10

7.8K 766 30
                                    

Mark mengurut pelan pelipisnya, karena waktu itu tubuhnya yang diguyur hujan, Mark menjadi demam. Sebenarnya Mark sudah merasakan badannya tidak enak dan meriang malam itu juga, tapi Mark mengabaikan semuanya dan tetap pergi bekerja seperti biasa. Sehingga sudah 3 hari semenjak Mark merasa demam, ia masih bekerja seperti biasa. Kini Mark merasa badannya benar benar melayang pasalnya kemarin di pasar ia mendapat banyak job untuk mengangkat barang dan kemarin panasnya sangat terik.

" Kak Mark, udah pucet gitu ngga usah kerja aja sehari ya?" Ucap Jisung khawatir melihat kakaknya yang terlihat sangat lelah.

" Ngga papa Ji, nanti kakak nganter kak Haechan aja, abis itu di resto ayam kakak jaga kasir aja...kamu ngga usah panik"

" Lagian kakak udah tau sakit masih kerja, mana double2 gitu..." Omel Jisung

Mark hanya tersenyum gemas dan mengelus pelan kepala adiknya itu, kemudian menyuruh Jisung untuk menunggu di meja makan.

.

.

.

.

.

.

" Loh Chan tumben Mark belum datang?" Tanya Johnny bingung pasalnya Mark biasanya sudah berada di rumah Haechan 30 menit sebelum jam masuk sekolah.

" Ngga tau, kesiangan kali, atau macet, masih lama juga" Ucap Haechan santai sambil menyantap sarapannya.

" Yaudah ayah duluan ya..."

Haechan hanya mengangguk sambil terus menyantap sarapannya dengan mata yang terfokus pada ponselnya. Waktu terus berlalu dan 10 menit lagi pagar sekolah Haechan akan tertutup, dan butuh waktu 15 menit untuk sampai ke sekolahnya.

" Telat nih gue... kemana sih tu anak" Kesal Haechan mengecek ponselnya, ia sudah mengirimi Mark pesan, menanyakan apakah pria itu terjebak macet atau semacamnya, tapi Mark tidak membalasnya.

" Telfon aja kali ya...." Ucap Haechan dan kembali mengeluarkan ponselnya, tapi belum sempat Haechan mencari kontak ponsel Mark, Mark sudah menghubungi duluan.

" Nah panjang umur... dimana lo hah?"

Ucap Haechan setelah mengangkat panggil dari Mark, alih-alih mendapatkan jawaban, yang Haechan dengarkan hanya suara isakan

" Mark? Eh bentar lo bukan Mark... "

" Kak...kak Mark pingsan....."
"Ji-jisung ngga bisa bawa kakak"

Haechan langsung panik mendengar suara adik Mark yang menangis ketakutan dan Mark yang pingsan.

" jangan takut, sharelock sekarang gue kesana"

Ucap Haechan dan langsung berlari mengambil kunci mobilnya dan keluar dari rumah.

.

.

.

.

" Gimana yah?" Tanya Haechan penasaran sekaligus khawatir setelah Mark diperiksa oleh Johnny

" Ini dia tipes karna kelelahan... mesti istirahat total..."

Jelas Johnny dan Haechan sedikit menatap sendu Mark

" Kakak boleh dirawat disini dulu? Ji bayar kok, tapi ngga bisa sekarang, ji mau pulang dulu ambil uang" Jelas Jisung masih dengan tangisannya.

Haechan tersenyum sendu, menatap adik Mark yang berdiri dengan tongkatnya itu. Haechan mendekati Jisung dan mengelus pelan kepala Jisung

[Complete] Home || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang