18. Game+

183 22 0
                                    

15+

Semua nya berjalan normal seperti biasanya, tapi tidak dengan perasaan Inumaki.

Perasaan nya sekarang adalah gugup, benar-benar gugup bisa dibilang.
Kenawhy? Karena ucapan dari [Name] pagi tadi saat mereka tengah sarapan.

"Inumaki, entar main yuk!"
Ucap [Name] dengan nada bersemangat.

Yang membuat Inumaki bingung tumben sekali [Name] bersemangat, pikir Inumaki.

Setiap hari juga [Name] bersemangat sih, tapi kali ini semangat nya kayak beda aja gitu aura nya.

"Main apa?"

"Entar kamu tahu sendiri!"
"Pokoknya kita pernah main ini loh, tapi waktu itu ini hukuman"
Jelas [Name] yang membuat Inumaki sedikit menegang.

"Hu-kuman?"
"Ya-ng mana?"

"Entar kamu tahu sendiri, aku udah selesai"
"Aku ada sedikit urusan diluar, mungkin aku pulang sedikit telat dari biasanya"
"Jadi jaga dirimu baik-baik, dan..."
Ucap [Name] berhenti dengan diiringi selesai nya ia membuka pintu.

"Jangan coba-coba kabur yah!"
Dan setelah mengatakan itu [Name] pun pergi.

Mari kita balik ke situasi sekarang.

Inumaki terlihat berjalan kesana kemari dari tadi, ia benar-benar tak siap untuk 'bermain' dengan [Name].

"Akkhh, aku nggak mau!"
Pekik Inumaki dibarengi ia yang terduduk lemas dilantai kamar.

Tak lama dari itu, terdengar pintu terbuka dan...
"Inumaki~"
Panggil orang yang baru saja membuka pintu tersebut, yang tak lain adalah [Name].

'aku pasrah'

"Kamu disini toh!"
Ucap [Name] melihat Inumaki yang terduduk dilantai kamar.

"Muka nya kok pucat?, Kenapa?"
Tanya [Name] yang melihat muka Inumaki terlihat pucat.

"Eng-gak ke-napa napa kok"
Sahut Inumaki.

"Kalau gitu kita main yuk!"
Ucap [Name] bersemangat sambil membopong tubuh Inumaki untuk berdiri.

[Name] pun membawa tubuh Inumaki ke kasur, dan mulai...

"Eh!"
Kaget Inumaki saat [Name] mulai mencium bibir miliknya.

"Uhm"
Lenguh Inumaki saat merasa nafas nya mulai habis, padahal baru 2 menit mereka berciuman.

Lalu [Name] melepaskan ciuman itu yang membuat tali saliva antar mereka berdua.

Tanpa meminta persetujuan dari sang kekasih, [Name] mengukung Inumaki dibawah dirinya, dan mulai menjilati leher jenjang kekasihnya.

Inumaki hanya bisa pasrah saja.
"Ahh"

Disaat [Name] asik menjilati leher sang kekasih, tiba-tiba ada suara dering ponsel miliknya.

"Cih"
Decih [Name] lalu mengambil ponsel nya dari kantong celana nya.

"Hallo"

"..."

"Iya"

"..."

"Sudah ku bilang aku tidak akan pernah kembali!"

"...."

"Terserah!"
Lalu telpon pun dimatikan sepihak oleh [Name].

"Mari kita lanjutkan kegiatan kita tadi"
Dan [Name] pun melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tadi.

Mereka pun bermain hingga 5x ronde, yang membuat Inumaki lelah.
Kenapa lelah?, Karena dia pihak bawah nya.

"Eughh"
Lenguh Inumaki saat terbangun dari tidurnya karena suara ponsel yang berdering.

Awalnya Inumaki mengabaikan nya, tapi makin lama semakin ngelunjak suara deringan ponsel milik [Name].

Inumaki pun beranjak dari kasur, tapi terlebih dahulu ia melirik kearah [Name] yang tertidur pulas.
"Sepertinya [Name] nggak dengar"

"Siapa ini?"
"Gojo(ex)?"
Tanya Inumaki pada dirinya sendiri saat membaca kontak yang tertera diponsel [Name].

"Ex?"
"[Name] punya pacar sebelum aku?"



























































































TBC.
Hmmzz

Love or; Inumaki TogeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang