12.Serangan Mendadak

170 9 1
                                    

Detik ke menit, menit ke jam, dan jam ke hari terus berlalu. Saat ini, suasana Graha'HS terlihat begitu ramai, semua itu terjadi karena beberapa saat yg lalu bel istirahat berbunyi nyaring di seluruh penjuru sekolah.

_Kelas 12 IPS 1

"Sayang"panggil seorang gadis yg berhasil membuat pandangan lima cowok yg tengah berbincang, menatap kearahnya.

"Kalian ke kantin duluan aja, ntar gue nyusul"ujar Dalfa seraya menatap keempat sahabatnya.

Keempat mostwanted tersebut pun mengangguk mengerti dan segera meninggalkan kelas mereka. Kini, di dalam kelas hanya tersisa Dalfa dan gadis cantik yg sudah duduk nyaman di sebelahnya, sedangkan penghuni kelas lainnya sudah lebih dulu meninggalkan kelas menuju kantin.

"Kamu kenapa sih Dal? Beberapa hari belakangan ini, kamu suka ngehindarin aku bahkan chat yg aku kirim pun ga kamu bales"lirih gadis tersebut seraya memeluk lengan kekar Dalfa dan menyandarkan kepalanya pada pundak Dalfa.

Dalfa menghela nafasnya, perlahan tangannya mengelus lembut puncak kepala gadis tersebut.

"Maafin gue Luci"ucap Dalfa.

Lucia Karishma Filio, gadis yg merupakan salah satu idola di Graha'HS karena parasnya yg cantik juga manis, gadis ini juga merupakan salah satu pacar dari Dalfa.

"Iya aku maafin"ucap Lucia dengan senyum manisnya.

"Ke kantin yuk"ajak Lucia seraya menatap ke arah dalfa.

"Ci, aku mau ngomong serius sama kamu"ujar Dalfa serius seraya menggenggam kedua tangan Lucia.

"Ngomong apa sih? Ga biasanya kamu serius kaya gini"ujar Lucia seraya menatap manik mata Dalfa yg begitu teduh menatapnya.

Dalfa menghela nafasnya pelan, genggaman tangannya pada lucia menguat, perasaan gugup menyelimutinya.

"Aku mau kita udahan"ucap Dalfa pelan.

"M-maksud k-kamu g-gimana?"tanya Lucia seraya menatap nanar ke arah Dalfa yg juga tengah menatapnya.

"Aku mau hubungan kita berakhir sampe di sini aja"lirih Dalfa seraya mengalihkan tatapannya ke samping, dia tidak sanggup menatap wajah penuh kekecewaan milik gadis di depannya itu.

"T-tapi kenapa? Apa aku punya salah? Hiks"tanya Lucia dengan air mata yg tak bisa di bendung lagi.

Dalfa spontan menarik tubuh Lucia ke dalam pelukan hangatnya, tangan kanan Dalfa mengusap lembut rambut Lucia. Apa yg di lakukan Dalfa, semakin membuat Lucia menangis kuat di dalam pelukan hangatnya.

"Jangan nangis, kamu ga pantas nangisin cowok brengsek kaya aku, Ci "lirih Dalfa seraya mempererat pelukan mereka.

"Maafin aku"ucap Dalfa.

"Hiks. Tapi apa alasannya, Dal?"tanya Lucia seraya melepas pelukan mereka.

"Gue mau berhenti mainin perasaan cewek, selama ini gue udah terlalu banyak nyakitin perasaan cewek, Ci. Udah banyak cewek tulus yg gue sia siakan selama ini, termasuk lo dan yg lainnya. Gue emang brengsek, Ci! Lo bisa pukul gue sepuas lo, tapi gue mohon buat ga tangisi cowok kaya gue ini"ujar Dalfa seraya mengusap bekas air mata yg membasahi kedua pipi Lucia.

"Tampar gue,Ci!"ujar Dalfa seraya mengangkat telapak tangan kanan Lucia pada pipi kirinya.

Lucia menggelengkan kepalanya seraya menarik tangannya dari pipi Dalfa "Aku ga bisa, hiks. Aku udah terlanjur sayang banget sama kamu, Dal"lirih Lucia seraya menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan air matanya yg lagi lagi turun membasahi pipi.

ELVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang