EPISODE 6

1.9K 123 0
                                    

"Jaemin??" Mereka menghampiri Jaemin dan meninggalkan Jay yang sudah babak belur

"Jaem?" raut wajah khawatir menyelimuti para Dream

"Arghh sialan!" Renjun langsung menggendong Jaemin dan membawanya pergi dari sana

"Cepat pesankan taksi sekarang. Aku akan menunggu Jaemin di tempat motor kita!!!!" teriak Renjun dan langsung saja Chenle memesan taksi

"Ini semua karena lo bangsat. Karena lo Jaemin pingsan dan itu semua gara-gara lo!!!" emosi Jeno

"Tunggu saja pembalasan gw. Gw gak akan segan segan buat bunuh lo jika lo masih mendekati Jaemin!" Jeno pergi setelah mengucapkan kalimat yang dia lontarkan dan diikuti oleh semua dream.

Mereka menuju tempat dimana motor mereka berada. Saat sampai mereka melihat Renjun yang masih menggendong Jaemin ala bridal style. Mereka melihat raut wajah khawatir pada diri Renjun.

"Kenapa lama banget sih? Mau gw bunuh tuh sopir taksi?"

"Sabar njun, pasti bentar lagi taksinya sampai"

"Iya, kita tunggu saja"

"Ck" decih Renjun kesal

Beberapa saat kemudian, datanglah yang mereka tunggu dari tadi. Taksi yang mereka pesan datang dan berhenti disamping Dream.

Tanpa babibu lagi, Jeno langsung membukakan pintu untuk Renjun dan Renjun masuk dengan menggendong Jaemin.

"Kita ke rumah sakit Jung. Cepat!!"

"Baik tuan!"

Mobil tersebut melesat pergi meninggalkan Dream. Tak berselang lama, mereka juga menaiki motor dan mengikuti taksi tersebut.

Motor Renjun? Renjun sudah menelepon asistennya untuk mengambilnya dan meletakkannya di mansion Jung.

*****

RUMAH SAKIT

Renjun turun dari mobil dan langsung masuk kedalam rumah sakit. Dia jalan tergesa-gesa menuju ruang tadi yang Jaemin gunakan.

RUANG VVIP

Renjun masuk dan langsung memencet tombol disamping brankar untuk memanggil Hyung nya.

Tak berselang lama, datanglah Dream yang langsung masuk kedalam dan melihat Jaemin yang berada diatas brankar rumah sakit.

TAP
TAP
TAP

Xiaojun datang dan langsung memeriksa kondisi Jaemin. Dream hanya menatapnya dengan seksama dan khawatir.

"Bagaimana Hyung, dia baik-baik saja kan?" tanya Haechan saat melihat Xiaojun yang sudah selesai memeriksa Jaemin

"Dia baik-baik saja, hanya saja dia terlalu banyak pikiran dan emosi yang membuat kepalanya terasa sakit" jelas Xiaojun

"Baiklah"

"Emang apa yang terjadi pada Jaemin?"

"Dia tadi tidak sengaja bertemu dengan seorang pria ditaman. Entah siapa dia. Tapi kita melihat kalau pria itu menyakiti Jaemin kita"

"Wahhhh minta dibunuh nih orang"

"Gw juganya mau gitu tadi. Tapi karena gw lihat Jaemin pingsan, jadi gw tunda dulu"

"Serahkan aja ke Hyung mu ini. Hyung akan mencari data tentang pria tadi"

"Terimakasih Hyung"

"Tapi? Siapa namanya?"

"Gw gak tau. Tapi yang pasti dia terlihat seperti orang kaya didunia ini"

"Walau masih tinggian kita sih. Tapi apa salahnya kan dicari"

"Baiklah, Hyung akan mencari dia dari urutan 1 sampai terakhir. Jika datanya sudah ada, nanti aku kirim ke kalian"

"Hn"

"Tapi, apakah bubu tau soal ini?"

"Belum, awalnya kita mau kasih tau tadi. Tapi berhubung bubu ke luar negeri jadi gak jadi"

"Baiklah. Nanti jika bubu sudah kenal dekat dengan Jaemin, aku akan memberikan data orang-orang yang telah menyakiti Jaemin"

"Untuk apa?"

"Apa kalian tidak mengenal bubu? Jika dia melihat atau mendengar kesayangannya dilukai, maka dia tidak akan segan-segan untuk membunuh mereka"

"Bagus juga. Semoga saja bubu cepat pulang agar bisa bertemu dengan calon menantunya!"

"Hn. Semoga saja"

*****

3 HARI KEMUDIAN

Jaemin sudah diperbolehkan pulang keesokan harinya setelah dia dibawa kerumah sakit. Dan juga sekarang Jaemin sedang berada ditaman bersama dengan Dream.

Hubungan mereka sekarang cukup dekat. Jaemin yang sudah mulai nyaman dan Dream yang mulai mencari perhatian ke Jaemin.

"Sekarang kita mau kemana?" tanya Jisung

"Gk kemana-mana, disini saja sudah cukup dan menyenangkan"

"Baiklah, jika butuh sesuatu bilang saja pada kami"

"Hn"

DRTTT
DRTTT
DRTTT

"HP siapa yang bunyi?" tanya Chenle

"HP gw, bentar gw angkat dulu teleponnya" jawab Mark dan diangguki oleh semua orang

"Siapa ya kira-kira?" pikir Haechan

"Gak tau!!" jawab mereka kompak

SISI MARK

"Halo?"

"Halo Mark?"

"Iya, ada apa bu?"

"Bisakah kamu atau yang lain jemput bubu. Bubu sekarang sudah ada dibandara"

"Loh? Bubu sudah sampai? Kenapa gak bilang dari kemarin kalau sudah pulang?

"Bubu lupa kasih tau kamu sama yang lain. Jadi tolong jemput ya? Daddy sama bubu akan menunggu dikursi seperti biasa kita gunakan"

"Baik, Mark akan kesana sekarang"

"Baiklah, terimakasih. Maaf telah merepotkanmu"

"Tidak papa. Yasudah, Mark berangkat sekarang!"

TUT
TUT
TUT

6 BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang