Stupid Think

419 44 13
                                    

Naruto dkk milik Om Masashi

.

.

.

Drap..drap..drap..drap..drap

Set...

Hampir saja serangan tinju itu mengenai wajahnya, tapi berhasil Itachi hindari. Dengan cepat Gaara melakukan gerakan memutar , melakukan jegalan namun masih gagal mengenai lawannya. Itachi membalik serangan dengan mencoba melayangkan tendangan, sayangnya gerakan Gaara juga cukup gesit untuk menghindar.

Itachi melihat celah. Sekali lagi melayangkan tendangan dan tidak berhasil mengenai sasaran. Namun kali ini Itachi mendapatkan lengan lawannya, menariknya dengan kekuatan penuh hingga tubuhnya melayang . Untunglah lelaki itu dengan cepat mengatur keseimbangan. Gaara menyelamatkan punggungnya dari benturan setelah dua kali putaran salto dan berhasil mendarat dengan mulus.

"Hh... Hhh.. hhh..  kau lumayan juga" ucap Gaara dengan nafas terengah.

Itachi pun sama dengannya. Keringat mereka bercucuran setelah pertarungan yang cukup sengit.
"Hh.. hhh.. Kau juga tidak buruk"

Keduanya kemudian menegapkan tubuh dan saling berojigi sebagai tanda latihan telah usai.


Broken Wings



"Haaahhhh.. hari ini benar-benar melelahkan"
Gaara merebahkan tubuhnya di teras. Membiarkan sinar matahari pagi menerpa tubuhnya.

"Baru kali ini aku mendengarmu mengeluh" Itachi melempar sebotol air mineral yang dengan tepat ditangkap Gaara meski pria itu masih berbaring.

Gaara segera duduk. Menikmati air  membasahi tenggorokannya. Begitupun Itachi. Pagi itu sangat cerah. Hanya beberapa awan tipis tampak berjajar. Sangat berbeda dengan kondisi pikiran dua lelaki itu.

"Semalam kami bertengkar" ujar Gaara

"Nani?! Kau dan Shion?"

"Aku hanya mengatakan jika pinggangnya sedikit lebih berisi. Lalu tiba-tiba dia marah dan menangis. Aku cukup mengerti kenapa dia berubah sangat sensitif. Tapi bukankah itu berlebihan?"

Itachi terkekeh . Untuk pertama kali lelaki Sabaku itu terlihat putus asa.
"Kalau begitu kau harus minta maaf padanya"

"Sudah kulakukan. Tapi dia tetap mengusirku dari kamar... Memangnya dia pikir aku akan meninggalkannya hanya karena dia sedikit gemuk setelah melahirkan? Aku bukan type seperti itu!...
Aaargh!!.. Kenapa sebenarnya dengan para wanita? Apa mereka semua selalu begitu?" keluhnya frustasi.

"Kau hanya melanggar satu pantangan. Jangan khawatir. Dia tidak akan bisa berlama-lama marah. Kau bisa membujuknya dengan memberinya sesuatu yang ia sukai"

"Kau mengatakannya seolah kau sendiri  bisa dengan mudah meluluhkan Hinata"

Wajah Itachi menyendu. Yang Gaara  katakan benar. Bahkan sampai saat ini hubungan mereka masih dingin.
"Bagaimana kau membandingkan dirimu denganku? ... Kesalahanku terlalu besar, Gaara"
Hingga ia sendiri tidak tahu cara memperbaikinya. Semakin lama ia merasa Hinata kian menjauh. Mereka memang bersama tinggal di bawah satu atap. Tapi hati Hinata tertutup rapat.

"Nee... Jangan murung begitu. Aku tahu sangat sulit. Tapi bukan mustahil untuk membuat Hinata kembali mempercayaimu. Semua itu tergantung dari sikapmu pada Yugao. Bersikaplah lebih tegas agar wanita itu mengerti...

... Bagaimanapun, persahabatan kalian di masa lalu pernah menjadi titik hitam  dalam hubunganmu dengan Hinata.
Karenanya kau harus memilih,
antara Hinata dan kenaifanmu.


Broken WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang