clrl . kamado

1.9K 264 45
                                    

Puncak Sagiri.

Udara senja yang menenangkan. Kesiur angin yang kencang. Menerbangkan dedaunan. Makomo merentangkan tangan. Bayangannya tampak pudar saat dia membelakangi matahari sambil tersenyum. Menoleh pada seorang di belakangnya yang menyusul.

“Aku tidak melihat murid murid Urokodaki-san yang lain?” tanya [Name] sambil membersihkan tanah di seragamnya. 

Mereka naik berdua ke sisi tebing. Sabito? Nggak usah ditanya dia ditinggal.

“Oh, soal itu. Mereka sedang menemani seseorang sekarang.”






“Eh?” [Name] sedikit terkejut. Sakonji hampir tidak pernah menerima seseorang untuk menjadi muridnya. Aneh sekali melihat Sakonji yang selama ini tidak memiliki murid, mengangkat secara tiba-tiba.

menarik.







“Itu, dia disana,” Makomo menunjuk seseorang dibawah air terjun. Dan beberapa arwah rubah lain yang sibuk memperhatikan suatu objek tersebut. Sibuk berseru menyemangati walau jelas-jelas sosok itu tak akan dapat mendengar atau melihatnya.

“Ganbatte!! Tanjiro-kun!”

“Ayo Tanjiro!!”

“WAAAAAAAA NEZUKOOOOO ORE WA MIZUUU!!!” teriak pria itu. [Name] menatapnya tak berkedip.









“Kamado Tanjiro desu!!” ucapnya saat memperkenalkan diri. “Yoroshiku ne, [Name]-san!”

Saat ini [Name] sedang mengangkat mangkuk makan malamnya. Menemani sesosok lelaki beranting hanafuda ini.

Sakonji sedang pergi. Mereka berdua saja dirumah.

. Eh, ada Nezuko juga. Adik Tanjiro.

Yah, batal berduaan kan kalian.









“Kamado-san, latihannya berat?” tanya [Name]. Tanjiro menggeleng. “Kurasa ini bahkan belum cukup.” sangkal Tanjiro sambil melahap makan malamnya. “Memang berat! Tapi aku akan melakukannya!!”

Dia menikmati makan malam dengan semangat. [Name] menatap cermat. anak yang sungguh sopan dan menarik, susah untuk dibenci dan tipe yang disukai semua orang.

“Ano, [Name]-san, apa kau selalu terlihat seperti ini?” tanya Tanjiro. [Name] hanya tersenyum. “Ya. Bagaimana ya..”





Tanjiro melebarkan mata. ‘Rasanya.. Entah kenapa meski sangat menenangkan.. Sedikit mengingatkanku pada.. ’ lantas mencengkram wajahnya dan gemetar. Tangannya reflek mengetuk pedang disampingnya.

Rasanya atmosfer ini lebih berat dari..



Matanya tampak melebar terkejut. Jantungnya berdetak kencang, bulu kuduknya merinding. Tanjiro hampir bangkit tanpa sadar.

“Kamado-san?”







Tanjiro tersentak lantas tersadar. ‘Ah, apa yang baru saja kupikir kan?’

“Ah, iie. Hanya perasaanku saja,” Tanjiro tersenyum sedikit ragu. Berusaha menenangkan diri. “Tolong lupakan kejadian barusan. etto, sumimasen, Aku merasa [Name]-san tidak kesini hanya sekali atau dua kali. Tetapi rutin.” ucapnya sambil melanjutkan makan dengan canggung.

Tangannya masih bergetar. [Name] sedikit fokus pada tangannya yang banyak bekas luka. Dan kasar.

“Wah, kau tahu?” tanya [Name], melanjutkan topik pembicaraan mereka.






Penciumannya yang tajam dapat menghirup bau tubuh [Name] di gunung.

“Kamado-san kenal seseorang bernama Tomioka Giyuu?”

Colorful | Demon SlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang