“Boleh ikut Rengoku-san?”
“G.”
Jawaban dingin yang keluar dari Obanai mengkulkaskan [Name]. “Misi itu cukup dengan bocah jidat dan Kyoojuro, kau diam saja disini.” jawab Obanai.
“terus ngapain?”
“... Halaman luas,” Obanai memberi jempol. Membuat [Name] freeze kedua kalinya.
Srak.. Srak..
Ujung-ujungnya juga dia menyapu halaman itu lantaran bosan. Dengan muka pasrah, sementara Obanai hanya menyimak saja.
“....”
Baiklah, ia mengeratkan pegangannya pada sapu. “Kalau begitu!! Aku akan membakar emosiku!”
Tuk!
1 menit. Mantap jiwa, udah kinclong satu halaman. Obanai meletakkan jarinya di dagu. “[Name], lain kali kalau kau marah, bilang padaku, akan kuberi sapu.”
‘Lama-lama aku ingin menamparmu juga dengan sapu ini, sensei’ [Name] pokerface. Ia hanya melampiaskan amarah ini pada halaman. Besok-besok bisa jadi akan pada Obanai.
Ini hanya gabut.
Sore.
“[Name]—” Tanjiro memanggil [Name] yang sekarang berdiri di dekat pagar pagar bambu. Yang dipanggil menoleh.
“Oh, kau datang juga,”
“Sudah kok, sudah fit!” Tanjiro menjawab. “Aku akan naik kereta, ngomong-ngomong kereta itu apa?”
“Abaikan saja orang udik kampungan ini, [Name]-sama,” datar Zenitsu yang lelah dengan kelakuan Tanjiro dan Inosuke yang pake tanya-tanya kereta itu apa. Nanti kan juga tahu.
“Bisa kita bicara?” tanya Tanjiro gamblang.
“Kita sudah bicara?” [Name] tak habis thinking. Tanjiro melirik kedua temannya, pemuda beranting hanafuda itu menghela nafas. “A-ano, yang tadi itu, sepertinya kau salah paham—”
[Name] membuang muka. Yang benar saja, Tanjiro memikirkannya seharian. Ia mau ketawa plis. Boleh lah ketawa disini—
“... Tidak, aku percaya padamu,” [Name] tersenyum tipis. Ia menunduk. “... Padahal,”
“He?” Tanjiro keheranan. Err.. “J-jadi kau tidak..”
“Iya! Semangat untuk misi kali ini!” [Name] mengepalkan kedua tangan, fist bump. Yang ditanggapi ragu oleh Tanjiro, belum lagi lelaki dandelion yang teriak-teriak curang segala macam.
Cemburu (?)
Ah dia mah semua cewek digituin. Biasa.
“Kenapa kau nggak ikut?” tanya Inosuke sambil korek-korek kuping. “Kelihatannya kau kuat.”
“Kalau boleh, aku juga ingin ikut tahu,.. E..” [Name] tidak mengenal teman Tanjiro ini. “...”
“HASHIBIRA INOSUKE-SAMA! INGAT ITU CEWEK NYALANG!!” Inosuke naik darah namanya ga dikenal. Padahal sendirinya nginget nama Tanjiro ga ada yang bener.
Zenitsu sudah menggebuk Inosuke. “Ga sopan ama atasan.”
“Zenitsu, Inosuke, kalian tidak harus ribut seperti itu, ayo berangkat, kita akan terlambat,” Tanjiro berusaha melerai mereka yang malah guling-gulingan gelud cakar-cakaran pedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colorful | Demon Slayer
Fanfictiondemon slayer. when you live in a dream, everythings gonna gone so ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┅ ೄྀ ✦ SEHAT ? GILA KAK, SAYA SKIZOFRENIA demon slayer - © koyoharu gotoge colorful - © yuu