...
Halo sobat gimana nih puasa dan lebarannya kemarin? Bisa nahan ga baca yang aneh aneh ga nih? Kalo Aul sih engga 😭Oh jangan lupa spam vote ya 😚
"MBAA!" Cio berlari menghampiri Sarah yang sudah menunggu di depan pintu kelas.
"Nini ikut cio ya mba? Kata Nini, Nini main" adu cio pada Sarah.
"Boleh, tapi Nini bilang dulu sama mommy Nini"
"Nini tadi udah bilang mommy Nini"
"Okey ayo gandeng tangan mba" Nini dan cio pun berjalan sambil menggandeng tangan Sarah.
Di dalam mobil sudah terdapat Yuda, saat Nini ingin memasuki mobil ia sempat tak mau karena melihat Yuda dengan penampilan brandal nya.
"YUDA APA KATA GUA, GAK MAU TAU LO HARUS BIKIN NINI BERHENTI NANGIS!"
"Yaallah kuatkan mental hamba untuk menghadapi pacar hamba yang galak ini..." Batin Yuda.
Yuda membuka jaketnya dan menghampiri nini "adek udah dong nangisnya, liat mas sekarang tuh dah gak nakutin lagi kan?" Ningning mengangguk sambil mengusap air matanya.
"Mau di gendong?" Nini pun mengangguk.
"Yang! Udah nih" adu yuda pada Sarah.
"Hmm ayo kita pulang"
•••
Ivan berlari menghampiri Bu Liana di cafe sambil teriak "Bu Ivan tau harus apa."
Di sana Bu Liana hanya tersenyum, wajahnya menggambarkan bahwa Bu Liana tahu akhirnya Ivan menemukan jalan keluar dari permasalahan.
Saat ini Ivan dan Bu Liana sedang duduk disalah satu bangku cafe dekat cendela "Van kamu tinggal sama ibu ya? Bawa cio juga ibu kangen liat cio, terakhir kali ibu liat cio pas masih bayi"
"Noah juga boleh tinggal sama ibu, tambah rame nanti" ya selama ini Noah tinggal di basecamp omorfos bersama wikal.
"Bu Ivan mau kerja lagi, boleh kan?" Bu Liana menatap Ivan penuh tanya "kamu harus sarjana dulu biar bisa kerja lagi, itu syaratnya" ucap Bu Liana dengan senyuman yang mengembang.
"Ivan mau mengundurkan diri dari kampus, Ivan mau fokus ke cio"
"Urusan cio, biar ibu aja." Bu Liana memegang tangan Ivan, mencoba meyakinkan anak itu untuk melanjutkan kuliahnya.
"Tapi kali ini, Ivan bantu ibu ya?" Bu Liana mengangguk, lalu Ivan menaruhkan helm yang dari tadi ia bawa ke meja, jaketnya ia copot dan menggantinya mengunakan celemek cafe.
Tak selang lama para anggota omorfos datang juga ke cafe dan membantu Bu Liana dan Ivan di sana.
"BU! NOAH BANTU YA! IBU DUDUK MANIS AJA, BIAR KITA YANG NGERJAIN" teriak Noah dengan antusias menghampiri Bu Liana yang sedang mengelab meja.
"Bener tuh Bu! Ga ada gunanya otot ini kalo cuma buat pajangan" pamer Jefri pada semuanya.
Wikal pun memukul kepala Jefri dengan tangannya sekuat tenaga sampai menimbulkan bunyi yang nyaring "RIA LO"
"Ya bilang aja iri lu wlee" karena Jefri tidak mau berurusan lagi dengan wikal, ia pun memilih untuk ke belakang untuk mengambil celemek dan segera membantu Ivan.
Kali ini cafe terlihat lebih ramai karena ada anak omorfos, mereka mengunakan ketampanannya untuk menarik perhatian para pelanggan.
Lanang yang sejak kapan sudah bergabung dengan sekelompok pelanggan dan ikut mengobrol, sedangkan wikal. Anak itu sekarang sedang terjebak dalam kumpulan ibu ibu arisan yang sedang menyelenggarakan arisan di cafe Bu Liana.
Jefri yang sedang memamerkan ototnya saat mengantarkan pesanan, Tio yang membagikan brosur di luar dan Ivan yang sedang menjaga kasir.
Noah? Ah anak itu malah asyik bercerita dengan Bu Liana "Noah kamu mau kan tinggal bareng ibu?"
"Engga Bu, Noah di drom aja gapapa" Liana menatap sendu wajah Noah "dengerin ibu, ibu tai kalau Noah ga mau di kasihani kan? Ibu ngajak kamu karena usia ibu udah tua dan anak ibu juga udah lama ninggalin ibu, ibu mau di saat ibu udah ga bisa apa-apa lagi ada kamu sama Ivan yang bisa ngurusin ibu dan ayah"
Bu Liana menggenggam tangan Noah "mau ya?" Noah mengangguk pelan "Alhamdulillah" ucap syukur Bu Liana.
•••
"Nini, Nini tau ga? Papa cio itu ganteng tau!"
"Ah, masi ganteng Daddy Nini!"
"Ganteng mas Yuda ah" ucapnya percaya diri, namun Yuda malah di adiai lemparan mainan oleh dua bocah di depannya ini.
"BWAHAHAHA ANAK KECIL JUJUR TAU YANG"
Sarah tak kuat menahan gelagak tawanya, tapi mau bagaimana pun bentuk Yuda, Sarah tetap akan menerimanya."Yang" Sarah berdehem "apa?"
"Aku dapet kabar dari Darren anak omorfos lagi di cafe Bu Liana, kesana?" Sarah yang tadinya lagi nonton Drakor pun langsung menutup laptopnya dan menghampiri Yuda yang sedang menjaga cio dan Nini.
"Ayoo"
Ya, disini sekarang mereka di cafe Bu Liana "mas, ini di mana?" Tanya cio yang sedang dalam gendongan Yuda.
"Masuk yuk!" Sarah langsung mengandeng tangan Nini untuk mendekat.
"Tio!" Tio yang melihat ada Sarah pun panik "lah kok tau tu anak anjing"
"Jahat banget Lo ningalin gue sama cio!" Sarah memukul dada Tio "A-anu rah"
"Ivan sama yang lain di dalem kan?" Belum selesai Tio berbicara Sarah sudah memotong dan menerobos masuk.
Yuda yang berada di belakangnya pun menyusul Sarah masuk kedalam bersama Tio yang sedang panik.
Benar saat Sarah masuk semua mata tertuju pada Sarah dan Yuda serta dua bocah yang mereka bawa "PAPA!" Cio memberontak turun dan langsung lari ke arah Ivan.
"Serius gua ga tau apa apa!" Kata Tio.
Bu Liana langsung menghampiri Tio "gapapa, gausah panik" Bu Liana pun menepuk bahu Tio.
Sekarang Mereka semua berkumpul dalam satu meja, sekarang cio, anak itu sedang dalam pangkuan papanya mungkin bocah itu terlampau kangen dengan papanya.
"Eh tu bocah sapa mbak? Anak Lo ya!? Gilaa udah jadi aja" pekik lanang, yang langsung kena jotosan dari Yuda.
"Matamu! Temennya cio lagi main tadi sekalian aja bawa"
KAMU SEDANG MEMBACA
dadbaby
RandomTentang Ivan yang sangat posesif terhadap cio sang anak. "nah tuh bisa, coba bilang 'abercio achazia" "abicio acaia" dan berakhirlah wikal menepuk jidatnya. -7.nov.22 start - End?