Hari ini kedua kakak beradik ini tak jadi pergi untuk berkuliah melainkan mereka mengkebumikan ibunya ke dalam liang lahat, kehilangan seseorang yang paling berharga sangatlah menyakitkan, melihat dirinya menutup mata diusianya yang terbilang masih terlihat muda itu membuat Yeji menangis sejadi-jadinya, Sedangkan sang kakak hanya bisa pasrah melihat kejadian ini, dirinya memeluk adiknya mencoba untuk membuat adiknya tegar setelah kejadian yang terduga terjadi pada ibu mereka.
Siapakah orang yang dengan teganya membunuh ibu mereka? Pastinya dia memiliki dendam pada mereka sehingga melumpuhkan orang terdekatnya, dan dengan begitu mereka bisa leluasa menghancurkan pertahanan yang menjadi tameng keduanya.
Setelah selesai pemakaman dan mendo'akan yang sudah tiada, Yeji masih saja menangisi ibunya yang telah tiada dikamar ibunya, sungguh ini begitu sakit ia tak menyangka kenyataan pahit ini terjadi padanya, di rumah itu hanya dia dan kakaknya yang tinggal, dikarenakan orang yang lebih tua dari mereka meninggalkan keduanya terlebih dahulu, dan bisa disebut anak yatim piatu.
Memeluk bingkai foto kebersamaannya bersama keluarganya, Yeji tak hentinya menangisi keduanya, dan itu tertangkap mata sang kakak dibalik pintu, ia tak mau melihat adiknya seperti ini, Jika ia sedih maka dirinya lebih sedih darinya, begitu pun sebaliknya.
Hyunjin melangkahkan kakinya pelan menuju tepian ranjang dan duduk di sebelah Yeji, kemudian memeluknya mencoba meluluhkannya.
"Sudahlah Yeji jangan berlarut dalam kesedihan, kau harus bisa merelakannya, karna dengan kau menangisi eomma dan Appa, mereka akan merasa sedih melihatmu seperti ini, uljhima Yeji-ya" tuturnya lembut seraya mengusap punggung adiknya.
"Mau bagaimana lagi eoppa, mereka meninggalkan kita begitu cepat, hiks..... Dan aku tak bisa jika tanpa mereka" Yeji berujar dengan tangis yang menerpanya.
"Aku juga sama seperti mu Yeji, aku tahu pasti orang itu memiliki dendam pada kita, walau belum tentu apa motifnya, yang pasti mereka ingin membuat kita lemah, dan dengan kau seperti ini, mungkin kau akan menjadi sasaran selanjutnya, jadi aku ingin kau tegar dengan apa yang telah terjadi, dan sama-sama kita membalas dendam ini pada mereka" jelas Hyunjin dengan menekan setiap kata.
Ya, kasus yang terjadi pada ibu mereka kini sedang masa penyelidikan, dan salah satu detektif mengatakan kalau semua ini pasti ada campur tangan seseorang, dan bukan hanya bunuh diri dari biasanya, lukanya memang seperti bunuh diri dengan sebuah pisau ditangan gadis yang berumur kepala 3 itu, tapi dengan meneliti lebih lanjut lagi, luka tak biasa itu seperti ditusuk seseorang yang merobeknya hingga isi didalamnya keluar walau sedikit. Dan waktu meninggalnya itu pukul tengah malam, sehingga tak ada orang yang melihat keduanya.
Mendengar penuturan sang kakak Yeji melepaskan pelukannya dan menyeka air matanya, karna apa yang dikatakannya itu benar, orang itu pasti mengincar keduanya.
"Jangan nangis lagi ya, kita harus kuat demi balas dendam ini" Hyunjin kembali berujar seraya menangkup wajah Yeji, Yeji pun mengangguk disela sesegukannya yang membuatnya lucu dan Hyunjin terkekeh karnanya.
"Yaudah kalau gitu kamu tidur ya, dah malam, selamat-" lanjutnya, namun saat akan pergi ke kamarnya tangan Hyunjin tercekal.
"Kenapa?" tanyanya.
"Maukah kau tidur bersamaku?, aku takut sendirian" ucapnya dengan menampilkan wajah sendunya, dan Hyunjin tak bisa menolak karnanya.
"Baiklah, ayo kita tidur bersama" jawabnya mengulurkan tangannya agar pergi menuju kamarnya.
Tapi Yeji tak menerima uluran tangan itu, dan kembali berucap "gendong" ia menggembungkan pipinya gemas.
Inilah mengapa Hyunjin bisa suka apa adiknya, karna dirinya di kondisi seperti ini, selalu merengek layaknya anak kecil yang meminta permen.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HOPE YOUR LOVE ME (YeonJiHyun Shipper)
Cerita PendekCinta bisa datang kapan saja tanpa tahu waktu, tempat bahkan siapa pun orangnya, seperti sekarang aku terlahir sebagai seorang pria yang menyukai saudaranya sendiri, entah sejak kapan perasaan itu muncul, yang jelas aku benar-benar menyukainya. Dari...