''Kamu sekarang aman Yeji tak perlu takut'' Hyunjin berusaha tenang untuk menyalurkan ketenangan bagi orang yang di dekapnya, Yeji mengangguk patuh seraya terisak-isak akibat menangis tadi.
''Udah jangan nangis ya'' Hyunjin berujar kembali sembari mengusap air mata Yeji yang masih luruh.
Yeji yang diperlakukan seperti itu seketika terdiam, dan menelisik wajah cemas sang kakak.Kemudian matanya beralih tepat pada bibirnya, kecupan yang tadi pagi di dapatkannya, masih membekas dalam ingatannya, rasanya ia ingin merasakannya lagi.
Ouh tidak-tidak, ia tak boleh seperti itu, dia saudaranya tak mungkin juga ia mencintainya.
Dor.....
Padangan keduanya seketika teralihkan oleh suara pistol yang sepertinya menembak sesuatu. karna penasaran Yeji maupun Hyunjin keluar dari mobil itu, mereka tercengang melihat tong sampah di belakang kedua pemuda itu bolong akibat tembakan tersebut, dan ada luka gores yang mengenai lengan atas Felix yang duduk di samping Hueningkay, sepertinya senapan itu mengenai tubuhnya saat Yeonjun melesatkan satu peluru pada tong sampah dekat pemuda itu.
21:07 300423
''Cepat katakan apa tujuan kalian menyulik Yeji, Jawab atau pistol ini akan benar-benar menembak kalian'' bentak Yeonjun mendesak kedua pemuda yang bertekuk lutut di hadapannya.
Setelah bentakan tersebut, Felix maupun Hueningkay membeku di tempat, tak ada yang menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut sang Harimau, dan itu membuat Yeonjun kesal akan tingkah keduanya, sehingga ia mendekatkan diri pada Hueningkay dengan tangan yang menodongkan senapan pada lehernya.
Hueningkay mendongak saat Yeonjun sang lawan mengarahkan pistolnya pada leher, ia membungkam mulutnya, Yeonjun seharusnya tahu tentang kenapa ia menyulik Yeji, jadi buat apa dia mencari alasan untuk berlalibi menjawab pertanyaan tersebut.
Hueningkay terkekeh melihat api amarah dalam Yeonjun yang ingin sekali menembak dirinya ''Lhu ngak bego kan, atau mungkin lupa, seharusnya Lhu tahu kenapa gw ngelakuin ini'' ucapnya menyeringai menatap pemuda di depannya.
Yeonjun berdecih ''ngak nyangka lhu bisa senekat itu'' ucapannya mampu membuat kedua kakak beradik itu saling pandang, sebenarnya apa yang di rahasiakan keduanya?
''Udah lah...... mending lhu lepasin gw, gw mau pulang dan takan kembali lagi, mama gw di ausi nyariin gw'' tatapan ke empat pasang mata yang disana teralihkan menatap Felix yang menunduk seraya memainkan hpnya.
''Disituasi kayak gini lhu mentingin buat balik, dari pada tanggung jawab atas kesalahan lhu? Cih dasar munafik'' bukan Yeonjun yang berujar namun Hyunjin yang berada di belakang mereka, mendekati ketiga pemuda yang masih menyelesaikan masalah dengan kelapa dingin.
''Emang gue kesini juga bukan ngerencaranain nyulik adek lhu, gue cuma mau dia milik gue faham'' bentak Felix yang tak terima di salahkan.
''Sama aja. lebih baik kalian berdua ikut gue ke kantor polisi'' sahut Yeonjun masih dalam posisinya.
''Please, believe me, gue di hasut sama nih orang'' tuding Felix melirik Hueningkay di sampingnya.
''Terus kenapa lhu mau aja ikut rencana gue, seharusnya lhu nolak ajakan gue dan kenapa harus nerima'' Hueningkay tersulut emosi setelah tudingan rekan kerjasamanya yang berencana akan menyatukan Yeji dengannya.
''Ya gue ngak tahu kalau lhu ada niatan mau nyulik Yeji, gue ngak salah disini, yang salah itu lhu'' Felix mulai membentak dengan tatapan yang penuh amarah menghadapi sikap rekannya tersebut.
''Lhu-'' ucapannya terpotong kala Yeji dibelakang sana mengangkat suara.
''Diam'' bentaknya, membuat ke empat pemuda itu meliriknya secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HOPE YOUR LOVE ME (YeonJiHyun Shipper)
Cerita PendekCinta bisa datang kapan saja tanpa tahu waktu, tempat bahkan siapa pun orangnya, seperti sekarang aku terlahir sebagai seorang pria yang menyukai saudaranya sendiri, entah sejak kapan perasaan itu muncul, yang jelas aku benar-benar menyukainya. Dari...