Chapter eleven 🔒

504 34 1
                                    

Liam sudah pergi dari rumahnya setelah mendapat telepon dari kekasihnya, Luna mencibir Liam yang terlalu bucin pada kekasihnya itu.

Tapi dia sendiri juga sangat menyukai kekasih Liam yang sekarang, karena gadis itu terlihat tidak seperti gadis yang selalu mengejar Liam.

Gadis imut itu bahkan berbicara apa adanya dan juga pintar, dia bahkan sudah bekerja sebagai karyawan di kantor Keluarga nya.

"Mami ayo kita beri Pai ini ke papa" Alex berlari mendekati Luna, dia mengajak Luna untuk mengantarnya.

"Baiklah ayo"

Luna menggandeng tangan Alex, sementara tangannya yang lain membawakan Pai apelnya.

"Papa" Alex memanggil Sean begitu bocah itu berdiri di depan pintu kamar Sean.

Tapi tidak ada jawaban dari dalam, Alex memandang bingung Luna.

"Papa Alex datang!!!"

"PAPA?!!!!"

Alex terus menggedor-gedor pintu kamar Sean.

"Mami apa papa sedang tidur?"

"Mungkin seperti itu, kita taruh saja Pai nya di dalam lemari pendingin. Ayo"

Luna mengajak Alex untuk kembali, seperti Sean masih tidak ingin di ganggu.

"Padahal Alex rindu papa, sudah 3 hari Alex tidak melihat papa" sedih Alex

"Mungkin papa butuh istirahat, sebentar lagi pasti papa keluar kok dari kamarnya" kata Luna menenangkan Alex

"Sudah hampir waktunya makan malam, mami siapkan makan dulu ya. Jangan masuk ke kamar papa" pesan Luna pada anaknya.

Alex menggaguk dan masuk ke kamarnya untuk bermain. Sementara Luna membantu maid untuk menyiapkan makan malam.

Hanya sekitar 30 menit akhirnya makan malam sudah siap, dia juga sudah menata meja makan sedemikian rupa.

Tapi fokusnya kini teralihkan dengan suara tangisan Alex dari lantai atas, Luna segera menaiki tangga dan mencari anaknya.

Dia melihat Alex terduduk di lantai kamar Sean, dia tidak tahu apa yang terjadi.

"Kau... Ini semua karena mu, jika Amara tidak melahirkan mu dia pasti tidak akan pergi meninggalkan ku" bentak Sean

Wajahnya mengeras, dia menggenggam bingkai foto Amara dengan kuat. Tatapan matanya tajam menusuk ke anaknya.

Luna berpikir keras, tampaknya dia tahu apa yang terjadi. Alex hanya ingin melihat Sean, pria itu emosinya masih sangat labil sehingga cepat emosi dan marah padanya.

Luna mendekati Alex dan mulai menenangkannya.

"BAWA DIA DARI SINI" geramnya, matanya menatap Alex tajam. Luna bisa melihat tubuh kecil itu bergetar ketakutan.

Gadis itu sudah tidak tahan lagi, Luna pikir Sean sudah keterlaluan. Alex tetaplah anaknya, anaknya dengan Amara tapi kenapa dia malah menyalahkan anak yang tidak tahu apa-apa ini.

Luna bangkit dan membawa Alex di belakang punggungnya.

"Alex tunggu mami di luar ya, mami ingin bicara pada papa" bujuk Luna

🌿

🌿🌿🌿
🌿

Baca lengkapnya di karyakarsa,
Link ada di bio atau kalian bisa cari 'Dinahyunn' di pencarian karyakarsa.
KBM App : Dinahyun_

.
.
.

Second Wife 🔞 [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang