Nol Detik

267 20 4
                                    

Ini adalah buku pertama tentangku dengan sosok yang kuharap ada nyawanya.

( t e o r i   r i n d u )

Secangkir teh panas dengan aroma melati adalah aroma khas rindu yang selalu terhirup di indera penciumanku kala mentari menyapa. Dan aroma melati bercampur vanila adalah aroma rindu yang selalu kutemui di sebuah tempat yang sering kusebut segara. Mungkin ini menjadi pertemuan yang aneh. Tapi kedua aroma rindu itu adalah satu.

Satu detik, dalam teori rinduku.

Pasti kedengarannya narsis kalau memakai nama sendiri untuk jadi tokoh utama. Tapi kenyataannya memang harus begitu. Dalam teori rinduku hanya boleh ada aku dan dia. Tapi dia yang kusebut hanyalah sosok semu yang aku sendiri tidak yakin dia bernyawa atau tidak. This is a magic.

Aku akan menyebut ini keajaiban. Terserah orang-orang akan menyebutku gila. Asal rasa rindu ini bisa aku obati sendiri dengan setumpuk bab tentang rindu, yang akan selalu menyapa pada tiap bait kisahku.

Ini memang tidak sempurna. Tapi si libra yang labil ini akan membuat kisahnya menjadi sempurna, meski dengan dirinya sendiri sebagai tokoh utama.

Seorang pendengar setia, sedikit labil—atau memang labil, dan pastinya si perempuan yang akan selalu menghirup aroma rindu di mana pun dia berada. Dan itu adalah aku.

Mungkin buku ini tidak akan pernah dimulai tanpa ada dia di dalamnya. Dan meski tokoh utamanya adalah aku, tapi dia akan menjadi tokoh favorit dalam ceritaku.

Dari rindu yang selalu dia sapa. Dari aku yang tidak mengerti makna bahagia. Dan dari pertemuan singkat dalam klausa waktu, teori ini dimulai.

Teori rindu untuk sosok yang semu.

( t e o r i   r i n d u )

Teruntuk bapak, ibu, dan adik perempuanku. Cerita ini aku persembahkan buat kalian. Dan teruntuk kamu, cerita ini untukmu.



Cerita ini berkisah tentang aku dan pembaca lamaku yang telah lama menghilang. Aku membuatnya untuk mengenang pertemuan kami yang saat itu aku memaknainya dengan pertemuan paling indah. Jangan tanyakan dimana dia sekarang. Baca saja. Karena aku sendiri juga tidak tahu jawabannya.

Untuk informasi update follow instagram

@melindasintawati

@ceritamelinda

@teoririnduku.wp

Teori RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang