23

6.3K 634 26
                                    

Mark tersenyum tipis, melihat anak anak yang tengah bernyanyi di depan api unggun bersama lucas, Di belakang mereka ditemani dengan kedua orang tua mereka dan ikut bernyanyi bersama. Mark menatap buku peninggalan Jisung, membaca halaman terakhir, keinginan takhir Jisung.

Anak Anak..... Keluarga.... Bahagia.....

Hanya tiga kata itu yang Jisung tulis di halaman terakhir. Mark tidak bodoh, tentu saja Mark tau apa maksud dari Jisung. Jisung ingin Mark terus hidup, hidup dengan keluarga kecil barunya, karena itu Jisung menuliskan hal itu. Tapi Mark tau, ia tidak akan bisa mengabulkan permintaan terakhir Jisung.

Lihatlah Jisung-ah.... Disini banyak anak anak... banyak keluarga juga.... Dan semuanya tampak bahagia.... Aku sudah mengabulkan permintaanmu kan? Kau hanya menuliskan 3 kata itu, maka ini juga termasuk

Ucap Mark tersenyum sendu menatap Haechan dan Chenle yang tengah bernyanyi bersama. Jeno tidak bisa ikut karena ia ada jadwal operasi yang cukup padat hari ini, karena itu hanya Haechan yang menemani Chenle. Sedari tadi Mark berusaha sebisa mungkin menjauh dari Haechan dan Chenle, karena Mark tidak ingin merusak suasana hatinya sebelum benar benar pulang ke rumahnya.

..............

" Ssaem!" Panggil Chenle sambil menepuk pelan pundak Mark, Mark hanya membalikkan badannya dan mengelus pelan kepala Chenle.

" Kau bersenang senang hari ini?" Tanya Mark dan diangguki semangat oleh Chenle.

" Ayo kita makan..." Ajak Chenle pasalnya saat ini mereka semua tengah menikmati makan malam bersama. Mark hanya tersenyum tipis dan mengangguk

" Iya... Ssaem udah kenyang.... Chenle saja ya? Tuh udah ditunggu sama teman teman yang lain..." Ucap Mark dan Chenle langsung mengerucutkan bibirnya.

" Baiklah... Ssaem akan kesana...." Ucap Mark lagi dan Chenle mengangguk semangat sudah berlari kembali ke tenda mereka.

" Papi sudah...." Bisik Chenle pada Haechan yang tengah menyiapkan makan malam.

" Sudah?" Tanya Haechan lagi berbisik dan Chenle mengangguk, Haechan pun bisa melihat Mark yang sudah bergabung dengan murid murid yang lain.

" Bagus... Good Job, papi akan menambahkan daging di piring mu oke.... Shht jangan bilang siapa siapa ya?" Ucap Haechan tersenyum gemas

" Eung... hehe" Ucap Chenle dan berlari menuju Mark dan anak anak yang lain.

Chenle yang mengajak Mark itu adalah permintaan Haechan, pasalnya sejak pagi hingga malam, Mark lebih sering menyendiri, hanya muncul saat acara pembukan dan sesi bermain dengan anak anak, setelah itu, Mark memilih menjauh dari kerumunan dan duduk sendiri. Haechan pun sadar Mark tidak ikut saat makan siang dan saat camilan sore hari, karena itu Haechan sedikit kasihan.

.........

" Uh...." Ucap Chenle sambil menunjuk sosok gurunya itu yang tengah duduk sendiri sedikit jauh dari tenda ketika semua bersiap masuk ke tenda mereka masing masing untuk tidur

" Mark Ssaem...." Ucap Chenle masih menunjuk sosok pria itu dan Haechan yang sedari tadi menggendong Chenle mengikuti arah jari putranya itu.

Haechan menghela nafasnya panjang dan tersenyum sendu. Ia sadar hari ini Mark sering termenung.

" Chenle-ya....."

" Hmm?"

" Papi harus ke mobil sebentar dan ke kamar mandi... kau mau ikut ?" Ucap Haechan dan Chenle menatap Mark.

" Mau main sama Mark Ssaem...." Ucap Chenle dan menunjuk Mark.

" Baiklah jangan nakal ya...."

" okhaay .... Mark Ssaem!" Teriak Chenle kala mereka berjalan menuju Mark dan Mark langsung membalikkan badannya dan membungkuk sopan.

" Aku bisa titip Chenle sebentar? Aku harus ke mobil dan kekamar mandi, cukup jauh, meninggalkannya sendiri di tenda juga tidak aman, aku tidak akan lama" Jelas Haechan sambil menurunkan Chenle.

" Baik..." Ucap Mark

" Kau jangan nakal ya... papi akan cepat" Chenle hanya mengangguk girang dan setelah itu Haechan sedikit mempercepat jalannya.

" Sini....."

Ucap Mark setelah duduk, membuka jaketnya dan menyuruh Chenle untuk masuk ke dalam jaketnya guna menghangatkan tubuhnya.

" Uwaaahh...." Ucap Chenle mengeliat karena hawa panas yang membuatnya nyaman.

Mark hanya terkekeh dan memeluk tubuh Chenle sambil menatap langit malam yang penuh dengan bintang.

" Mark Ssaem liat apa?" Tanya Chenle ketika gurunya itu hanya diam,menatap lama hutan yang ada di dekat perkemahan mereka.

" Hmm?" Tanya Mark karena mendengar suara Chenle, tapi sejujurnya ia tidak mendengar pertanyaan Chenle.

" Ssaem liat apa!" Ucap Chenle sedikit kesal sambil menengadahkan kepalanya penasaran apa yang dilihat oleh gurunya itu sedari tadi.

" Rumah...." Ucap Mark pelan

" Huh? Rumah? Disana.... Kok lele nda bisa liat" Ucap Chenle bingung dan menengadahkan kepalanya, berusaha mencari bagunan rumah di dalam hutan, sedangkan Mark hanya terkekeh pena dan mengelus pelan kepala Chenle.

" Rumah Ssaem di dalam hutan?" Tanya Chenle dan diangguki oleh Mark.

" Uwaah.... Ssaem ngga takut? Ada harimau.... Ada ular hiii" Ucap Chenle ketakutan dan sedikit geli sedangkan tawa Mark langsung pecah.

" Hahaha, kenapa harus takut, Ssaem kan ngga sendiri, ada adik Ssaem dan dede bayi" Jawab Mark

" Ssaem ada dede bayi?" Tanya Chenle semangat dan diangguki oleh Mark.

" Namanya? Lele mau liat" Ucap Chenle dan Mark kembali tersenyum kecut

" Aku tidak tau......" Ucap Mark sendu

" Yah.... padahal lele mau main sama dede bayi"

Mark hanya terkekeh pelan dan mengelus pelan kepala Chenle. Setelah itu tidak ada yang berbicara, Chele yang hanya menggoyangkan tubuhnya sambil bersenandung ria sedangkan Mark hanya terdiam, menatap kosong pandangan di depannya.

" Chenle-ya...."

" Iya Ssaem?"

" Kenapa kau sangat suka pada ku? Kau tidak sayang dengan Ssaem yang lain?" Tanya Mark pelan

" Sayang... tapi lele suka main sama Mark Ssaem, Mark Ssaem lucu...Mark Ssaem juga baik... suka gendong lele.... lele suka"

" Benarkah?"

" Eung.... "

" Makasih ya.... Chenle mau janji nga sama Ssaem?"

" Janji apa?"

" Chenle ngga boleh cengeng lagi ya... jangan nakal... ngga boleh takut sama Hao Hao, jangan rakus kalau ambil cemilan.... Jangan suka gangguin Lucas Ssaem.... Chenle harus berani dan kuat ya...."

" Okhaay..... Janji...."

" Pitar... Janji ya... besok kalau Chenle ngantuk, minta gendong sama Dejun Ssaem aja ya...."

" Uh? Ssaem mau kemana?" Tanya Chenle sambil mengadahkan kepalanya. Mark tersenyum sendu, matanya pun sedikit berkaca-kaca

" Ssaem mau pulang....." Ucap Mark pelan

" Ke rumah itu?" Tanya Chenle menunjuk hutan itu dan diangguki oleh Mark.

" Euung... tapi lele mau bobonya sama Mark Ssaem...." Ucap Chenle sedikit merajuk

" Loh kan tadi Chenle janji ngga nakal.... Kasian adik Ssaem sendiri jagain dede bayi" Jelas Mark.

Chenle langsung terlihat murung

" Hey jangan sedih... Ssaem cuma pulang kok.... Kaya Chenle pulang sekolah" Ucap Mark mengelus pelan kepala Chenle.

" Benarkah? Janji? Lele masih bisa main sama Mark Ssaem kan?" Mark terdiam senbentar, sedangkan Chenle masih mengadahkan kepalanya menatap Mark. Mark menggigit bibirnya kaku, matanya sedikit panas.

" Eung...." Akhirnya Mark mengangguk dan memaksakan senyumannya.

" Baiklah.... Nanti Ssaem bawa dede bayi ya... Chenle mau main juga sama dede bayi"

" Eung...."

[Complete] Home || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang