2.4 Nini cio

168 15 0
                                    

Jangan lupa spam vote yah!

Setelah Ivan menjelaskan semuanya Sarah sedikit lebih lega, jujur ia tidak setuju jika Ivan berhenti kuliah. Sarah juga senang sekarang Ivan dan Noah sebentar lagi akan menjadi saudara. Ah ini berita baik yang membuatnya terharu.

Ivan merasa ada yang menarik bajunya, ternyata pelakunya adalah Nini, anak itu terlampau bosan karena cio yang sedang tertidur pulas di pangkuan papanya.

"Bosan." Ucapnya menatap wajah Ivan.

Seolah mengerti Ivan mengiring cio pindah ke pangkuan wikal yang berada di sampingnya lalu Ivan memangku Nini "hai namanya siapa?" Tanya Ivan.

"Nini!"

"Nini main hpnya kakak aja ya? Cionya lagi bobo tuh" Nini mengeleng "ga mau!"

"Nini mau es krim"

"Rasa coklat? Atau stroberi?" Nini seperti sedang berfikir sejenak "Nini mau coklat!"

"Okie mau ikut buat?" Tanya Ivan yang langsung di anguki bocah itu. Beruntung sekali cafe Bu Liana menyediakan ice cream di menunya dan ada alatnya.

Nini sangat bersemangat melihat bagaimana Ivan mengungkapkan mesin itu, melihat es krimnya keluar dari mesin dan tertumpuk dengan epik di atas Kon es krimnya.

"Nih buat Nini" Ivan memberikan ice cream pada teman anaknya itu. Setelah mendapatkan ice cream Nini langsung berlari larian mengamati penjuru cafe sampai ia tak lupa Nini memberi salam pada setiap pengunjung cafe.

Ivan kembali bergabung dengan Sarah dan yang lainnya, berbincang bincang seperlunya sampai cio akhirnya terbangun.

"Papa huaaa" tidak tahu kenapa anak itu menangis biasanya juga anak itu tidak menangis ketika bangun tidur.

Ivan langsung memangku Anak semata wayangnya itu "cup cup cio kenapa hm?"

"Ci-  cio mimpi papa pergi huaaaaa" ternyata anak ini mimpi buruk.

"Papa gak kemana mana ci, berhenti nangisnya tuh Nini di temenin main, tadi malah cio tinggal bobo" Ivan menunjuk Nini yang sedang mengelendoti pengunjung lain.

••••

"Cio nakal Nini di tinggal!"

"Maaf Nini... Tadi cio ngantuk"

"Iya Nini maafin soalnya tadi Nini dapet ice cream"

"Ice cream?" Cio kebingungan.

"Iya tadi Nini di kasih sama om ganteng" Nini tersenyum sumringah.

"Bang Noah?" Nini tersenyum lagi "bukannnn papanya cio hihi" cio merenggut "ga boleh! Itu papa cio, Nini ga boleh panggil papa gitu lagi"

"Gamau wleee!" Nini meledek cio dengan jailnya.

Sekarang cafe sudah tutup dan meninggalkan Ivan dan teman temannya di sini, oh jangan lupa ada Bu Liana di sini "kalian ada waktu senggang kapan? Ayo main ke rumah ibu"

"Wah aku gatau Bu, Sarah masih ada bimbingan waktu dekat ini" jujur aja sewaktu Ivan ngilang Sarah jadi kerepotan banget dengan tugas tugas kuliahnya, dia jadi mikir Ivan dulu gimana ya?

"Yah, terus yang lain gimana? Bisa ga?"

"Kayanya kita semua kalo di bulan ini ga bisa deh Bu, kalo bulan depan gimana" usul Lanang.

"Oke aja gue mah" ucap wikal yang langsung di anguki semuanya.

"Oke ibu bakal nunggu kalian semua Dateng ke rumah ibu"

"SYAP BU!" semuanya serentak memberi hormat lalu mereka tertawa bahagia, sudah cukup lama mereka tidak berkumpul seperti ini.

"PAPA NINI MAU REBUT PAPA DARI CIO!" cio berlari ke arah Ivan meminta di gendong secepatnya.

"Anak papa kenapa ini?"

"Nini tuh nakal pa, papa kan punya cio."

"Iya papa kan punya cio"

"Nini kan cuma bercanda cio, ga boleh gitu ya sana main lagi" Ivan menurunkan cio kembali.

Berakhir lah dua bocil ini anteng ketika Bu Liana kasih krayon sama kertas mewarnai (angep aja mereka gak pake piama gitu yah)

"Si Nini ini anaknya siapa dah mbak, Lo ambil dari mana?" Tanya Ivan soalnya dia seumur umur belum liat nih bentukan di sekolah cio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Si Nini ini anaknya siapa dah mbak, Lo ambil dari mana?" Tanya Ivan soalnya dia seumur umur belum liat nih bentukan di sekolah cio.

"Yang jelas anaknya emak bapaknya" bukan Sarah yang jawab, melainkan Yuda, kepo banget heran.

"Yaelah basa basi doang Yud"

"Jangan kesorean di sini, kasian orangtuanya nyariin nanti" ucap Bu Liana yang tahu matahari semakin tenggelam.

"OH IYA ASTAGA! yang ayo kita pulangin Nini dulu!" Akhirnya Sarah, Yuda dan Nini pun pergi meninggalkan cafe. Walaupun tadi ada sedikit drama karena Nini ga mau pulang dan berujung nangis, gak cuma itu cio juga ikutan nangis karena temenya mau pulang. Dasar drama bocah.

Chapter berikutnya aku mau mempercepat waktu, frustasi banget udah tau endingnya tapi susah cari konflik yang seru kecuali si cio sama Nini jadi gede dulu🤡

dadbabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang