Para pangeran telah memulai perjalanan panjang mereka mengarungi sebuah lautan yang sangat luas. Tujuan mereka belum lah jelas, mereka hanya tau satu hal yaitu arah barat yang dibantu dengan kompas pemberian Raja Suho sebelum mereka berlayar tadi. Angin lautan sangat menyejukan, para pangeran sangat menikmati hembusan itu kecuali satu orang.
"Apakah masih jauh?" Wooyoung menghembuskan napasnya.
"Kita baru saja berlayar, mengapa kau sudah mengeluh saja?" Mingi menjawab Wooyoung dengan sarkas.
"Aku hanya bertanya Song."
"Tak perlu memanggilku seperti itu Jung."
"Wooyoung plis."
"Kalian banyak bacot." Yeosang tiba-tiba membuka suara yang membuat mereka menjadi diam.
Hening...
"Apakah masih jauh?"
"Diam kau Jung!" Wooyoung tersenyum kecut karena dipelototi, kemudian pergi meninggalkan Mingi. Pundung dia.
"Kak lihat ada lumba-lumba. " Jongho menarik lengan San menuju pinggiran kapal.
"Lihat kak, lihat. " San mengikuti arahan tangan Jongho yang menunjuk ke arah bawah kapal. Terdapat dua lumba-lumba yang sedang berenang bebas.'Hati-hati, di depan.'
'Kalian harus hati-hati.'San terdiam, suara siapa yang berbisik di kepalanya? Dia menoleh kekanan dan kekiri, tetapi semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Dia melihat Jongho, tetapi dia masih fokus dengan lumba-lumba di bawah.
Apakah lumba-lumba itu?'Pangeran San, Berhati-hatilah di depan sana. Dia akan datang menggangu kalian.'
'Kami harus pergi.'"Kak, aku tau kau pasti mendengar apa kata mereka."
San kaget dengan apa yang dikatakan oleh Jongho, Jongho juga mendengarnya? Apa maksudnya ini, San tidak mengerti.
Setelah melihat Jongho, ia langsung menghadap ke depan. Angin tiba-tiba berhembus dengan sangat kuat, membuat kapal besar mereka terombang-ambing."Ada apa ini? Apakah kapal ini harus bergoyang-goyang, perutku mual.. HOEEKK..." Wooyoung segera membuang isi perutnya ke laut.
"Yunho, Yeosang apa yang tejadi? " Hongjoong bertanya dengan nada yang cukup serius.
"Kami tidak tahu, ini diluar kendali kami. " Yunho menatap Yeosang yang juga kebingungan.
Air laut semakin mengguncang kapal hingga masuk kedalam kapal mereka. Kabut tebal yang ada di depan semakin dekat, membuat mereka was-was.
Hongjoong merasakan aura yang cukup berbeda dari kabut tersebut. Apa yang ada di dalam kabut itu?"Seonghwa!"
Seonghwa yang mengerti tatapan dari Hongjoong segera mengeluarkan Excalibur nya dan melakukan posisi siaga. Pangeran lain yang melihat Seonghwa segera mengikuti untuk mengambil ancang-ancang dengan senjata mereka masing-masing.
"San, bersembunyilah dengan nahkoda dan awak kapal!"
"Tap-"
"Cepat!"
"Baik."
San hanya bisa menuruti perkataan dari Hongjoong karena dia bukanlah siapa-siapa yang dapat menolak permintaan pangeran tersebut. Dia tidak memiliki kuasa yang sepadan dengan mereka semua.
Kabut semakin mendekat, aura yang dirasakan Hongjoong semakin kuat. Laut semakin tenang saat mereka memasuki kabut tersebut. Sunyi, mereka tidak melihat apapun di dalam kabut ini. Semua pangeran menurunkan senjata mereka.
"Mingi, nyalakan obor di beberapa sisi kapal."
"Huuh.. Baiklah."
Obor telah menyala dibeberapa tempat, membuat pencahayaan yang cukup untuk melihat sekitar. Sunyi, benar-benar sunyi tidak ada suara apapun selain suara mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRECIOUS - [ATEEZ]
FanfictionTujuh pangeran dengan satu pejuang melakukan perjalanan panjang dan membahayakan. demi menyelamatkan kerajaan mereka dari serangan musuh masa lalu. Akankah mereka berhasil? It's a long journey... . . . [S L O W U P D A T E] - LFP & APG -