Chapter One

908 50 4
                                    

Kaki jenjangnya melangkah dengan anggun, kacamata hitam yang bertengger di hidungnya membuatnya semakin menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaki jenjangnya melangkah dengan anggun, kacamata hitam yang bertengger di hidungnya membuatnya semakin menawan.

Sejak keluar dari bandara banyak orang yang menatapnya penuh kagum, tubuhnya yang ramping dan seksi di tambah wajahnya yang cantik sekaligus imut membuat semua orang berdecak kagum.

Dia segera menaiki taksi, sang supir langsung menaruh kopernya di dalam bagasi.

"Tujuannya kemana nona?"

Luna, nama gadis itu. Dia membuka kacamata hitamnya dan menaruhnya di atas kepala.

"Perumahan Flamboyan raya pak" suara riang khasnya terdengar sangat merdu.

Supir itu mengangguk paham dan langsung menjalankan mobilnya ke tempat tujuan, Luna menatap suasana tanah airnya dengan perasaan rindu dan juga sedih.

Sudah 4 tahun lamanya dia pergi atau lebih tepatnya melarikan diri. Dan sudah saatnya pula dia kembali karena dia sudah sangat merindukan orang-orang yang dia sayangi.

Jalanan masih tampak sama, hanya yang berbeda adalah banyak sekali gedung-gedung pencakar langit yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Sepertinya ibu kota dia sudah mulai berkembang.

Mobil itu berhenti tepat di depan rumahnya, setelah pemeriksaan yang lumayan ketat di pintu masuk kompleks.

Memang rumahnya ini termasuk kompleks perumahan yang sangat dijaga ketat, karena selain pemukiman orang kaya di sini juga tempat para penjabat tinggal.

Supir itu mengeluarkan koper besar milik Luna.

"Berapa pak?" tanya Luna, dia menarik kopernya menjauh.

"500 ribu nona" tanpa banyak waktu Luna langsung menyerahkan uang 100 ribuan 5 lembar.

"Ini pak"

"Terima kasih nona"

Luna menatap rumahnya yang sudah 4 tahun dia tinggalkan, semua masih sama. Sepertinya keluarganya tidak ingin membuat Luna merasa asing dengan rumah mereka.

Satpam rumah Luna tergopoh-gopoh mendekati Luna.

"Nona Luna kembali? Astaga non, tuan dan nyonya pasti senang sekali melihat nona" seru satpam itu dengan antusias, dia langsung membawa koper milik Luna.

"Iya pak, aku kan mau ngasih surprise buat mereka" kata Luna

Luna berjalan di depan satpam.

Dia memang tidak memberitahu siapapun tentang kepulangan nya, mau itu orang tuanya ataupun kakak tercintanya. Jika mereka tahu mungkin mereka akan heboh sendiri.

"ANYBODY HOME?!! LUNA'S COMING!!" teriak Luna, sontak membuat semua yang berada di dalam rumah terkejut terutama ibunya.

Wilona langsung berlari mendekati putrinya, dia bahkan sudah tidak peduli lagi dengan majalah fashion yang dia baca barusan.

Second Wife 🔞 [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang