Lima tahun lalu seorang anak laki-laki yatim piatu datang ke bumi tanpa tujuan yang jelas. Raga dan pikirannya hanya Ingin pergi tanpa tahu arah. Ia sering bermimpi hal-hal yang datang tapi bukan dari dunianya. Ia hanya bisa merasakan tanpa tahu apa itu sebenarnya.
Tidak butuh waktu lama untuknya menyesuaikan diri. Kini ia tinggal bersama wanita tua yang sudah siap menunggu ajalnya.
“Kamu bawa apa yang aku suruh kan, Neba?” kata wanita tua itu yang hanya bisa berbaring di tempat duduk.
“Tentu, ingatan ku masih kuat.”
“Apa kau menyindir ku karena kau sudah pikun?”
“Bukan seperti itu, semakin tua semakin sensitif saja.” Neba tersenyum sinis.
Neba memberikan apa yang ia beli tadi di jalan. Sebuah sendok kayu bekas tapi di ubah seperti baru oleh Neba. Ia mempunyai kekuatan seperti itu. Merubah segala hal yang sudah rusak menjadi baru.
Tapi bukan berarti semua manusia yang hidup di dunianya punya kemampuan seperti Neba. Kekuatan itu warisan dari sang ayah.
“Mau kemana kamu?”
“Keluar sebentar, Gyuri menungguku di taman.”
“Jangan terlalu lama, bahan masakan di kulkas tidak bisa memasak sendiri.”
Neba tertawa “Baiklah.”
Gyuri adalah teman pertamanya di bumi. Tidak ada yang spesial dari pertemuan keduanya. Mereka bertemu di taman yang kini menjadi tempat pertemuan mereka setiap bertemu karena Neba ingin merasakan perasaan yang sama seperti pertama kali mereka bertemu.
“Maaf nunggu lama, tadi opung menyuruh keluar untuk beli sendok.”
“Nggak papa, aku juga baru sampe kok.”
Hening sejenak, hanya ada suara air di tengah taman.
“Ada apa?” tanya Neba.
“Apa kamu punya hal yang ingin diceritakan?”
“Tidak ada, kenapa?”
“Kalo begitu tidak ada lagi yang harus aku tanyakan.”
Gyuri memberikan secarik kertas tanpa menoleh sedikitpun. Tanpa disuruh, Neba membukanya lantas membacanya dengan cepat. Kini ia tahu mengapa Gyuri bertanya seperti itu.
Seseorang dari dunianya menemukan Neba melalui Gyuri. Itu berarti Gyuri menaruh hati kepada laki-laki yang bukan dari dunianya.
“Apakah aku salah jika harus mencintai laki-laki dari dunia yang berbeda?” suara Gyuri bergetar.
“Maafkan aku.” ucap Neba
“Kamu tidak perlu minta maaf, di sini aku yang salah. Aku yang mencintaimu lebih dulu.”
“Gyuri.”
“Itu artinya kamu akan pergi lagi ke duniamu?”
Neda tidak menjawab.
“Apa kamu sudah menemukan semua hal yang ada dalam mimpimu?”
Neba mengangguk.
“Kalo begitu, sudah tidak ada alasan lain untuk tetap tinggal di bumi.”
Gyuri beranjak dari duduknya.“Gyuri.”
“Apa duniamu mempunyai nama?”
“Gyuri, nama duniaku Gyuri.”
![](https://img.wattpad.com/cover/326818743-288-k22472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Angan
Short StoryTidak ada yang harus aku jelaskan, tulisan ini tidak pantas di baca olehmu. Tidak akan pernah.