Istirahat ini Ryujin di kantin hanya sendirian tak ada yang menamaninya, pasalnya teman-temannya ini ada pelatihan khusus bagi orang yang memilih spesialis bedah toraks, jadi ia menyendiri karna tak pandai bersosialisasi dengan yang lain.
Saat sedang asik memainkan hp dengan memegang sumpit di tangan kanannya, tiba-tiba pandanganya teralihkan pada seseorang yang membuatnya tertarik untuk dilihat.
Ia melihat raut wajah pemuda itu begitu santai seolah tak terjadi apa-apa setelah kejadian tadi yang menimpanya, tadi ia melihat raut wajah itu marah sekarang itu terlihat berbanding terbalik dari sebelumnya, orang itu tersenyum manis pada gadis yang menyapanya, dan senyumannya membuat Ryujin terpikat padanya.
Hp yang ia genggam disimpan disampingnya, dan tangan itu menopang kepalanya hanya untuk sekedar melihat ketampanan yang dirinya miliki, kemudian Ryujin tersenyum tipis ketika pandangan itu bertemu, tapi setelahnya ia memalingkan wajahnya saat pemuda itu mendekatinya.
Pemuda yang Ryujin kagumi adalah Hyunjin kakak dari Yeji sang teman. Setelah tahu gadis bersamanya ini teman dari adiknya, Hyunjin menduduki kursi di depannya menghadap gadis itu.
Dengan membernarkan posisi duduknya Hyunjin berdeham melepas kecanggungan diantara keduanya, dan itu membuat Ryujin menatap Hyunjin di depannya dengan tatapan bertanya.
Hyunjin yang tahu apa maksudnya langsung berucap "aku dengar, kau temannya Yeji ya?" Tanyanya ragu.
Dan jawaban Ryujin hanya bisa mengangguk seraya berdeham, sebelum akhirnya ia berucap "ada apa ya?" Tanyanya kebingungan sembari menyumpitkan ramyeon makanannya.
"Saya mau bertanya padamu, apa kau tadi melihat Yeji?" Tanyanya lagi.
"Aku dengar sih, dia sedang pelatihan bedah bersama murid lainnya, memangnya kenapa? Apa sumbae ingin menemuinya?" Jawabnya datar seraya menanyakan perihal apa yang diinginkannya.
Dengan seketika Hyunjin menggeleng insten seraya mengibas-ibaskan tangannya karna bukan itu maksudnya "ah...... bukan begitu, hanya saja aku tadi kekelasnya, dan dikelasnya tak ada siapa-siapa, jadi aku menanyakannya padamu, hehe" kekehnya menggaruk tekuk lehernya yang tak gatal sama sekali "haduh..... kenapa jadi canggung gini" gerutunya di sela-sela kekehannya.
Melihat Hyunjin yang salah tingkah membuatnya terkekeh pelan akan sikapnya, semntara Hyunjin yang terlihat gugup itu tersenyum kikuk padanya.
Setelah selesai makan sianh Ryujin pamit untuk pergi ke kelasnya, Hyunjin sempat mengajukan dirinya untuk mengantarnya sampai kelas, namun Ryujin menolaknya karna ia terbiasa sendiri, sehingga membuat Hyunjin terdiam di tempatnya, karna tak ingin memaksanya.
Melihat kepergiannya terpancar aura aneh dalam dirinya, seakan ia ingin mengetahui lebih dalam lagi akan sikap dinginnya itu, Hyunjin sendiri tak tahu mengapa ia terpikat padanya.
Dengan menghela napasnya kasar Hyunjin pun berdiri dari tempatnya, lalu melenggang pergi dari sana, akan tetapi langkahnya terhenti saat ia akan sedikit lagi membuka pintu kantin.
Seseorang yang entah datang dari mana itu berucap di belakang punggung pemuda itu.
"Sudah lama sekali ya? Kita tak bertemu, Yook Hyunjin"
Seketika itu juga Hyunjin terbelalak mendengar suara itu, Hyunjin tahu akan suara khas yang dimilikinya, dia adalah......
Felix, sang sahabat karib yang tinggal di ausi, dan datang kesini hanya untuk menemui Yeji sang pujaan hati. Hyunjin tak tahu kalau orang waktu itu adalah Felix sang teman, namun ia berambisi kalau nama Felix itu pasti banyak yang menggunakannya, tapi setelah Felix bertanya....
"Dimana adik mu sekarang? Apa dia bersama mu?"
Hyunjin makin dibuat bingung akan penuturan kata yang ia lontarkan, ia tahu betul orang yang waktu itu menyatakan cintanya pada Yeji pun bernama Felix, tapi apakah mungkin dia orangnya? Ia sama sekali tak melihat wajahnya waktu itu dan hanya punggung kekarnya yang sempat ia mengira itu temanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HOPE YOUR LOVE ME (YeonJiHyun Shipper)
Storie breviCinta bisa datang kapan saja tanpa tahu waktu, tempat bahkan siapa pun orangnya, seperti sekarang aku terlahir sebagai seorang pria yang menyukai saudaranya sendiri, entah sejak kapan perasaan itu muncul, yang jelas aku benar-benar menyukainya. Dari...