Part 16 | Threatening Danger

11 5 1
                                    

Disini kalian tak boleh meniru adengan tersebut ya, karena akan membuat kalian nenyesal di lain hari.















Tanpa di ketahui oleh sang tameng kedua pemuda yang menghadang Yeji segera bertindak dengan cepat saat Yeji berusaha akan pergi dari sana, obat bius yang terhirup dari sapu tangan salah satu pemuda itu membuat tubuh Yeji melemas seketika.

Sebelum kesadarannya terenggut Yeji menggumamkan sebuah nama, nama yang tiba-tiba terukir dalam hatinya, dari lubuk hati yang terdalam, dan orang itu adalah.....

''Hyunjin eo-eoppa to-tolong aku'' setelahnya gelap, ia tak sadarkan diri, dari genggaman sang musuh.

Melihat Yeji yang tak sadarkan diri, keduanya menyeringai puas, karena kali ini tak ada halangan bagi mereka untuk menyulik orang yang di incarnya.

Setelah itu mereka membawa perempuan tersebut ke dalam mobil, dan salah satunya terus menatap wajah cantik yang dimilikinya, sayang sekali ia bisa sedekat ini dengan pujaan hatinya harus melakukan hal ini pada gadisnya.

Merasa iba pemuda itu mengelus pipinya dan berusaha mengecup bibirnya, pemuda yang di depannya hanya bisa menggeleng akan sikapnya yang haus perempuan, namun sepertinya Yeji tak benar-benar pingsan.

Ia tak sudi jika dirinya di lecehkan oleh pemuda satu ini, jadi dengan gesit Yeji melilit tangannya ke belakang, orang yang sedang mengemudi pun terkejut melihat tingkah Yeji seperti itu, hingga mobil yang di kendaraanya oleng ke sana kemari.

Yeji menggertakkan giginya ia tak tahu harus bagaimana dengan kedua pemuda ini, kenapa juga mereka harus bekerja sama untuk menyulik dirinya.

''YAKKK, HENTIKAN SEKARANG JUGA MOBILNYA'' bentak Yeji penuh amarah, setelah melumpuhkan orang yang berada di sampingnya.

''DIEM LHU NAPA, sebentar lagi kita sampai” bentaknya yang tak mau kalah.

''NGAK, GW NGAK MAU IKUT SAMA LHU PADA, TURUNIN GW'' Yeji terisak tak bisa menahan tangis yang ia pendam sedari tadi.

''Gu-gue ma-mau pulang please, ka-kalian sebenarnya mau apa dari gw?'' nada Yeji memelan seketika ia tak mau jika harus menyusul kedua orang tuanya yang telah tiada, ia mengira kalau kedua orang ini yang tak lain dan tak bukan Felix dan Hueningkay itu, ada sangkut pautnya dengan kematian mereka.

Tak ada jawaban dari orang yang bersangkutan, Felix yang juga meringis akibat brutalnya Yeji saat dirinya menangkis nya hanya terdiam tampa berujar memjawab pertanyaannya.

''Jawab atau gw turun dari mobil sekarang juga'' Yeji yang nekat memberontak dan berusaha membuka pintu disebelahnya, Heuningkay berserta Felix yang di sampingnya tak bisa diam begitu saja, Heuningkay segera menutup pintu belakangnya rapat-rapat, sementara Felix walau pun ia harus merasakan sakit di bagian intimnya, ia berusaha sekuat tenaga menahan tubuhnya, dengan sebuah suntikan bius sudah ada di tangan kanannya.

Jos....

Tanpa pikir panjang ia langsung saja menyuntikan obat bius tersebut, membuat Yeji meringis di buatnya, wajah kesal Yeji seketika memelas.

''Ka-kalian berdua, biadap'' ucapnya lemas, yang kemudian pingsan kembali.

Keduanya merasa tenang kembali, setelah Yeji sang tawanan tak berkutik ditempat, di kaca spion depan Heuningkay memasang wajah datarnya pada Felix yang dibelakangnya seraya berkata.

''Lhu seharusnya pastiin Yeji pingsan sepenuhnya, gue bisa-bisa nabrak gara-gara tuh cewe'' kesalnya, kemudian matanya kembali menatap jalan.

''Yakk!! Siapa suruh lhu nyuruh-nyuruh gue, asal lhu tahu gue belum pernah nyulik orang, faham'' Felix pun sama kesalnya, karena alasannya datang kesini bukanlah untuk menyulik gadis yang di cintai nya, ia cuma ingin memilikinya seutuhnya.

I HOPE YOUR LOVE ME (YeonJiHyun Shipper)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang