Missing Her

1K 96 20
                                    

Naruto dkk adalah milik Om Masashi



.

.

.


Malam diwarnai cuaca buruk. Hujan turun begitu deras disertai petir saling besahutan. Senada dengan perasaan gadis yang kini meringkuk di sudut kamar. Bahunya bergetar. Air matanya belum kering setelah berjam- jam. Isakan dari bibirnya pun masih terdengar. Hatinya hancur, kala cintanya ditolak oleh pria yang dijodohkan dengannya. Uchiha Itachi menolak untuk menikah dengannya demi sang kekasih.
Tidak masalah bagi Hinata  jika sejak awal Itachi menolak. Tetapi mereka telah mengetahui perjodohan itu ketika usia mereka remaja. Pendekatan pun telah mereka lalui selama masa kuliah. Dan setelah 5tahun berlalu, setelah Itachi memberi begitu banyak perhatian, setelah Hinata begitu jatuh cinta, dan hanya tinggal satu bulan lagi pernikahan, pria itu mengatakan bahwa ia mencintai gadis lain.
Pria itu mengakhiri perjodohan mereka secara sepihak di depan seluruh keluarga.

Hati mana yang tidak hancur diperlakukan demikian?

Hinata berteriak sekencang- kencangnya tanpa perlu khawatir karena apartemennya kedap suara.
Ia telah berusaha untuk menjadi pasangan yang pantas bagi Itachi. Hinata belajar memasak makanan kesukaan Itachi. Hinata juga belajar menari karena Itachi pernah mengatakan sangat suka tarian tradisional. Bahkan Hinata rela untuk    mengekang dan menahan diri dari sembarang pergaulan  karena Uchiha dan Hyuga  adalah keluarga terpandang yang masih menjunjung tinggi ketimuran.
Ia tidak seperti adiknya, Hanabi, yang berani menunjukkan idealismenya sendiri atau gadis lain yang fashionable dan  bisa bebas  jalan- jalan dengan teman sebayanya. Semua itu ia lakukan demi Itachi.

Demi pria yang lebih memilih menyakitinya agar bisa bersama gadis lain.

Telpon dan pesan dari keluarganya pun diabaikan. Hinata enggan menjawab atau membalas. Ia masih ingin sendiri.

Bel tiba- tiba berbunyi. Mungkin keluarganya datang untuk melihat keadaannya, begitu pikirnya. Hinata buru- buru menghapus air matanya. Ia segera menuju wastafel untuk mencuci muka lalu mengeringkannya dengan handuk. Tanpa memastikan, Hinata langsung membuka pintu.
Matanya membola mendapati seseorang yang sama sekali tidak ia duga.

"I... Itachi-kun"

Pria itu basah kuyup. Tatapannya kosong diawal Hinata melihatnya. Hinata sendiri masih mematung. Terlalu terkejut dengan kedatangannya. Sesaat kemudian Hinata merasakan tubuhnya terdorong.

Itachi menerjangnya..
merengkuhnya..
menciumnya..

Hinata hanya diam karena ia sangat syok. Tidak hanya karena tindakan Itachi, tetapi juga sesuatu yang menyeruak penciumannya

Alkohol

Hinata mendorong Itachi sekuat tenaga hingga pelukannya lepas.
"I..itachi! Kau mabuk!" ucapnya dengan suara bergetar.

Tanpa menjawab, Itachi justru menutup pintu hingga terdengar bunyi debam dan suara kunci otomatis. Raut wajah Itachi begitu dingin. Hinata menelan ludah, merasa takut, juga was-was. Hinata tidak pernah melihat Itachi seperti itu. Perlahan Itachi mendekat, Hinata pun mundur selangkah demi selangkah. Keduanya tampak seperti pemangsa dan buruannya.

" I..itachi-kun, k...kau baik- baik saja?" 

Bukannya menjawab, Itachi lagi- lagi menerjang Hinata. Gadis itu berusaha menghindar tapi kalah cepat ada akhirnya tertangkap. Hinata meronta, berteriak, tetapi Itachi mengabaikannya. Itachi mendorongnya keatas ranjang, pakaiannya terkoyak, ia menangis namun Itachi tetap tidak peduli. Ditengah kepanikan, Hinata melirik dan mencoba meraih vas di atas nakas tanpa disadari Itachi yang masih sibuk mengecupi lehernya.
Dan saat Hinata berhasil meraihnya, Hinata memukulkan vas itu dengan keras tepat di bagian kepala Itachi.


Broken WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang