|08| Birthday winter

312 48 9
                                    

Komen&vote ges, biar rajin buat up!!

Selamat membaca!!
_____________________________

Selamat membaca!!_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Januar berhenti di depan garasi rumah Januar, ahh ralat rumah ayah Januar. Winter keluar dari mobil bersamaan dengan Januar yang juga keluar dari mobil.

“Rumahmu besar juga” ujar Winter sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

“Ralat, ini rumah ayahku” ujar Januar sembari menenteng paper bag yang berisi keperluan Winter.

“Ayo!” ajak Januar sembari menggenggam tangan mungil Winter.

Pintu dibuka otomatis oleh maid di sana. “Selamat datang tuan muda” sambut salah satu maid sembari menunduk.

Januar hanya tersenyum menanggapinya dan kembali melangkah ke arah ruang keluarga.

“Hei boy!” panggil seorang pria tampan dan gagah di usianya yang sudah berkepala empat itu.

Januar dan Winter memberhentikan langkahnya dan menoleh. “Di sini rupanya” ujar Januar dan mendekati sang ayah.

Johnny Adhitama Jason, sosok pria yang sangat Januar hormati serta ayah yang telah membesarkannya seorang diri.

“Wow! Siapa gadis cantik yang ada di sampingmu itu boy?” ujarnya terkejut kala melihat tubuh mungil Winter.

“Dia-“

“Apa dia kekasihmu?” pangkas Johnny heboh.

“Ayah! Dia pasienku!” ujarnya kesal.

“Sulit dipercaya” ujar Johnny menyipitkan matanya.

“Ohh iya, katanya ayah sakit, tapi kok masih segar begini?!” ujar Januar terheran.

“Siapa yang bilang?” jawab ayah dengan wajah yang menurut Januar itu menyebalkan.

“Ayah sendiri yang telepon Januar tadi!” ujar Januar semakin kesal.

“Tidak tuh!” elak Johnny.

Yah, seperti itulah jika Johnny dan Januar saling bertemu. Sepasang ayah dan anak itu macam Tom & Jerry. Sedangkan Winter hanya terdiam menonton adu cek cok Johnny dan Januar, dia tidak menyangka suasananya akan seperti ini.

“Eh lupa ayah kalo ada gadis cantik” ujar Johnny dengan cengiran tampannya.

“Maaf ya, Januar memang selalu tidak sopan pada ayahnya” lanjut Johnny sembari melirik Januar yang semakin terlihat kesal.

SICK [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang