Sweet Rabbit

474 49 11
                                    

Naruto dkk milik Om Masashi

.

mengandung sedikit unsur HOT
18+

.




Tertidur dengan posisi memeluk lelaki adalah mustahil baginya.

Dulu.
Sebelum menikah ia bahkan berniat untuk hidup melajang, seumur hidup menjadi single parent bagi putranya. Jangankan menjalani, membayangkan pernikahan saja membuatnya muak sehingga ia tidak pernah memikirkannya dan fokus pada pekerjaan.

Tapi sekarang..

Wanita itu tidur sangat pulas sembari memeluk Itachi. Berubah posisi apapun tanpa melepaskan lelaki itu. Jika Hinata memunggunginya maka tangannya akan menarik tangan Itachi untuk melingkari pinggangnya. Bukan hanya tangan, kakinya pun ikut memeluk tubuhnya.

Baru saja kelopaknya akan terpejam, tiba-tiba Hinata beringsut padanya. Jangan berangan bahwa mereka sedang bercinta. Sejak malam itu Hinata benar-benar memperlakukan Itachi seperti guling. Hinata bisa seenaknya menyentuh tubuhnya sementara ia tidak bisa melakukan sebaliknya. Jika begini akan lebih baik kalau ia tidur bersama bocah itu. Tapi Nawaki menolak pulang dengan dalih ingin lebih lama bersama teman seusianya.

Jika ia menolak keinginan Hinata tanpa alasan, mungkin ia harus menanggung akibatnya. Dan bayangan terburuknya adalah menahan diri untuk kurun waktu lebih lama lagi. Jika hanya sebulan tidak masalah, bagaimana kalau ia harus menunggu lagi selama bertahun-tahun?
Tentu saja ia tidak mau mengambil resiko sebesar itu.

Manik hitamnya memutar, lelaki  itu  mencoba bersabar meski sepekan ia harus kehilangan banyak waktu tidurnya demi Hinata.
Belum lama merubah posisi, Hinata bergerak lagi. Kali ini wanita itu menaikkan lutut di atas pahanya. Itachi mulai gugup hingga ia harus menelan ludah. Ia sudah hafal apa yang berikutnya terjadi. Dan benar saja, kaki Hinata semakin menekuk, kian bergeser naik hingga menyentuh pusat tubuhnya. Inilah puncak siksaannya.

' NAWAKI, CEPATLAH KEMBALI !!! ' innernya frustasi.









"Tousan? Sampai kapan aku akan disini?" tanyanya sembari menjilati es krim.

"Bertahanlah seminggu lagi. Kau tahu menyiapkan bayi itu butuh waktu. Kau harus bersabar. Bukankah kau ingin memiliki adik seperti Kaori-chan" jawab Gaara sembari menikmati es krimnya

"Um.. Baiklah.. cepat beritahu aku kalau adikku sudah jadi"

"Baiklah, Kaichou"

Keduanya melanjutkan kegiatan mereka menikmati es krim bersama di kursi taman asrama



Broken Wings



Jika biasanya Itachi menjadi pria paling rajin di tempat kerja, sudah tiga hari ini lelaki itu terlihat malas. Beberapa kali Iruka memergoki kepalanya tergeletak di depan laptop. Pria itu tidur sangat nyenyak sehingga tidak menyadari kedatangannya. Jika saja bukan hal penting, Iruka akan membiarkannya. Kali ini ia terpaksa harus membangunkan rekan kerjanya itu.

"Itachi-san.... Itachi-san!" panggilnya lirih sembari menepuk pelan punggung Itachi.

Ia terbangun, sedikit terkesiap saat merasa ada seseorang didekatnya.
"Iruka,.. ah, gomenasai"

"Tidak apa-apa. Kelihatannya akhir-akhir ini kau sangat lelah"

"Um... Ya.. ada sedikit masalah sehingga beberapa hari ini aku sulit tidur. Maafkan aku. Aku akan berusaha untuk segera menyelesaikannya agar tidak menggangu pekerjaan" ujarnya meski ia sendiri tidak yakin.
"Eum... Apa yang membuatmu menemuiku?"

Broken WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang