SICK [End]

|05| Rambut baru

Komen&vote ges, biar rajin buat up!!

Selamat membaca!!
_____________________________

....

Januar berada di depan kamar Winter yang tertutup rapat. “Winter, keluarlah!” panggil Januar.

Setelah mendapati Januar di vila ini, membuat Winter marah dan mengurung diri di kamar sejak malam.

Januar menghela nafas frustasi. “Winter, ayo kita jalan-jalan lagi!” ajak Januar berusaha membujuk Winter, tetapi tetap hasilnya sama.

Kini Winter duduk di bawah meja riasnya sambil menggenggam erat pisau tajam ditangannya. Tangannya sudah banyak goresan dan darah, hanya itu yang membuat Winter tenang ‘daripada melempar barangnya lebih baik membuat karya ditangannya’ mungkin itu yang ada di pikiran Winter.

“Mama” gumam winter lirih.

Winter selalu bergumam memanggil mamanya setiap dia melukai dirinya. Ia selalu mengingat kembali mamanya yang mati di depannya.

“Winter!” panggilan Januar dari luar diabaikan oleh Winter.

Winter bangkit dan mulai bercermin pada cermin besar itu, dan dapat ia lihat keadaan tangan yang banyak goresan serta darah. Tangan Winter menggapai rambut panjang hitamnya. ‘Mama menyukai Winter berambut panjang, karena Winter akan terlihat mirip seperti mamah’.

Winter mengarahkan pisau yang ada ditangan satunya dan mulai menggesekkan pisau itu pada rambut panjangnya.

“Aku benci rambut panjang!” gumam Winter.

“Aku benci mama!” gumam Winter lagi.

Setelah memotong rambut panjangnya winter menatap penampilan barunya dan matanya mulai berkaca-kaca.

Winter menangis tersedu-sedu. “Aku benci mereka semua!” lirih Winter.

“Winter!” Panggil Januar yang tak menyerah.

“Win-“panggilnya terhenti kala pintu terbuka yang menampakkan Winter dengan raut wajah datar andalannya.

Januar terkejut kala melihat penampilan Winter yang tangannya penuh goresan serta darah yang masih mengucur deras karena Winter kembali menggenggam erat pisau itu. Dan ada yang berbeda dari Winter... Rambut!.

“Ada apa dengan rambutmu?” tanya Januar, kala melihat rambut panjang Winter telah berubah menjadi pendek.

“Aku memotongnya” jawab Winter dingin.