|18| Maaf dan terimakasih

238 36 46
                                    

Komen&vote ges, biar rajin buat up!!

Selamat membaca!!
_____________________________

Winter memasuki kamarnya. Ahh, sudah lama dia tidak menginjakkan kakinya di kamarnya ini.

Winter menatap sekeliling kamarnya dan menemukan sebuah foto anak kecil perempuan dan laki-laki dengan si perempuan mungil itu sedang memakan es krimnya.

Winter mengambil figuran itu dan menatapnya. "Aku rindu kamu, tapi kamu siapa?"tanyanya pada diri sendiri.

Tatapan winter teralih ke sebuah pintu yang menyatu dengan dinding kamarnya. Winter berjalan ke arah pintu itu dan membukanya.

Ruangan itu, dimana ruangan itu guna menyimpan sesuatu milik winter.

Menatap sekeliling sembari berjalan ke arah meja. Winter membuka laci meja tersebut dan mengambil sebuah foto.

"Sebenarnya kalian memiliki hubungan apa?"gumam winter bertanya.

'Tok Tok'

Pintu kamar winter diketuk dari luar membuat winter sedikit panik dan segera keluar dari ruangannya.

Winter membuka pintu kamarnya dan melihat Januar didepan pintunya.

"Ada apa?"tanya winter sembari membuka pintunya lebar.

Winter masuk ke kamarnya diikuti Januar. Dia menatap sekeliling kamar winter yang gelap hanya ada pencerahan lampu yang sedikit redup.

"Kenapa gelap sekali?"ujar Januar sembari berjalan ke arah jendela besar.

Januar membuka gorden kamar winter begitu saja membuat kamar yang tadinya redup kini terlihat hidup.

"Kamu ngga pernah buka gordennya?"tanya Januar pada winter.

"Aku terlalu malas, lagipula aku tidak menyukai matahari"jawab winter santai.

"Ada apa Januar?"tanya winter.

"Sudah waktunya makan siang, ayo makan!"ujar Januar sembari melihat jam tangannya.

Sedangkan winter hanya memutar bola matanya malas. "Yaya, aku mau ganti baju sebentar. Tunggu disini!"ujar winter dan berjalan ke arah walk in closetnya.

****
Winter dan Januar berjalan menuju lift untuk turun ke meja makan dan berpasan dengan Hanif yang juga akan turun.

"Kenapa sih Lo selalu muncul?"tanya winter dengan kesal.

"To Ndak tau!"jawab Hanif dengan wajah julidnya.

'Ting'

Lift terbuka segera winter meraih tangan besar Januar dan menariknya menuju ke arah dapur.

Saat sampai di dapur, dia bisa melihat Jeffrey dan Jennie yang sudah duduk disana dan sedang menunggu mereka.

Winter pun duduk bersebelahan dengan Januar dan Hanif pun duduk di sebelah Januar, jadi Januar berada ditengah-tengah mereka.

Januar segera menyiapkan makan untuk winter dan juga dirinya. sedangkan Jeffrey, Jennie dan Hanif hanya melihat Januar yang begitu perhatian terhadap winter.

"Thanks"ujar winter dengan senyum cantiknya.

Merekapun mulai makan dengan tenang dan hening. Setelah selesai Januar memberikan vitamin pada winter.

"Jason, gue mau keluar sebentar ya"ujar Hanif pada Januar.

"Kemana?"bukan Januar yang bertanya, tetapi winter.

SICK [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang