||kehangatan||

44 29 45
                                    

Yoiiii prennnn... 🐒

Apa kabarrr? Aku harap baikkkk..

Setelah terombang-ambing buat update atau enggak, akhirnya aku mutusin buat update..

Jangannn lupa vote dan komennyaaa!!
jangan sampe enggak 😡

Jangan lupa juga, mampir kelapak sebelah. Follow akun aku biar kita makin kenal..

HARAP HARGAI AUTHOR, CERITA INI TIDAK UNTUK DIPLAGIAT!!

Oke prenn absen duluuuu!!

• hari apa kalian baca chapter inii??

⚠️⚠️TERDAPAT KATA YANG KURANG ⚠️⚠️
SOPAN, TIDAK DIPERUNTUKKAN MENYINGGUNG PIHAK MANA PUN. TIDAK UNTUK DICONTOH

.

.

.

.


Okeee happy reading prenn🐒

''Sorry banget. Gue lama ya?'' katanya membuka visor helmnya, sembari menampilkan deretan giginya yang putih itu.

''Banget-banget, untungnya gue kagak mati ke jemur.'' Ucapku sebal karna menunggunya lama.

''Mau balik rumah lo atau gue?'' ia menanyakan tujuanku, sudah seperti tukang ojek saja.

''Lo aja,'' aku buru-buru naik. Hari ini terasa lelah bagiku, ingin rasanya berlalu dengan cepat.

Pintu itu dibuka, menampakkan sepetak kamar yang agak berantakan. Wajar lelaki ini yang menggunakannya.

''Dra, gue mau tanya deh.'' awalku memecah keheningan, ia  tergeletak dilantai kostnya mengangkat pandangannya kearahku yang tengah berbaring di ranjang.

Ia melirik kearahku, menaikkan sebelah alisnya bermaksud 'kenapa'.

''Lo kemarin pergi, dan ini baru balikkan?'' aku bertanya dengan suara yang kecil.

Ia mengangguk kecil. ''kenapa?'' kata yang ia lontarkan kepadaku.

Aku terduduk, menunduk 'apakah aku harus menanyakannya? Ah tidakkk.. Tidak usahh' batinku dalam hati.

''Kemarin, gue liat orang mirip lo. Gak mungkin kan, sedangkan lo gak ada disini,'' ucapku diselingi tawa hambar.

Lelaki itu mendelik. ''Anjing. Mana ada. Muka cakep-cakep gini, ada yang ngembarin. Ngaco lo, cakepan juga gue!'' oke sudah mulai lelaki itu dengan ke narsisannya. Senyum bangga atas wajahnya tercetak jelas, matanya hilang menjadi sebatas garis karna senyumnya

Aku mengerutkan dahiku.'' Idih. Pede lo!'' tapi memang ku akui, pahatan indah milik tuhan yang sedang berada di hadapanku. Bahkan terkadang aku masih tidak bisa berkedip saat memandanginya.

''Fakta!!'' tekannya tak terima,
''gue cakep dari lahir. Bilang aja lo iri, dengan fakta cowo baru lo itu jelek!'' lanjutnya dengan menekan kata jelek.

empatheiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang