan yang sangat posesif terhadap cio sang anak. "nah tuh bisa, coba bilang 'abercio achazia" "abicio acaia" dan berakhirlah wikal menepuk jidatnya. -7.nov.22 start - End?