clrl . uzui

991 170 21
                                    

“Kita pasti bisa”

Tanjiro mengangguk.

BRAK!!








[Name] terlempar, ia sempat membuat kuda-kuda, tapi ia menabrak fondasi bangunan.

“Aku, Daki.” iblis cantik itu memiringkan kepala. “Ya ampun, kau sudah kuyu begitu, aku jadi tidak semangat memakanmu—”








“[Name]—Kau terluka parah, tidakkah sebaiknya kau kembali!?” Tanjiro yang memegang lengannya panik. Mencemaskan darah yang terus mengalir dari seragamnya.

“E.. Eh? Jangan khawatir, aku tidak punya anemia—” [Name] nyengir. Tanjiro menatapnya serius. “Aku tidak bercanda.”

“Aku juga beneran nggak punya anemia?”

“Bukan itu yang kumaksud!!!”





Mereka menoleh ke atap. Iblis itu berubah wujud. Maksudnya.. Beruban.

“Kau tidak dapat dimaafkan.” gertak Tanjiro. Daki menghilangkan senyumnya. “Kenapa kau masih bicara? Nyawa manusia itu nggak ada gunanya.”

Air mata Tanjiro jatuh, segar berwarna kemerahan. [Name] tercengang. Tanda itu, Tanjiro.. Meski kau bilang itu bukan tanda lahir.. Aku sempat ragu,

Tapi bukankah tanda itu juga dikarenakan karena kau lulus ujian pemburu iblis?









Ia meloncat ke atas atap dan menyerang Daki secara tiba-tiba. Membuat kaki Daki terputus.

“Kau menyerang manusia? Yang bahkan tidak memiliki salah apapun?”


“Kenapa kau melakukannya? Kau menikmatinya?”





Seorang pria berambut panjang dan memiliki tanda di dahinya. Yang menatapnya intens.

Kenapa kau tidak tahu? Kenapa kau tidak menjawab?”





“Aku tahu kau dulu manusia, yang kesusahan dan terluka juga.”

BRAKKK!!








“diam! Aku iblis sekarang! Masa laluku tidak ada hubungannya! iblis cantik bebas melakukan apapun!”

Tanjiro sudah muak sekarang. Iblis itu menggunakan kekkijutsunya agar lebih kuat dan bahkan seharusnya, Tanjiro tidak mampu menebasnya.

Tanjiro mengayunkan pedangnya lagi. Menebas leher Daki dengan tatapan membunuh yang kuat.

Sayangnya, leher itu menjadi selendang yang lentur. Daki menatap penuh kebencian yang berkobar. “Nggak sudi mon maap.. Kepalaku ditebas olehmu!!”




BRAK!!

Tanjiro jatuh tersengal-sengal. Ia terbatuk-batuk.

itu sudah dibatas kemampuannya, jika ia melampauinya, ia bisa mati. [Name] yang menyusul menarik Tanjiro secara paksa menghindari Daki, membuatnya di belakang tubuhnya. berhadapan dengan Daki dengan tatapan kosong.

‘[Name]—’





Pedang [Name] menebas kedua lengan Daki. Daki tersentak, lututnya gemetar. Apa ini?

Apa kau tak mengerti juga?

Aura khas itu keluar. Membuat Daki berteriak. “APA-APAAN KAU!? SIAPA KAU SEBENARNYA!?”



“Sadarilah posisimu. Kau tidak pantas menanyakannya.”





Aura yang menekan. ‘Kenapa aura ini—’ belum sempat Daki berpikir, sepasang kaki sudah menyambar wajah eloknya. Dan menendangnya hingga terlempar jauh. Sosok itu melewati Tanjiro.

Colorful | Demon SlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang