Pagi ini jam pertama adalah fisika. Pelajaran yang membuat Mikko kesal. Pelajaran yang menurutnya mempersulit hidup, macam makan oreo. Biskuit tinggal dimasukin ke mulut aja pake diputar dijilat dicelupin.
Kenapa pelajaran fisika tidak dihapuskan saja? Buah jatuh dihitung, meja didorong dihitung, roda menggelinding di hitung. Bikin pusing saja. IPA memang memusingkan. Fisika,kimia biologi,semua nggak ada yang mudah menurutnya.
Ngomong-ngomong soal biologi Mikko jadi teringat pelajaran kelas sembilan. Dulu ia pernah mengerjakan soal yang kurang lebih seperti ini.
Seorang perempuan dengan genotip XhX pembawa sifat hemofilia, menikah dengan seorang laki-laki hemofilia dengan genotip XhY. Tentukan jumlah anak yang hidup dan yang mati!
Dalam hati Mikko berkata; hidup dan mati itu sebuah misteri, bukankah cuma Tuhan yang tahu perkara mati? Terus kenapa dirinya harus repot menghitung sesuatu yang jelas-jelas bukan urusannya? Kenapa urusan Tuhan harus di hitung oleh manusia bodoh sepertinya. Eh tapi waktu itu bukan dirinya yang menghitung. Ia hanya menyalin jawaban milik teman sebangku nya. Kalau tidak salah waktu itu jawabannya seperti ini.
Diketahui:
Genotip perempuan: XhX
Fenotip perempuan: pembawa sifat
hemofiliaFenotip laki-laki :hemofilia
Ditanyakan: jumlah anak yang hidup
dan yang mati.Jawaban:
P1=XhX >< XhY
Gamet: Xh,X >< Xh, Y
F1 Xh X
Xh Xhx XhX
Y XhY XYGenotip dan fenotip
XhXh= perempuan hemofilia akan langsung meninggal pada saat dilahirkan)
XhX= perempuan pembawa hemofilia (hidup)
XhY= laki-laki hemofilia (hidup)
XY= laki-laki normal (hidup)
Jadi , jumlah anak yang hidup sebanyak 3 dan yang mati berjumlah 1.
( Bwt itu harusnya huruf 'h' pangkat tapi berhubung aku ngetiknya di HP dan ngga punya aplikasi Microsoft Word jadi 'h' nya dipangkatin manual aja di otak masing-masing ya 😉 )
Ya kira-kira seperti itu lah. Seorang Mikko mana mungkin bisa menghitung hal begituan. Meskipun sebenarnya bisa ia juga malas. Ia lebih senang menyalin jawaban milik temannya.
Di depan kelas pak Bambang mulai menjelaskan materi.
"Pertemuan kali ini kita akan membahas Teori Model Atom Dalton, sebelumnya perlu diketahui bahwa atom adalah bla bla bla... "
Hoamm...
Sekarang baru pukul tujuh lewat tiga puluh menit tapi Mikko sudah diserang kantuk yang hebat. Bosan. Bukannya menyimak penjelasan yang disampaikan oleh pak Bambang Mikko justru menyandarkan kepalanya di meja dengan menjadikan kedua lengan sebagai bantalan, pandangannya tak lepas dari wajah Sela sambil sesekali tersenyum tipis. Cantik, batinnya.
Sementara Sela yang begitu menyukai pelajaran IPA terlihat serius menyimak penjelasan sambil sesekali mencatat hal-hal yang menurutnya penting di buku tulisnya.
Dan entah kenapa hal itu membuat Mikko kembali tersenyum. Sela yang belum menyadari masih asyik mencatat hingga akhirnya...
"Napa lo liat-liat? "
Pertanyaan Sela membuat Mikko sedikit tersentak. Ia kemudian mulai memejamkan matanya, " Idih siapa juga yang ngeliatin lo, mendingan juga tidur, " kilah Mikko.
"Pantesan goblok, kerjaan lo aja tidur mulu, " gumam Sela namun masih dapat didengar oleh Mikko.
"Coba ulang, barusan lo ngatain gue apa? " tanya Mikko yang kini sudah kembali duduk dengan tegak.
"Goblok, " ulang Sela.
"Dengerin baik-baik ya, gue itu nggak goblok, cuma belum pinter aja, " bantah Mikko
"Tinggal akuin aja apa susahnya sih, "
"Akuin apaan? "
"Akuin kalo lo goblok, " jawab Sela dengan entengnya.
"Iya gue emang goblok, " ucap Mikko sembari tersenyum.
"Emang, "
"Dan karena gue bego banget sama pelajaran IPA maka dari itu lo mulai sekarang harus jadi guru privat gue, " Mikko tersenyum semakin lebar. Ide brilian itu mendadak muncul di kepalanya.
Sela yang mendengar perkataan Mikko tentu saja kaget. Dia bilang apa barusan? Guru privat?
"Ogah gue sibuk, " tolak Sela mentah-mentah.
"Gue nggak menerima penolakan, " Putus Mikko sebelum kembali melanjutkan tidurnya.
****
"Hubungan struktur kromosom, gen sama DNA itu apaan sih,Vir? Gue belum paham, " tanya Mikko kepada Sela-guru privat barunya.
Yah, Mikko meminta Mamanya agar Sela agar berhenti bekerja di coffee dan beralih profesi menjadi guru privat nya.
"Yang mana? " tanya Sela yang masih fokus membaca buku paket di tangannya.
"Ini nih, yang ini, " Mikko menunjuk bukunya.
Setelah membaca sekilas Sela kemudian menarik napas panjang dan mulai menjelaskan, " Jadi gini, hubungan antara struktur kromosom, gen dan DNA yaitu bagian utama sebuah sel adalah nukleus, di dalam nukleus terdapat benang-benang halus yang disebut kromatin. Pada saat sel akan mulai membelah diri, benang-benang halus tersebut menebal, memendek dan mudah menyerap warna membentuk kromosom. Kromosom itu struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul yaitu DNA dan protein. Secara struktural perubahan DNA dan protein diawali pada saat profase. Molekul DNA akan berkaitan dengan protein histon dan nonhiston membentuk sejumlah nukleosom. Unit-unit nukleosom bergabung memadat membentuk benang yang lebih padat dan terpilin menjadi lipatan-lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin akan tersusun memadat membentuk lengan kromatin. Selanjutnya lengan kromatin akan mengganda membentuk kromosom," jelas Sela panjang lebar, " Sampe disini pa-ihhh malah tidur! "
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
Fiksi RemajaDibalik tawa ceriaku, terdapat luka yang menganga. Aku rindu hangatnya pelukan dan kasih sayang. Rindu? Aku bahkan sudah lupa bagaimana rasanya semua itu. Start : 19 Oktober 2022 End : - Cover and cast by © pinterest