Part 2 | First day

39 14 1
                                    

Malam hari ketika Yeji akan tertidur, tiba-tiba sebuah bayangan melintasinya, ia sungguh kesal saat mengingat kejadian tadi pagi, Yeji kira ia akan bersenang-senang dengan orang itu yang menurutnya mirip dengan Yeonjun TXT, tapi nyatanya ia di buat kesal dengan tingkahnya, bahkan jika di bandingkan dengan Yeonjun TXT mereka sungguh berbeda, dia benar-benar dingin bahkan bicara pun hanya seadanya, tapi jika di pikir lagi pertanyaan yang di lontarkannya pun tak begitu bertele-tele sehingga ia pun tak banyak bicara.

Yoon Yeonjun namanya, hampir mirip dangan Yeonjun TXT namun yang membedakannya hanyalah marga mereka yang berbeda, jika ia Yoon maka Yeonjun TXT bermarga Choi, dari postur tubuh pemuda itu pun hampir cukup mirip dan juga cara bicaranya yang agak sedikit mirip.

Bila Choi Yeonjun memiliki muka putih bak pangeran, maka dia memiliki wajah yang berkulit hitam manis, dari senyuman pun ia tak tak tahu caranya tersenyum, apa bila ia tersenyum itu akan nampak seperti 'joker' yang menyeramkan bagi orang yang melihatnya, jadi ia memutuskan untuk tidak tersenyum dan lebih memilih diam.

Sebentar-sebentar, maaf nih ya yang fans nya Yeonjun, aku ngak tahu gimana deskripsi tentang Yeonjun ini ada di benakku, tapi jujur aku ngak nyangka nih otak kenapa harus kek gini, mana susah lagi cari Yeonjun yang berwajah hitam apa lagi senyum yang katanyanya seram itu, ahkk ngak kebayang deh kenapa bisa jadi gini, Sorry ya guys.

Yeji yang terus kesal akan dirinya hanya bisa mendegus sebal, bisa-bisanya orang itu mirip dengan idamannya dan mengambil namanya, apa jangan-jangan mamahnya ini menyukai Idol K-pop yang bernama Yeonjun sehingga ia memberikan nama itu pada anaknya, ahkkkk ia pun tak tahu menahu, yang jelas Yeji tak suka sifat dinginnya itu.

Eh... tunggu....

"Kenapa aku memikirkan dia? Ahkkk mollayeo, molla" ucap Yeji sembari menyambak rambutnya frustasi, lalu merebahkan dirinya seraya menarik selimbutnya menutupi seluruh tubuhnya.

Hari ini ia harus tidur dengan cepat karna besak ia harus pergi ke kampus, ia di terima oleh pengurus kampus untuk menjadi maha siswa disana, dan itu membuatnya senang karna sebentar lagi cita-citanya akan tercapai, pasti ayahnya di atas sana sangat bangga padanya, tinggal tunggu proses saja untuk menjadi dokter ahli bedah, ia sangat yakin dengan modal tekad yang kuat dan kemampuannya pasti dirinya akan membanggakan dirinya di atas sana dari prestasi yang akan di raihnya nanti.












-----¤












Keesokkan harinya ia berdandan secantik mungkin agar guru mau pun yang lainnya menyanjungkannya, et..... bukan berarti dia sombong ya, tapi dia memang cantik, dan itu pun bukan tujuannya, karna bagaimana pun Yeji harus berpakaian rapih supaya terlihat sopan oleh semua dosen yang akan melihatnya nanti.

Ini bukan seragam sekolah namun, terkesan seperti baju sekolah, pasalnya rok yang ia pakai bermotif kotak-kotak dan atasannya ia memakai baju berwarna polos dengan tali yang menyatu pada rok yang dipakai, jika di pikir lagi ini seperti baju TK, tapi yang ini berukuran besar.

Ia cukup percaya diri dengan memakai baju itu, dan baju itu pun cukup bagus menurutnya, tak lupa juga ia mengenteng tas selendangnya pada pundaknya, serta selalu membawa tas lain yang berisi bekal makanannya.

Kalian tahu baju yang dipakainya berbeda dari yang lain dan terlihat lebih sopan dari yang lain, jika ia memakai baju itu, maka mahasiswa lain memakai baju yang sedikit terbuka di bagian perut, ada juga yang terbuka dibagian belakang, serta banyak lagi pakaian yang sedikit aneh menurut Yeji.

Oke kembali ke kondisinya sekarang.

Saat tengah memasuki gerbang kampus, tiba-tiba ia terciprat genangan air yang di berada disekitarnya karna ulah c.pemotor yang melesat memasuki arena kampus, karna memang sebelumnya hujan mengguyur tanah semalam, dan pagi ini tanah masih becek sehingga mengotori baju Yeji.

Kini ia berjalan mendekati pria itu yang tengah memarkirkan motornya di tempat parkir yang tersedia disana.

"Yakk!! Lhu bisa ngak sih ngak ngegas gitu pake motornya, lihat nih baju gw kotor gara-gara lhu, lap sekarang juga atau gw lapor lhu ke guru" ucap Yeji kesal pada pemotor yang membelakanginya sedang menyimpan helmnya.

Akan tetapi saat ia membalikan badannya Yeji langsung terbelalak ketika melihat bahwa orang yang sekarang di depannya ini adalah orang yang baru ia kenal sejak kemarin, siapa lagi kalau bukan Yoon Yeonjun.

"Ha ha ternyata lhu. ternyata lhu itu bukan hanya ngeselin, tapi lhu juga nyebelin, cepat sekrang lap baju gw atau gw-" ucapannya terpotong kala Yeonjun berucap.

"Atau apa? Laporin gw kedosen? Ha ha lhu ngak tahu apa-apa ya disini, yang ada lhu yang gw laporin ke dosen, dan asal lhu tahu gw di-"

"Gw ngak mau tahu, pokoknya gw mau lhu tanggung jawab atas apa yang lhu lakuain ke gw, LAP BAJU GW SEKARANG JUGA" sergahnya dengan berteriak dan itu mampu mahasiswa lainnya menyorotnya dengan tatapan tak suka, padahal jika di pikir lagi ia yang akan kena masalah jika beurusan dengannya.

Karna tak mau jadi bahan tontonan banyak orang, Yeonjun dengan terpaksa mengambil sapu tangannya di dalam job matornya, lalu mengelap baju yang kotor dibagian rok atas sampai bersih, selesai melakukan apa yang diminta, Yeonjun kembali pada aktivitasnya sebelum berucap.

"Sudah, puas" ucapnya yang langsung melenggang pergi begitu saja meninggalkan Yeji yang masih kesal karnanya.

"Awas aja lhu, kalau ini terjadi lagi gw bakal tonjok tuh muka" geruru Yeji dalam hati setelah Yeonjun pergi dari sana.

Sekarang Yeji berada di koridor kampus, ia yang terus menatap sekitarnya tanpa menatap lurus kedepan yang tanpa ia sadari ada seseorang yang akan menabraknya di depan sana, memang koridor yang memanjakan mata ini membuat ia jadi tak pokus melihat kedepan, dan sebelum itu terjadi seseorang yang entah dari mana dengan sigap menariknya kesamping sampai tembok menyapanya.

Yook Hyunjin itulah orangnya, dari parasnya mereka memang sangat mirip, tapi aslinya pun mereka bersaudara, tapi juga bukan bersaudara kembar dari umurnya pun berbeda, mungkin dari tahun lahir mereka sama tapi hanya berbeda selisih 2 bulan saja.

Dan dia lah orang yang menyukai adiknya sendiri, kenapa marganya berbeda? Karna mereka tak mau dikatakan kembar sehingga marga ibunya yang ia ambil dari namanya.

Melihat Hyunjin yang begitu dekat pada dirinya, ia mendorongnya mengikis jarak yang berjarak 1 meter darinya.

"Ma-makasih" gugupnya pada kakaknya sendiri.

"Lagian lhu ini kenapa sih, ngak lihat-lihat jalan, kalau ada yang gitu lagi gimana, untung ada gw, dasar adik tak tahu diri" sewot Hyunjin pada adiknya.

"Eh lhu, mentang-mentang gw adik lhu ya, lhu jadi seenaknyanya ngomong gitu ke gw, awas aja ya kalau mamah tahu tentang ini, bisa mampus lhu" sungut Yeji tak terima seraya menatap sinis sang kakak.

Dan saat Hyunjin melihat adiknya seperti itu Hyunjin hanya tersenyum jahil pada adiknya ini sembari mencubit pipi gemasnya.

"Lucu deh pengen cubit terus" ucapnya yang terus menerus mencubit adiknya, dan tak menghiraukan adiknya yang meringis di buatnya.

"Eoppa gaemanhae, nan appho" pekiknya seraya memegang tangan Hyunjin yang tak henti-hentinya mencubit pipinya, akan tetapi Hyunjin makin di buat gemas saat ia berucap demikian dan sama sekali tak menghentikan pergerakannya.

Dan tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang memperhatikannya dari kejauhan dengan tatapan datar.


















Tunggu..... siapa dia?

Apakah dia?

Nantikan part selajutnya ya, jangan lewatkan keseruannya.

Next?

To be contiued

Sekian dan terima Haechan

091222

I HOPE YOUR LOVE ME (YeonJiHyun Shipper)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang