31

6.2K 558 10
                                    

Mark menghela nafasnya panjang, merebahkan tubuhnya di lantai, mengabaikan mainan yang berserakan. Padahal hari ini tugasnya piket untuk membersihkan ruang kelas dan bermain, tapi sepertinya Mark tidak akan bisa menyelesaikannya dalam waktu cepat.

" Anak anak itu menghancurkan ku hari ini....haah..... Kenapa mereka bisa punya energi sebanyak itu" Ucap Mark heran.

Hari ini adalah hari pertamanya setelah kembali mengajar, dan anak anak menyambut Mark dengan sangat hangat, bahkan menyiapkan ucapan selamat datang untuk gurunya itu. Mark fikir hanya itu kejutan yang disiapkan oleh anak anak, ternyata lebih dari itu. Semuanya meminta untuk digendong oleh Mark, karena Chenle yang bercerita Mark memiliki kekuatan super karena telah menyelamatkannya yang jatuh dari jurang dan tidak terluka sedikitpun.

Ya, anak kecil memang selalu melebih lebihkan.

Karena itu Mark hanya bisa pasrah ketika hampir belasan balita dan batita itu bergelayut di tubuhnya dan meminta Mark untuk membawa mereka bermain. Belum lagi suara teriakan mereka yang berebut dan meminta untuk digendong.

" Haah... aku harus cepat cepat pulang, tidur dan makan, karena besok, mereka akan menghajar ku lagi" Ucap Mark bangkit dari tidurnya dan mulai mengambil mainan yang berserakan

" Astaga Chenle!" Ucap Mark kaget saat membuka lemari penyimpanan mainan dan menemukan Chenle yang tengah memeluk lututnya dengan mata yang berkaca-kaca..

" Shhht.... " Ucap Chenle dan Mark pun berjongkok mendekatkan tubuhnya pada anak itu.

" Lele kenapa?" Tanya Mark bebisik.

" Ada kakek penyihir... lele takut...." Ucap Chenle pelan dan Mark mengerutkan keningnya.

" Kakek penyihir?" Tanya Mark bingung dan diangguki oleh Chenle

Mark pun menggendong Chenle dan anak itu langsung memeluk Mark.

" Kau tidak pulang? Belum dijemput ya?" Tanya Mark memba Chenle ke pekarangan dan Chenle menggelengkan kepalanya cepat.

" Takut..." Ucap Chenle dengan suara pelannya. Dan saat mereka sampai di luar, Mark bisa melihat mobil Chenle dan sopirnya.

" Maaf pak merepotkan, ayo nak pulang" Ucap Pak tua itu sedangkan Chenle langsung menguatkan pelukannya pada Mark dan menggelengkan kepalanya cepat.

" Ndda mau! Jahat!" Teriak Chenle

" Chenle... ngga boleh gitu, kasian bapaknya, ayo... besok kan chenle bisa ketemu lagi sama Ssaem..."

" Ndda mau! kakek marahin lele... ndda mau!"

" Makanya lele jangan nakal...."

" Ndaa mau!"

Mark menghela nafasnya panjang, Chenle jika sudah merajuk akan sangat susah untuk dibujuk.

" Yaudah Ssaem yang antar pulang ya?" Ucap Mark lagi karena mengerti Chenle yang takut pulang dengan sopirnya itu

" Ndda mau! Nanti di rumah dimarahin kakek! Lele ndda mau sendiri!"

" Kan ada papi sama ayah chenle di rumah... nanti mereka pulang kok" Ucap Mark karena Mark cukup paham Jeno dan Haechan sering pulang larut malam, pasalnya dulu memang sopir mereka yang lebih sering menjemput.

" Ayah sama papi pergi...." Ucap Chenle pelan dan Mark bisa merasakan pundaknya yang basah.

" Huh?" Tanya Mark bingung dan melemparkan pandangannya pada sopir Chenle.

" Ah... iya pak guru... Tuan Jeno dan Tuan Haechan pergi keluar kota sejak seminggu yang lalu karena urusan pekerjaan, karena itu tuan Chenle dititipkan ke saya"

[Complete] Home || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang