Seleksi tahun ini sudah selesai.
Kabar Muichiro? Tuh sehat walafiat, sedikit mendapatkan perawatan di rumah flutterby.
“Bagaimana?”
“Baik,” sahut Muichiro datar, ia sedang berjalan untuk mengambil nampan makanan ringan. [Name] hanya tersenyum formal. “Baiklah.”
“AAAAAAAAAAAA!!!!” teriakan kencang terdengar dari kediaman kupu-kupu. Membuat [Name] dan Muichiro mengo.
Aoi yang wajahnya sudah pucat, mengucapkan kata-kata dengan gemetaran, “I-i-itu—”. Shinobu hanya menghela nafas. “Panggil Iguro-san saja.”
“Apa ini?” tanya [Name] yang tetiba nongol. Daripada ovt, datang ajah. Shinobu senyum. “Ara, ada [Name]-sama rupanya,”
[Name] berhenti melangkah sejenak. ‘Kepribadiannya?’ mendengar Shinobu ini tidak tomboy lagi seperti di awal cerita.
Maksudnya iya mungkin masih tomboy.
Hanya saja lebih melembut? Udah siap nikah kali? Siap menjadi pribadi yang lebih baik.
Nggak tau pokoknya kalau udah tobat baguslah.
“Ada apa btw,” [Name] nanyak.
“ada kobra di lemari baju yang tidak terpakai.” senyumnya. “Apa Iguro-san sedang sibuk? Jika tidak, kita panggil saja.”
Aoi tampak pucat, kayaknya dia nggak sengaja megang sisik uler kecoklatan itu tadi. Merindingggg. “...” [Name] tidak merespon dengan woah. Dia berjalan menuju lemari penyimpanan dimana sprei lama ditumpuk-tumpuk.
“yang ini?” dibalas anggukan Aoi. “ehhh? [N-name]-sama?” tanya Aoi yang paniq melihat [Name] dengan santuynya malah membuka lemari itu. Shinobu mah, siap siap herbal doang.
[Name] keluarin tuh satu-satu sprei hingga nampaklah sosok panjang cokelat bersisik gada kaki. Kepalanya tenggelem.
Langsung aja gercep dia tarik. Ularnya berdesis-desis marah, kepalanya menjadi sendok. Tapi langsung dipenyetin ama [Name].
Gimana?
Dicekek gitu lehernya biar ntu ular mulutnya nggak nyosor-nyosor.
Trus dielusin pelan-pelan.
Pelan pelan.
Ampe ularnya normal lagi lalu menurunkan kepalanya. Trus merebah di tangan [Name]
Plis itu Aoi dan trio bocah udah ketar-ketir serangan jantung liatnya. Sementara pelakunya malah keasikan dapet mainan baru.
Ini murid-guru sama-sama pawang uler ternyata.
“A-ano, apakah anda..” Aoi bertanya dengan gugup.
“Nggak masalah,” [Name] tersenyum. “Ini sepertinya ular liar. Kubawa ke hutan saja,” [Name] berjalan melewati mereka yang langsung melonjak mundur.
BRAK!!
“S-shinobu-sama!” seorang lelaki datang dengan seorang perempuan di gendongannya. Shinobu menoleh. “Ayako?” gumamnya.
Salah satu tsuguko Shinobu. Dengan cepat Shinobu berdiri, lalu bersegera menuju ruang perawatan. “Haru-kun! Bawa dia kemari!” perintahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colorful | Demon Slayer
Fanficdemon slayer. when you live in a dream, everythings gonna gone so ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┅ ೄྀ ✦ SEHAT ? GILA KAK, SAYA SKIZOFRENIA demon slayer - © koyoharu gotoge colorful - © yuu