Winter duduk di bebatuan sambil mencelupkan kedua kakinya kedalam air, ia membiarkan air mengaliri kakinya, rasanya dingin tapi itu membuatnya cukup tenang.
Ditambah udara yang masih sangat segar karena ini masih pagi hari semakin membuatnya nyaman untuk berdiam lama-lama di sana.
Winter sengaja menjauh dari orang-orang, karena setelah kejadian malam itu pasti semua orang akan memburunya dan ayahnya, karena itu mereka sekarang menjauh dari jangkauan prajurit-prajurit istana.
Dari belakang tiba-tiba seseorang menutup matanya "tebak siapa aku?" bisiknya.
"pasti pangeran solon!" jawab winter dengan senang hati.
"ahh sial, kamu bisa menebaknya ternyata" pangeran solon melepaskan tangannya dari matamu lalu langsung duduk di sampingmu, dia menunjukan wajahnya yang kecewa.
"aku tahu persis bagaimana suaramu" jawab winter.
"memangnya bagaimana suaraku?" tanya pangeran solon.
"suaramu seperti seorang pangeran" jawab winter diapun tertawa dengan candaanya.
Pangeran solon tersenyum receh mendengar candaan winter "apa kau mencoba membuatnya terdengar lucu?" tanya pangeran solon.
"ya! Kau harus tertawa pangeran" jawab winter.
"apa kau tidak melihatnya aku terus tersenyum sejak tadi, kau tahu kenapa?" tanya pangeran solon.
"kenapa?" tanya winter.
"karena aku melihat seorang bidadari yang sangat cantik di hadapanku" jawab pangeran solon.
Alhasil wajah winter memerah, dia merasa senang sekaligus malu dengan pujian pangeran solon "kau salah, mana ada bidadari sepertiku" ucap winter.
"aku tidak pernah salah, karena aku adalah pangeran di negri livingston, negri yang banyak dicintai seluruh manusia" ucap pangeran solon dengan sombongnya.
Winterpun tersenyum sambil menatap pangeran solon, raut wajahnya menunjukan kalau dia sangat beruntung bisa mengenal pangeran solon, begitu juga pangeran solon yang menganggap kalau dia sangat beruntung karena bisa bertemu dengan winter.
Pangeran solon menatap kalung yang winter pakai, kalung putih yang dengan permata yang sangat cantik bertuliskan nama winter.
"kalungmu cantik, dimana kamu mendapatkannya?" tanya pangeran solon.
"ahh ini, pemberian dari kedua orang tuaku" jawab winter.
"kalung itu sangat cocok untukmum, kamu sangat cantik saat memakainya" ucap pangeran solon.
"benarkah?" tanya winter.
"iya, kamu terlihat seperti seorang putri yang dihormati dan di sayangi banyak orang" lanjut pangeran solon.
"tapi kenyataanya tidak, aku bukan putri dan semua orang tidak menghargai apalagi menyukaiku" jawab winter.
"siapa yang peduli tentang itu, dimataku kamu cantik dan sempurna, tidak perlu melihat orang lain, yang hanya kau perlu lihat dan fikirkan adalah orang-orang yang mencintaimu, apa kau memgerti!" ucap pangeran solon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince
FanfictionPerjalanan menemukan cinta yang telah lama hilang. Berlatarkan masa lalu dan masa depan, kisah cinta dua manusia yang harus rela terpisahkan karena kematian. Solon & Winter Park Sunghoon & Shin Hanni