Kejam.
Mungkin itulah sebutan untuk orang-orang yang memiliki sifat seperti [Name].Sifat manipulatif, obsesi, membunuh seseorang tanpa ragu-ragu, dan sifat lain sebagainya.
Sifat tersebut sudah lama disembunyikan oleh [Name], tapi ia tak akan segan-segan mengeluarkan sifat 'asli' nya tersebut kalau ada orang yang mengusik diri nya.
Diluar sifat 'asli' nya itu, ia akan berubah 180° kalau berada disekitar orang-orang.
Dia akan menjadi orang yang paling baik diantara orang baik disekitarnya, tapi sifat baiknya itu hanya kebohongan belaka saja untuk menutupi sifat buruk seburuk-buruk sifat seseorang.
"Selesai!"
Seru [Name] senang, saat tugas nya selesai."Saat nya pulang, dan bertemu dengan Inumaki"
Ucap [Name] dengan nada gembira sambil berjalan menuju apartemen nya.Jarak [Name] berada sekarang dan apartemen nya lumayan jauh kalau ditempuh dengan berjalan kaki, mungkin sekitar 30 menit, tapi mau bagaimana lagi mobilnya sedang diservis sekarang jadi mau nggak mau harus jalan kaki.
Apa gunanya kaki kalau tidak dibuat berjalan.
Walaupun membutuhkan waktu sekitar 30 menitan berjalan menuju apartemen nya, tapi itu tidak terasa bagi [Name] karena ada sesuatu yang sudah menunggu nya.
Yang membuat nya senang tiada tara.
Disepanjang perjalan [Name] sedikit melantunkan senandung bahagia."Inumaki~~"
Panggil [Name] saat membuka pintu apartemen nya."Inumaki?"
"Inumaki Toge?"
Tapi sayangnya yang dipanggil tak kunjung menyahut, walau sudah dipanggil berkali-kali."Inumaki, kamu mencoba kabur lagi yah?"
Ucap [Name] dengan suara yang mulai terdengar berat.[Name] mencari kemana-mana, tapi tak sedikitpun melihat kekasihnya itu.
"INUMAKI"
Teriak [Name] sambil memukul tembok apartemen nya, sampai membuat tembok itu terlihat retak.[Name] pun mengambil ponsel nya dan langsung melacak keberadaan Inumaki.
Saat tahu keberadaan kekasihnya tersebut [Name] langsung pergi ketempat tersebut.
Ternyata, oh ternyata Inumaki tengah berada dibawah ranjang.
Ia sedang tertidur sambil meringkuk kedinginan dibawah ranjang tersebut."Astaga, sayang!"
Ucap [Name] terkejut sambil menarik badan kekasih mungilnya itu keluar dari bawah ranjang tersebut.Orang yang ditarik dari ranjang masih tertidur pulas sambil mendengkur halus.
"Kenapa bisa sampai kebawah ranjang coba?"
Tanya [Name] kepada dirinya sendiri sambil meletakan kekasihnya ke kasur nya."Sayang"
Panggil [Name] sembari menepuk halus pipi Inumaki, tetapi cara tersebut tetap tidak membangunkan sang kekasih.[Name] pun mencoba cara yang lain, seperti menyipratkan air ke wajah Inumaki, tapi gagal.
Memanggil nya tepat ditelinga Inumaki, tetap gagal.
Lalu cara terakhirnya adalah, menampar p*ntat kekasihnya itu dengan sedikit kencang.
Plakk
Suara dari tamparan itu terdengar kencang, walau [Name] hanya menamparnya sedikit kencang.
"Akkh"
Jerit Inumaki sakit.Dan akhirnya cara ini berhasil.
"Aduh..."
Rintih Inumaki pelan sambil mengelus elus p*ntat nya yang baru saja dipukul oleh [Name]."A-da apa?"
"Kenapa kamu tidur dibawah ranjang tadi?"
Tanya [Name] langsung ke intinya, tanpa adanya basa basi terlebih dahulu."Anu..."
"Aku tadi cari jepitan rambut yang kamu belikan kemarin""Oh gitu, terus kenapa sampai ketiduran"
"Kare-na disitu dingin ja-di aku ketiduran, hehe"
Ucapnya sambil terkekeh kecil."Oh, gitu toh"
"Yaudah kalau gitu, lain kali jangan sampai ketiduran disitu lagi"
Peringat [Name] yang hanya dijawab anggukan oleh Inumaki.'kamu nggak pintar bohong yah ternyata'
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or; Inumaki Toge
Fanfiction"𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐚𝐫𝐞 𝐦𝐢𝐧𝐞, 𝐚𝐧𝐝 𝐢'𝐦 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮𝐫𝐬" -[𝐍𝐚𝐦𝐞] 𝟭𝟱+ 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿!𝗱𝗼𝗺 TW: 𝘊𝘳𝘪𝘯𝘨𝘦 𝘉𝘭𝘰𝘰𝘥 𝘖𝘣𝘴𝘦𝘴𝘴𝘪𝘰𝘯 𝘔𝘢𝘯𝘪𝘱𝘶𝘭𝘢𝘵𝘪𝘷𝘦 𝘋𝘭𝘭 Cerita ini tidak sama dengan...