Komen&vote ges, biar rajin buat up!!
Selamat membaca!!
_____________________________Kayla kini tengah berada di dalam kamarnya memandangi foto keluarganya. Foto itu terlihat seperti keluarga yang harmonis.
Kayla menangis terus menangis meratapi nasibnya, kini pikirannya sangat kacau.
"Ternyata ini yang di rasakan oleh winter?"ujar Kayla.
"Sakit"
"Papa jahat!"
'Tring Tring'
Handphone kayla berdering menandakan panggilan telepon masuk. Kayla beranjak dari duduknya dan mengambil handphonenya yang berada di meja belajar.
Disana tertara nama 'Jaemanhiro' melihat nama itu, air mata Kayla kembali menetes, dia kembali menangis.
Kayla segera memencet tombol hijau untuk menerima panggilan dari kekasihnya.
'Halo'
Kayla semakin menangis kala mendengar suara Jaeman.
'Kay kamu ngga apa-apa kan?'tanya Jaeman khawatir mendengar tangisan Kayla.
"Hiro papa jahat!"ujar Kayla lirih.
'cerita sama aku, aku otw'
'Tut'
Panggilan ditutup secara sepihak oleh Jaeman.
Setalah menunggu sekitar setengah jam, Jaeman akhirnya datang dan langsung masuk ke kamar Kayla. Melihat Jaeman datang, Kayla langsung lari dan memeluk Jaeman dengan erat.
Tubuhnya bergetar hebat dan menangis tersedu-sedu di pelukan hangat kekasihnya.
"Sini duduk dulu"ujar Jaeman dan menuntun Kayla untuk duduk di sofa yang ada di kamar Kayla.
Dapat Jaeman lihat, mata cantik gadisnya kini menjadi sembab dan merah dengan suara yang terus mengeluarkan isakan. Tidak, Jaeman tidak suka pemandangan ini.
"Kenapa Kay? Mau cerita sama aku?"tanya Jaeman lembut.
"Papa".
"Kenapa sama papa kamu?".
"Papa jahat Hiro!"ujar Kayla dan kembali menangis.
Jaeman menghela nafasnya dengan tangan besarnya mengusap pundak Kayla lembut.
"Jangan nangis Kay"ujar Jaeman.
"Nangis ngga akan menyelesaikan masalah"sambung Jaeman.
Kayla langsung menatap Jaeman sendu, seolah memberi tahu bahwa dia sedang sakit sekarang, hatinya.
"Papa selingkuh Hiro".
"Papa nyakitin aku sama mama".
"Padahal mama lagi berjuang untuk aku dan juga papa"lirih Kayla.
"Selingkuh?".
Kayla mengangguk. "Tante Yuri".
Jaeman cukup terkejut mendengar nama ibu dari Gabby.
"Tante Yuri jahat Hiro"lirih Kayla lagi.
"Mau keluar? Aku ajak kamu keluar ya? Kamu butuh ketenangan sekarang"ujar Jaeman.
"Atau mau jenguk winter? Tapi sekarang winter belum sadar, aku dengar winter akan sadar besok pagi"ujar Jaeman.
"Nanti aja aku jenguk winter"jawab Kayla.
"Yaudah, sekarang ganti baju aku ajak kamu jalan-jalan".
________________
"Sangat keterlaluan!"ujar seorang pria.
"Mereka tidak bersalah, tapi kamu menghancurkan mereka semua?!"teriak pria itu marah.
"Kenapa kamu sangat marah seperti itu, Renanda?"tanya seorang gadis yang sedari tadi duduk di kursi kebesarannya.
"Karena mereka keluargaku".
_______________
Mata cantik yang sedari tadi tertutup kini terbuka perlahan. Mata itu masih sangat sayu dan rasanya masih linglung.
Mata cantik winter kini mulai mengedarkan pandangannya ke segala ruangan dan kini matanya terpaku dengan wajah tampan yang tertidur dengan posisi duduk dan kepala yang bersender di ujung brankar.
Tangan winter kini perlahan mulai bergerak mendekati wajah tampan yang sedang tertidur tenang.
"Mereka jahat Januar"
"Mereka akan menghancurkan kita semua"
"Siapa yang salah, siapa yang disalahkan?"
"Orang baik atau orang jahat mereka sama"
"Tidak ada bedanya"
"Ternyata manusia memang memiliki banyak topeng"
"Yang baik menjadi jahat dan yang jahat tetap jahat"
"Takdir yang kejam"
"Masa lalu dan masa lalu, aku muak dengan kata itu"
"Maaf Januar aku sempat melupakanmu"
Mulut mungil itu tidak berhenti berbicara sembari tangan mungilnya mengelus rambut Januar lembut.
__________________
Gabby kini hanya berdiam diri di kamarnya sejak kejadian itu. Dia juga menutupi jendela dan pembatas balkon dengan gonden dan dia mematikan lampu kamar menjadikan kamarnya menjadi sangat gelap.
"Kenapa mama ngelakuin hal murahan seperti itu"ujar Gabby lirih.
Sedari tadi dia selalu menggumamkan kalimat itu sembari memeluk tubuhnya sendiri.
Hancur sudah. Rasa kecewa dan benci menguasai diri Gabby. Tidak ada air mata yang keluar dari matanya itu.
Sekarang rasanya dia sangat benci dengan sosok yang telah melahirkannya itu, tapi apa boleh dia membenci ibunya, setelah semua pengorbanan dia untuk dirinya yang menjadi gadis cantik dan pintar.
"Memang ngga ada yang peduli sama gue dari dulu"
"Semua jauh sama gue"
"Papa"
"Sejak dulu Gabby selalu tanya sama papa, kenapa papa benci sama Gabby?"
"Tatapan papa tidak menunjukkan kalau papa adalah superhiro Gabby"
"Kata yang papa keluarkan selalu menyakiti Gabby"
"Tapi Gabby senang, papa ngga ringan tangan sama Gabby"
"Pa.. ma.."
"Apa Gabby harus berakhir seperti ini?"
"Memulai dengan tidak bahagia, tapi berakhir juga dengan tidak bahagia"
"Gabby ngga pernah merasakan bahagia"
"Bahkan Gabby selalu bertanya pada diri Gabby, apa arti bahagia sesungguhnya?"
"Jawaban yang Gabby terima apa? Keluarga"
"Hahaha, bahkan keluarga Gabby sudah hancur sejak dulu"
"Entah Gabby harus benci pada siapa, harus marah pada siapa dan harus meminta maaf kepada siapa?"
"Kini Gabby butuh jawabannya, sebelum Gabby berakhir"
Itu semua curhatan Gabby, gadis rapuh yang kuat. Dia hanya bisa menceritan isi hatinya pada boneka kesayangannya.
Jika yang kalian lihat, Gabby ini anak yang ceria dan bahagia, namun semua itu hanyalah topeng belaka. Dibalik kata ceria ada kata rapuh.
Dia tidak bisa terbuka dengan para sahabatnya, karena dia tipe orang tidak bisa langsung percaya kepada orang lain, meskipun umur persahabatan mereka sudah lama sedari mereka kecil, namun tetap saja tidak bisa dipercaya.
Selama ini mereka hanya mengandalkan topeng terbaiknya.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK [End]
FanfictionHanya cerita sebuah pengkhianatan dan dendam. "Masa lalu adalah penyebab semua ini terjadi" Baca yuk!.. Cover by: savevvna Pub: 01 Octo 2022 End: 23 Feb 2023 ‼️WARNING SELF HARM‼️