Eka

685 36 5
                                    

#HappyJinDay2022
#OurBelovedKimSeokjin

Untuk merayakan ulang tahun Abang Seokjinnie yang ke-30, aku meluncurkan FF GaJe ini. ☺️

Dan hari ini juga tepat setahun aku mulai menuangkan imajinasi ku tentang TaeJin menjadi bentuk tulisan. 🤭

©®©®©®©®©®































Udara malam terasa begitu dingin dan menusuk hingga ke lapisan kulit yang terdalam pada pertengahan malam ini.

Bahkan sedari beberapa jam yang lalu saat matahari baru kembali ke peraduannya, kegelapan pekat telah menyelimuti seluruh bagian bumi yang telah ditinggalkan oleh jejak matahari.

Bias-bias sinar bulan maupun bintang tak tampak sedikitpun karena malam ini adalah malam fase bulan mati. Yang tentu saja hal itu hanya menambah semakin gelap, pekat dan kelamnya citra sang malam.

Hanya suara-suara hewan penghuni malam saja yang seakan seirama dengan suara deburan ombak yang sangat keras menghantam tepian karang lah, yang terdengar saling bersahutan memenuhi setiap sisi tergelap dari keheningan dunia yang sedang terlelap dalam tidurnya.

Namun semua hal-hal itu tidak bisa menghilangkan atau bahkan menyurutkan sedikit saja tekad dari sesosok makhluk berbadan tinggi ramping yang harus keluar dari sarangnya untuk mengemban tugas pertamanya.

Mungkin itu karena dia hanyalah makhluk baru yang entah datangnya darimana. Pokoknya berbeda dengan kebanyakan makhluk halus yang sudah tinggal lama di alam bawah, makhluk yang satu ini tidak bisa mengingat asal usulnya.

Yang dia tahu hanyalah dia tiba-tiba terbangun di tempat itu sendirian setelah tertidur panjang. Yang meski saat itu dia di kelilingi oleh banyak makhluk halus lainnya, tapi tak ada satupun dari mereka yang seakan perduli dengan kehadirannya.

Sejujurnya saat itu dia merasa sangat sedih. Dia pun bertekad akan menjadi prajurit penjemput tumbal nomer satu di kerajaan laut kidul untuk mendapatkan pengakuan dari semua warga kerajaan.

Jadi setelah melalui serangkaian pelatihan yang cukup sulit selama hampir dua tahun, akhirnya makhluk amatir ini dinyatakan lulus dan telah sepenuhnya layak mengemban tugas dari sang ratu.

Dia masih ingat, betapa senang dan berdebar hatinya ketika namanya di panggil dengan lantang di tengah aula istana.

Lalu dia di haruskan berlutut di depan sang ratu hanya untuk menerima sebuah gulungan perkamen berwarna emas yang berisikan surat tugas baginya beserta rompi dengan sulaman emas yang menghiasi setiap tepinya.

Meski setelah dia pikir-pikir lagi, dia jadi sedikit ragu dengan perasaan yang dia rasakan. Karena makhluk sebangsanya tidak memiliki jantung ataupun organ vital lainnya layaknya manusia. Jadi darimana dia tahu kalau hatinya sedang berdebar?

Makhluk-makhluk sebangsanya memang hidup, tapi mereka tidak benar-benar hidup. Karena mereka tidak membutuhkan udara untuk bernafas, air dan makanan untuk bertahan hidup, pakaian serta selimut untuk menghangatkan tubuh, atau apapun hal lainnya yang dibutuhkan manusia untuk tetap hidup.

Meski begitu, harus di akui kalau makhluk halus seperti mereka masih bisa merasakan yang namanya sakit dan juga bisa musnah suatu saat nanti. Setidaknya itulah yang dia pelajari dari pelatihnya.

Ah, ngomong-ngomong soal pelatihnya, beliau berbeda dengan hampir semua makhluk yang ada di kerajaan laut. Pelatihnya merupakan peranakan dari seorang ibu manusia dengan sesosok ayah dari bangsa mereka.

Jadi beliau masih sering pergi ke dunia manusia untuk mengunjungi ibunya dan juga mempertahankan hidupnya. Bisa dibilang beliau ini mirip ikan paus yang meski sepanjang hidupnya di habiskan di dalam air, tapi sesekali mereka masih harus pergi ke permukaan untuk menghirup udara.

If I Ruled The World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang